24 Februari 2023

11 Perubahan Vagina saat Hamil, Bengkak hingga Flek!

Meskipun normal tetap harus waspada ya
11 Perubahan Vagina saat Hamil, Bengkak hingga Flek!

Sebagai wanita akan mengalami perubahan vagina saat hamil.

Banyak ibu yang tidak menyadari perubahan yang terjadi pada vagina ketika menjalani kehamilan. Perubahan yang terjadi umumnya akan terasa saat kehamilan berada pada trimester kedua dan ketiga.

Jika Moms baru hamil untuk yang pertama kalinya, mungkin akan merasa aneh atau bahkan takut dengan perubahannya.

Lantas, apa saja perubahan vagina saat hamil yang sering dialami oleh ibu hamil? Yuk, simak di bawah ini!

Baca Juga: 10 Makanan untuk Rambut Bayi Lebat, Baik untuk Dikonsumsi!

Perubahan Vagina saat Hamil

Moms, terlepas dari persiapan untuk kehamilan, kebanyakan perempuan menemukan banyak hal tak terduga yang terjadi selama kehamilan.

Kebanyakan Moms akan mengatakan adanya perubahan suasana hati, kenaikan berat badan, hingga perubahan vagina saat hamil.

Berikut ini perubahan vagina saat hamil yang kemungkinan bisa terjadi:

1. Vagina akan Membiru

Ilustrasi Vagina Sakit
Foto: Ilustrasi Vagina Sakit

Warna vagina umumnya adalah merah muda.

Tetapi ketika ada bayi di dalam perut Moms, rona warna dapat berubah menjadi warna biru atau ungu. Ini disebut tanda Chadwick.

Faktanya, perubahan vagina saat hamil ini mungkin merupakan salah satu petunjuk pertama bahwa Moms hamil.

’’Pada awal kehamilan enam minggu, vagina, labia, dan leher rahim ibu hamil dapat berwarna biru atau ungu. Ini terjadi berkat peningkatan aliran darah,’’ kata Brett Worly, MD, seorang ob-gyn di The Ohio State University Wexner Medical Pusat di Columbus, Ohio.

Pigmentasi tidak hanya memengaruhi kulit yang terlihat di luar, tetapi juga dapat mempengaruhi labia dan vulva yang membuatnya tampak gelap kebiruan atau keunguan.

2. Menimbulkan Flek

Kehamilan berarti akhir haid untuk sementara.

Tetapi Moms bisa saja mengalami yang namanya flek atau bercak darah, terutama di trimester pertama.

Hal ini wajar dan normal lho, Moms. Bahkan, 50 persen dari semua calon ibu mengalami pendarahan atau bercak selama kehamilan.

Meski begitu, Moms tetap harus memberitahu dokter.

’’Kapan saja ada pendarahan, bahkan jika sudah berhenti, wanita hamil harus membiarkan dokter tahu,’’ kata Mary L. Rosser, MD, Ph.D., seorang ob-gyn di Montefiore Medical Center di Bronx, New York.

Rosser menjelaskan, dengan memberitahu dokter, Moms sudah melakukan hal yang benar.

Sebab, itu adalah cara paling efisien dan akurat untuk mencari tahu apakah itu sesuatu yang perlu diperhatikan.

Biasanya, kata Rosser, flek yang muncul berasal dari implantasi di dalam rahim dan pembentukan plasenta.

Namun, dalam beberapa kasus, bercak dapat mengindikasikan hal lain, seperti infeksi jamur.

Baca Juga: 7 Gejala Setelah Embrio Transfer pada IVF, Mirip PMS!

3. Berisiko Kena Varises

Ilustrasi Vagina Sakit
Foto: Ilustrasi Vagina Sakit

Perubahan vagina saat hamil selanjutnya adalah munculnya varises.

Melansir International Journal of Women's Health, ketika menjalani kehamilan, aliran darah terjadi lebih deras menuju vagina.

Hal ini yang sebabkan vena varises terlihat pada vagina ketika wanita menjalani kehamilan. Kondisi ini dikenal dengan vulvar varicosities.

’’Memang akan terlihat seperti varises biasa, tetapi pada labia dan kadang-kadang pada paha bagian dalam atas,’’ penjelasan dari Katie Bolt, MD, seorang ob-gin di Texas Children's Pavilion for Women.

Dilansir dari Medical News Today, gejala yang dialami oleh wanita hamil dengan vulvar varicosities, seperti:

  • Merasakan area vagina tertekan
  • Terjadi pembengkakan pada area vagina
  • Rasa nyeri setelah lama berdiri
  • Melakukan hubungan intim
  • Aktivitas fisik lainnya

Berita baiknya adalah bahwa masalah ini biasanya diselesaikan dalam waktu enam minggu setelah melahirkan.

4. Area Selangkangan Terasa Bengkak

Kondisi vagina saat hamil selanjutnya adalah selangkangan terasa bengkak.

Darah ekstra yang mengalir melalui area vagina dapat membuat bagian kewanitaan Moms terasa penuh dan berat.

Meski pada kenyataannya tidak bengkak, namun terasa seperti itu.

’’Itu tidak selalu merupakan hal yang buruk. Malah bagi sebagian wanita, suplai darah ekstra meningkatkan sensasi saat berhubungan seksual,’’ kata Dr. Rosser.

Baca Juga: 15+ Rekomendasi Mainan Anak 1 Tahun, Bantu Tumbuh Kembangnya

5. Kelebihan Gas

Sakit Perut
Foto: Sakit Perut (Orami Photo Stock)

Perubahan vagina saat hamil selanjutnya adalah kentut melalui vagina.

