26 Agustus 2019

7 Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi

Perhatikan takaran gula yang diberikan kepada Si Kecil ya, Moms!
7 Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi

Menurut berbagai organisasi kesehatan di dunia, bayi tidak membutuhkan tambahan gula atau gula rafinasi dalam makanan mereka.

Kebutuhan gula bayi sudah dapat dipenuhi oleh makanan yang kaya karbohidrat dan makanan manis alami seperti halnya buah-buahan. Selain itu, berikut beberapa bahaya konsumsi gula berlebih pada bayi.

1. Memicu Hiperaktif saat Balita dan Kanak-kanak

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 1.png
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 1.png

Foto: todaysparent.com

“Gula sangat adiktif dan dapat menyebabkan hiperaktif pada bayi,” kata Lovneet Batra, Kepala Ahli Nutrisi Klinis, Fortis La Femme di New Delhi, seperti dikutip dari situs web Idiva.

Gula juga diserap ke dalam darah dengan sangat cepat, sehingga konsumsi gula bayi yang terlalu banyak dapat menyebabkan kadar gula darah mereka meningkat.

Ini mengarah ke tingkat adrenalin yang lebih tinggi dan menyebabkan hiperaktif pada usia bayi, balita, dan anak-anak.

Baca Juga : Anak Bermain dengan Teman Imajinasi, Bolehkah?

2. Menyebabkan Kelesuan

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 2.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 2.jpg

Foto: romper.com

Menurut FirstCry Parenting, kadar gula darah yang sangat tinggi akibat konsumsi gula pada bayi dapat menyebabkan produksi hormon insulin berlebihan.

Terlalu banyak insulin dapat menyebabkan penurunkan kadar gula darah secara tiba-tiba, yang kemudian menyebabkan kelesuan, ketidakaktifan dan kelelahan pada bayi.

3. Menyebabkan Kerusakan Gigi

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 3.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 3.jpg

Foto: parents.com

Mengutip situs The Health Site, dengan menambahkan gula ke dalam makanan bayi, orang tua mendorong gigi pertama bayi mengalami kerusakan saat pertama mulai muncul.

Asupan gula dapat meningkatkan populasi bakteri mulut, yang selanjutnya menyebabkan kerusakan pada gigi baru.

Baca Juga : 5 Cara Mudah Merawat Kesehatan Gigi dan Mulut Anak

4. Berisiko Terkena Penyakit Jantung dan Diabetes

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 4.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 4.jpg

Foto: sinaiem.org

Sebuah penelitian juga menemukan bahwa konsumsi gula berlebih menyebabkan bayi lebih cenderung terkena diabetes tipe 2 di kemudian hari.

Bahkan kadar gula darah yang terus meningkat perlahan-lahan juga akan merusak organ-organ yang ada di dalam tubuh bayi, sehingga dapat menyebabkan bayi mengidap penyakit jantung di usia dewasa.

5. Memicu Obesitas

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 5.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 5.jpg

Foto: dailymail.co.uk

Terlalu banyak gula dalam makanan, berarti lebih banyak kalori yang dikonsumsi.

“Konsumsi gula berlebih berkaitan dengan kelebihan berat badan dan obesitas,” kata Dr. Jennifer Woo Baidal, asisten profesor pediatri Fakultas Kedokteran dan Ahli Bedah di Columbia University, kepada Healthline.

6. Membangun Kebiasaan Makan yang Buruk

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 6.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 6.jpg

Foto: babycentre.co.uk

Dengan menambahkan gula ke makanan bayi, terutama ke dalam susu, jus buah, puree, bubur, puding, atau yogurt, akan meningkatkan hasrat manis bayi.

Dikutip dari Baby Ment mengungkapkan bahwa kebiasaan tersebut dapat membangun kebiasaan makan yang buruk di kemudian hari.

Ketika bayi tumbuh, ia akan cenderung lebih menyukai makanan yang dicampur dengan gula dan menolak untuk mengonsumsi makanan lainnya, terutama makanan sehat.

Di usia dewasa, kemungkinan besar ia juga akan lebih memilih untuk makan makanan yang kaya gula.

Baca Juga : 4 Cara Agar Anak Suka Makanan Sehat

7. Menghindari ASI atau Susu Formula

XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 7.jpg
Foto: XX Bahaya Konsumsi Gula Berlebih Pada Bayi 7.jpg

Foto: thebump.com

Jika bayi mulai menyukai rasa gula yang ditambahkan ke dalam makanan atau minumannya, ia mungkin cenderung menghindari atau menolak ASI.

Ini akan sangat merugikan bayi yang sedang dalam masa pertumbuhan. Pasalnya, ASI mengandung berbagai nutrisi penting yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi, terutama pada usia di bawah 1 tahun.

Bayi masih belum mampu benar-benar mengenali rasa dari makanan dan minuman yang dikonsumsinya. Jadi, menambahkan perasa agar MPASI tidak hambar adalah hal yang tidak perlu dilakukan. Terlebih jika berdampak tidak baik bagi kesehatan bayi.

(RGW/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb