26 Januari 2019

4 Cara Sembuh Dari Trauma Persalinan

Jangan biarkan trauma menghantui
4 Cara Sembuh Dari Trauma Persalinan

   

Trauma persalinan bisa saja terjadi pada setiap wanita. Selama 9 bulan Moms berusaha untuk Moms untuk melahirkan normal, namun akhirnya membutuhkan operasi caesar.

Pengalaman buruk melahirkan berisiko membuat Moms mengalami post-traumatic stress disorder (PTSD). Ketika Anda mengalami gangguan ini, Moms akan sulit untuk tidur dan mengalami mimpi buruk atau flashback mengenai kejadian tersebut.

Post-partum PTSD biasanya juga membuat Moms kesulitan untuk menyusui, bonding dengan si kecil, atau berhubungan seksual dengan suami. Berikut beberapa langkah sembuh dari trauma persalinan yang buruk:

Biarkan Tubuh Anda Sembuh    

biarkan tubuh anda sembuh
Foto: biarkan tubuh anda sembuh

Sayangnya, pengalaman melahirkan yang sulit terkadang membuat proses penyembuhan fisik juga terhambat. Tubuh Moms butuh waktu untuk pulih dari trauma persalinan, dan cara terbaik adalah dengan beristirahat. Hal ini tentu saja lebih mudah diucapkan daripada dijalani, terutama jika Moms memiliki seorang newborn baby.

Salah satu kuncinya adalah memfokuskan diri pada diri Moms dan newborn baby saja. Anda harus mengabaikan piring kotor yang menumpuk dan tak perlu menyapu lantai.

Biarkan orang lain membantu Moms mengerjakan semua hal tersebut. Anda juga bisa meminta keluarga dan teman dekat, atau menyewa jasa pengasuh untuk membantu mengurus si kecil.

   

Curhat

curhat
Foto: curhat (Orami Photo Stock)

Moms bisa menceritakan isi hati, kekecewaan, dan unek-unek Moms kepada teman terdekat, anggota keluarga, pasangan, atau bahkan psikolog.

Sebagai salah satu solusi, Anda juga bisa menuliskannya dalam sebuah blog atau forum di parenting. Dengan begini, banyak ibu akan membacanya dan tak menutup kemungkinan, mereka akan belajar banyak hal dari pengalaman Moms.

Tak hanya menyembuhkan trauma persalinan saja, Moms juga bisa bertemu dengan ibu lain yang memiliki pengalaman sama hingga bisa saling menguatkan.    

Jangan Salahkan Diri Sendiri

jangan salahkan diri sendiri
Foto: jangan salahkan diri sendiri

Semakin banyak ibu merasa bersalah karena tak bisa melahirkan secara normal dan alami. Tak hanya itu, kadang para ibu ini juga merasa tertinggal dan merasa tak menjadi ibu yang baik. Adakah dari Anda yang merasakan hal yang sama?

Karena fakta yang terpenting dari setiap hal ini  adalah Moms berhasil melahirkan seorang bayi. Proses persalinan tak pernah sama antara 1 ibu dengan ibu lain, dan beberapa persalinan bisa terjadi dengan proses yang lebih kompleks dibanding lainnya.

Intervensi medis dan operasi bisa sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan ibu dan janin. Dan pada beberapa kasus, pereda rasa nyeri seperti epidural juga diperlukan saat persalinan. Cobalah untuk membentuk ulang sudut pandangan Moms. Anda tidaklah gagal, melainkan seorang survivor.    

Biarkan Orang Bicara

biarkan orang bicara
Foto: biarkan orang bicara

Sulit untuk tak melupakan proses persalinan Moms yang penuh perjuangan ketika banyak orang di sekitar terus membandingkan pengalamannya dengan pengalaman Anda.

"Kalau saya sih menerapkan hypnobirthing, jadi bisa melahirkan dengan mudah."  Atau "Ya, sayang sekali kamu harus melahirkan lewat operasi. Berarti kamu belum sepenuhnya menjadi ibu." Hal tersebut seringkali didengar oleh Moms dan akhirnya membuat trauma persalinan semakin besar.

Omongan seperti ini pasti sangat menyakitkan bagi Moms, tetapi jangan biarkan hal ini memengaruhi diri dan hidup Moms. Anda tak perlu membalas mereka dengan ucapan yang lebih pedas lagi.

Cukup ingatkan diri sendiri bahwa si kecil berhasil lahir selamat dan tumbuh sehat, sama seperti anak-anak mereka. Bagaimanapun proses persalinannya, yang terpenting adalah hasilnya, yaitu anak yang sehat.

   

foto : shutterstock

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb