01 Maret 2023

Kecemasan Berlebih, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Tetap aktif berkegiatan bisa membantu, lho.
Kecemasan Berlebih, Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Kecemasan berlebih timbul karena orang menyadari ada perubahan dari luar tubuh yang mengganggu maupun mengancam.

Cemas memanglah hal yang wajar dialami oleh setiap orang.

Misalnya, Moms tiba-tiba diminta untuk presentasi di depan bos namun tak punya bahan presentasi sama sekali.

Bisa juga Moms merasa cemas ketika anak belum pulang sekolah hingga sore hari.

Namun, kalau Moms sering mengalami kecemasan berlebih, jangan dianggap sepele.

Melansir American Psychiatric Association, di Amerika Serikat gangguan kecemasan berlebih memengaruhi lebih dari 18 persen orang dewasa setiap tahun.

Kondisi ini termasuk gangguan kecemasan umum, gangguan obsesif kompulsif, gangguan stress pasca-trauma, dan banyak lagi.

Dr. Jill Stoddard, direktur pendiri Center for Stress & Anxiety Management, sebuah klinik rawat jalan di San Diego yang mengkhususkan diri dalam terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi penerimaan dan komitmen (ACT) untuk kecemasan dan masalah terkait, menyarakan cara ini untuk mengelola gangguan kecemasan.

Baca Juga: Mengenal Gejala, Penyebab, dan Cara Mengatasi Anxiety Attack

Penyebab Kecemasan Berlebih

Ilustrasi Kecemasan Berlebih (Orami Photo Stock)
Foto: Ilustrasi Kecemasan Berlebih (Orami Photo Stock)

Kecemasan berlebih membuat seseorang takut dan panik.

Melansir jurnal Pharmacology & Therapeutics, kecemasan biasanya disebabkan oleh biologi, stres, adanya tekanan, dan genetika.

Umumnya, kondisi ini dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti:

1. Keturunan

Beberapa orang yang mengalami kondisi kecemasan berlebih mungkin memiliki kecenderungan genetik.

Namun, memiliki orang tua atau kerabat dekat yang mengalami kecemasan berlebih atau kondisi kesehatan mental lainnya tidak berarti Moms secara otomatis akan mengalami kecemasan.

2. Faktor Kepribadian

Ciri kepribadian tertentu lebih cenderung mengalami kecemasan berlebih.

Misalnya, anak-anak yang perfeksionis, mudah gugup, penakut, terhambat, kurang percaya diri atau ingin mengontrol segalanya.

Terkadang mengembangkan kecemasan selama masa kanak-kanak, remaja atau saat dewasa.

Kondisi kecemasan berlebih dapat berkembang karena satu atau lebih peristiwa kehidupan yang membuat stres. Pemicu umum meliputi:

  • Stres kerja atau perubahan pekerjaan.
  • Perubahan pengaturan hidup.
  • Kehamilan dan melahirkan.
  • Masalah keluarga dan hubungan.
  • Guncangan emosional besar setelah peristiwa stres atau traumatis.
  • Pelecehan atau trauma verbal, seksual, fisik atau emosional.
  • Kematian atau kehilangan orang yang dicintai.

3. Masalah Kesehatan Fisik

Penyakit fisik kronis juga dapat menyebabkan kondisi kecemasan berlebih dapat berdampak pada pengobatan kecemasan atau penyakit fisik itu sendiri.

Kondisi kronis umum yang terkait dengan kondisi kecemasan berlebih meliputi:

Beberapa kondisi fisik dapat menyerupai kondisi kecemasan, seperti tiroid yang terlalu aktif.

Akan berguna untuk menemui dokter dan dinilai untuk menentukan apakah mungkin ada penyebab medis untuk perasaan cemas.

4. Kondisi Kesehatan Mental Lainnya

Sementara beberapa orang mungkin mengalami kondisi kecemasan berlebih akibat kondisi kesehatan mental lainnya.

Kondisi depresi dan kecemasan sering terjadi bersamaan.

Penting untuk memeriksa dan mendapatkan bantuan untuk semua kondisi ini pada saat yang bersamaan.

5. Penggunaan Zat

Beberapa orang yang mengalami kecemasan berlebih mungkin menggunakan alkohol atau obat lain untuk membantu mengelola kondisinya.

Padahal alkohol dan penggunaan zat dapat memperburuk kondisi kecemasan berlebih terutama karena efek zat tersebut menghilang.

Sangat penting untuk memeriksa dan mendapatkan bantuan untuk kondisi penggunaan zat apa pun pada saat yang bersamaan.

Baca Juga: Mengenal Sejarah Hari Kesehatan Jiwa, Disimak Yuk!

Cara Mengatasi Kecemasan Berlebih

Mengatasi Kecemasan Berlebih (Orami Photo Stock)  Pencegahan kecemasan berlebih pada dasarnya melibatkan
Foto: Mengatasi Kecemasan Berlebih (Orami Photo Stock) Pencegahan kecemasan berlebih pada dasarnya melibatkan

Pencegahan kecemasan berlebih pada dasarnya melibatkan kesadaran akan tekanan hidup dan kemampuan Moms sendiri untuk mengatasinya.