Kentut dari vagina adalah keluarnya udara yang terperangkap dari dalam vagina.

Kondisi ini umumnya normal dan jarang menjadi masalah kesehatan atau tanda suatu penyakit.

Hampir serupa dengan kentut dari anus, kentut dari vagina terkadang juga disertai suara kecil bersamaan dengan keluarnya gas.

Tapi ada perbedaan mendasar, kentut dari vagina tidak berbau laiknya kentut dari anus.

Kemungkinan disebabkan oleh kombinasi perubahan bentuk badan, posisi hubungan seksual dan otot-otot dasar panggul yang bekerja lebih keras.

Kentut dari vagina yang terjadi sesekali dan tidak disertai keluhan kesehatan lain umumnya tidak berbahaya.

Namun, kentut dari vagina yang terjadi berulang dan tidak disebabkan aktivitas seksual atau olahraga bisa jadi tanda fistula vagina.

6. Terasa Gatal

Gatal pada kemaluan menjadi perubahan vagina saat hamil yang sering dialami oleh wanita hamil.

Melansir Scientific Reports, hormon kehamilan dapat menyebabkan pertumbuhan berlebih dari bakteri atau jamur vagina yang terjadi secara alami.

Biasanya hal ini disebut bakteri vaginosis (BV) atau infeksi ragi. Tak perlu risau, Moms.

Keduanya umum terjadi selama kehamilan.

Vagina dapat mengeluarkan cairan keabu-abuan (BV) atau putih kekuningan (infeksi ragi), dan keduanya terasa sangat gatal.

Tentu saja hal ini dapat diobati oleh dokter. Maka jangan ragu periksakan diri ya jika gatalnya sangat mengganggu.

Baca Juga: Cara Memberikan Pendidikan Seksual pada Anak Sesuai Tahapan Usia

7. Bau Menyengat

Ilustrasi Vagina Bau
Foto: Ilustrasi Vagina Bau

Selama hamil, kadar pH vagina berubah-ubah.

Hal ini dapat menyebabkan perubahan halus pada bau vagina, membuatnya sedikit lebih asam.

Dr Bolt mengatakan, hal ini tidak perlu dikhawatirkan.

Namun dikutip dari webmd.com, wanita hamil biasanya malu melaporkan hal ini pada dokter.

’’Ini bukan hal-hal yang biasanya dibicarakan seorang wanita. Jadi tidak heran ada sedikit rasa malu,’’ jelas Michele M. Hakakha, MD, seorang ginekolog dari Amerika Serikat.

8. Infeksi pada Kemaluan

Kondisi vagina saat hamil bisa lebih rentan terkena infeksi pada kemaluan.

Peningkatan hormon estrogen saat hamil akan meningkatkan produksi glikogen, yang dapat memicu pertumbuhan sel jamur di dinding vagina.

Selain itu, tingkat keasaman yang menurun di area vagina akan membuat bakteri mudah berkembang biak.

Faktor-faktor inilah yang menyebabkan ibu hamil rentan mengalami infeksi jamur dan bakteri di vagina.

Baca Juga: 12 Manfaat Muay Thai, Tak Sekadar Menyehatkan Tubuh

9. Kemaluan Menjadi Lebih Sensitif

Hamil
Foto: Hamil (momtastic.com)

Kehamilan menyebabkan organ kewanitaan yang sudah sensitif menjadi lebih peka lagi daripada biasanya.

Hal ini dapat membuat area kemaluan mengalami iritasi, karena pemakaian produk yang biasanya digunakan dengan nyaman sebelum kehamilan. Misalnya saja, penggunaan sabun mandi atau detergen.

10. Sering Keputihan Vagina

Perubahan vagina saat hamil selanjutnya adalah sering mengeluarkan cairan keputihan.

Keputihan vagina umum terjadi selama kehamilan dan bukan hanya sesuatu yang terjadi dekat dengan waktu melahirkan.

Peningkatan hormonal dalam tubuh ibu hamil menyebabkan perubahan di labia.

Dinding vagina distimulasi yang pada gilirannya menghasilkan cairan yang tampak seperti susu.

Cairan ini secara teknis disebut sebagai keputihan, dan sebenarnya bermanfaat karena membantu dalam pencegahan infeksi yang mempengaruhi bagian tertentu.

11. Mudah Orgasme

Orgasme Hamil
Foto: Orgasme Hamil (https://mommabe.com/)

Saat hamil, khususnya di trimester pertama dan kedua, volume darah akan meningkat 50% dan mengalir ke area tubuh bagian bawah, sehingga membuat vagina membengkak dan lebih sensitif.

Ditambah lagi dengan peningkatan kadar oksitosin, estrogen, dan progesteron, yang semakin menambah gairah sekaligus menambah kenikmatan selama berhubungan intim.

Baca Juga: 22 Cara Mendidik Anak di Era Digital, Pastikan Selalu Dampingi Si Kecil

Itulah 11 keadaan vagina saat hamil yang mungkin membingungkan.

Meskipun merasa malu, yang terpenting adalah jangan malu-malu kepada dokter ya, Moms.

Apapun yang terjadi saat kehamilan, dokter berhak tahu untuk memastikan kehamilan Moms berada di jalur yang benar.

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5500487/
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/22127-vulvar-varicosities
  • https://www.mayoclinic.org/healthy-lifestyle/pregnancy-week-by-week/expert-answers/vulvar-varicosities-during-pregnancy/faq-20419426
  • https://www.parents.com/pregnancy/my-body/changing/pregnancy-vaginal-changes/
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/vaginal-changes

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb