Anemia Aplastik: Ini Penyebab, Gejala, dan Penanganannya
Komika Babe Cabita, dikabarkan meninggal dunia pada Selasa, 9 April 2024 karena anemia aplastik yang dideritanya.
Moms mungkin sudah tidak asing dengan anemia, tetapi anemia aplastik adalah sebuah bentuk kondisi yang berbeda.
Menurut World Health Organization (WHO) anemia terjadi ketika jumlah sel darah merah atau kemampuan untuk membawa oksigen tidak memadai guna memenuhi kebutuhan fisiologis.
Nah, anemia aplastik memiliki ciri, penyebab, serta metode penanganan yang unik dibandingkan dengan anemia biasa.
Mari kita pelajari lebih lanjut mengenai penyebab, gejala, dan penanganan dari anemia aplastik.
Baca Juga: Anemia pada Ibu Hamil: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya
Penyebab Anemia Aplastik
Anemia aplastik adalah kegagalan sumsum tulang (yang berfungsi sebagai pabrik darah) dalam membuat darah, sehingga kadar sel-sel darah menjadi turun.
Baik itu sel darah merah, sel darah putih, atau sel darah trombosit.
"Gangguan ini bisa mempengaruhi dua jenis sel darah (bisitopenia) atau mengenai semua jenis sel darah (pansitopenia)," jelas dr. Toman Tua Julian Lumban Toruan, Sp. PD-KHOM.
Dia adalah Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Medik di RS Pondok Indah Jakarta Selatan dan Bintaro Jaya.
Ada beberapa penyebab terjadinya anemia aplastik pada seseorang. Penyebabnya termasuk:
- Faktor genetik
- Pemakaian obat dalam jangka panjang untuk mengobati kondisi medis tertentu
- Paparan terhadap zat kimia, seperti pestisida dan senyawa aromatik seperti benzena
- Infeksi virus seperti parvovirus, Epstein Barr virus, HIV, CMV (citomegalovirus), flavivirus
- Adanya paparan terhadap zat radioaktif
- Penyakit autoimun
- Adanya kanker lain
Baca Juga: 6+ Manfaat Asam Folat untuk Ibu Hamil, Bisa Mencegah Anemia
Gejala Anemia Aplastik
Mengutip National Heart, Lung, and Blood Institute dijelaskan beberapa gejala anemia aplastik termasuk kelelahan, infeksi yang berlangsung lama, dan mudah memar atau berdarah.
Kadar sel darah yang rendah juga meningkatkan risiko komplikasi seperti perdarahan, leukemia, atau gangguan darah serius lainnya.
Lebih lanjut, dr. Toman menjelaskan bahwa gejala anemia aplastik yang muncul itu tergantung dari jenis sel darah yang terganggu.
"Jika gangguan mengenai sel darah merah maka gejalanya kelelahan berlebih, sesak, dan pucat.
Pada gangguan sel darah putih, gejalanya infeksi berat, sariawan berulang, infeksi paru berulang.
Jika gangguan mengenai sel darah trombosit, gejalanya terjadi perdarahan spontan, baik di kulit maupun di organ-organ tubuh lainnya," jelas dr. Toman.
Gejala-gejala di atas umumnya terjadi bersamaan dengan derajat yang berbeda-beda.
Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.
Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan
Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.