Moms bisa melakukan cara-cara di bawah ini:

1. Bersyukur

Sering-seringlah bersyukur sebagai cara lain untuk memperluas fokus.

Rasa khawatir karena sesuatu hal yang tidak Moms miliki akan menimbulkan pikiran negatif dan kecemasan yang berlebihan.

Mulailah bersyukur dengan hal-hal kecil, seperti bersyukur diberi kesehatan, bertemu dengan orang yang Moms cinta, dan pencapaian yang telah Moms miliki.

2. Gunakan Indra

Kecemasan berlebih mempersempit fokus ke ancaman yang dirasakan sehingga dapat memengaruhi fokus dan memori.

Berlatihlah memperluas pandangan dengan gunakan indera, seperti apa yang Moms lihat, dengar, cium, dan lan-lain.

Cara ini untuk meningkatkan perhatian dan pengalaman.

3. Tetap Aktif

Berpartisipasilah dalam aktivitas yang Moms sukai, yang membuat merasa nyaman dengan diri sendiri.

Nikmati interaksi sosial dan hubungan yang penuh perhatian, yang dapat mengurangi kekhawatiran dan kecemasan berlebih.

Baca Juga: Fakta Hormon Dopamin yang Punya Pengaruh Besar pada Kesehatan Mental dan Fisik

4. Hindari Penggunaan Alkohol atau Narkoba

Penggunaan alkohol dan narkoba dapat menyebabkan atau memperburuk kecemasan berlebih.

Jika Moms tidak dapat berhenti sendiri, maka temui dokter atau temukan kelompok pendukung untuk membantu.

5. Diet Sehat

Diet tak hanya bermanfaat untuk menurunkan berat badan, tetapi juga mengatasi kecemasan berlebih.

Melansir American Journal of Psychiatry, makan makanan yang sehat seperti diet kaya sayuran, buah-buahan, daging berkualitas tinggi, ikan, kacang-kacangan dan biji-bijian dapat menurunkan risiko mengembangkan gangguan kecemasan.

6. Batasi Asupan Kafein

Kafein dapat meningkatkan sensitivitas mental sehingga memicu kecemasan berlebih yang mengarah pada serangan panik.

Asupan kafein yang berlebihan dapat memperburuk perasaan cemas pada beberapa orang, terutama mereka yang mengalami gangguan kecemasan.

7. Meditasi

Melansir Journal of Clinical Psychiatry, salah satu jenis terapi berbasis meditasi yang disebut pengurangan stres berbasis kesadaran telah terbukti secara signifikan mengurangi gejala pada orang dengan gangguan kecemasan berlebih.

Moms bisa rutin melakukan olahraga yoga untuk melakukan meditasi.

8. Konsultasi

Bertemu dengan terapis atau psikolog dapat membantu Moms mempelajari cara yang digunakan dan strategi untuk mengatasi kecemasan saat hal itu terjadi.

9. Pengobatan

Obat yang biasanya digunakan untuk mengobati kecemasan termasuk antidepresan dan obat penenang.

Obat ini bekerja untuk menyeimbangkan kimia otak, mencegah episode kecemasan, dan menangkal gejala gangguan yang paling parah.

Baca Juga: 8 Cara Relaksasi Paling Ampuh untuk Meredakan Stres dan Penat

Kapan Mencari Bantuan Profesional?

Konsultasi dengan Dokter
Foto: Konsultasi dengan Dokter (Orami Photo Stock)

Kecemasan berlebih bisa mengganggu aktivitas, jadi penting untuk mencari bantuan profesional jika gejala semakin parah.

Jika Moms merasa cemas selama sebagian besar hari dan mengalami satu atau lebih gejala yang disebutkan di atas setidaknya selama 6 bulan, maka itu mungkin pertanda gangguan kecemasan berlebih.

Terlepas dari berapa lama mengalami gejala, jika Moms merasa emosi mengganggu hidup, maka harus mencari bantuan profesional.

Psikolog dan psikiater berlisensi dilatih untuk menangani gangguan kecemasan berlebih melalui berbagai cara.

Cara ini sering kali mencakup terapi perilaku kognitif, obat anti-kecemasan, atau beberapa terapi alami.

Bekerja dengan seorang profesional dapat membantu Moms mengelola kecemasan serta mengurangi gejala secepat dan seaman mungkin.

Nah, itu dia Moms penjelasan penyebab hingga cara mengatasi kecemasan berlebih.

Jika Moms atau keluarga mengalami gejala dan sudah melakukan cara penanganan di atas, maka belum ada perbaikan jangan ragu untuk konsultasikan ke dokter ya. Semoga membantu!

  • meetdoctor.com
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20048020/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/23541163/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3628173/
  • https://www.psychiatry.org/patients-families/anxiety-disorders/what-are-anxiety-disorders
  • https://www.healthline.com/health/anxiety#_noHeaderPrefixedContent

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb