07 April 2020

Batas Usia Penggunaan Bedong, Kapan Waktu Terbaiknya?

Kurangi risiko SIDS dengan mengikuti batas usia penggunaan bedong bayi
Batas Usia Penggunaan Bedong, Kapan Waktu Terbaiknya?

Melihat bayi baru lahir terlihat tenang saat dibedong tentu membuat hati Moms juga merasa tenang. Namun, pernahkah Moms berpikir sampai kapan batas usia penggunaan bedong bayi?

Terutama mengingat semakin panjang tubuh bayi, kain bedongnya pun semakin tidak dapat menutup keseluruhan tubuhnya.

Berikut ini rekomendasi batas usia penggunaan bedong bayi dan tips untuk mulai melepas kebiasaan menggunakan bedong.

Batas Usia Penggunaan Bedong

1 Batas Usia Penggunaan Bedong.jpg
Foto: 1 Batas Usia Penggunaan Bedong.jpg

Foto: StockSnap - Pixabay

Bayi baru lahir yang dibedong memang membuat bayi merasa aman dan nyaman pada bulan awal kehidupannya. Hal ini tidak lepas karena bedong bayi dapat memberi kehangatan seperti saat bayi berada di dalam rahim Moms.

Namun sebagian besar bayi akan tumbuh besar dengan sangat cepat, hingga tanpa terasa bayi sudah dapat menggulingkan badannya sendiri. Perkembangan kemampuan gerak bayi inilah yang dapat menjadi panduan untuk mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi.

Anggota American Academy of Pediatrics sekaligus kepala bagian Sudden Deaths Infant Syndrome (SIDS), Rachel Y. Moon, M.D., FAAP, mengatakan bayi seharusnya sudah tidak dibedong melewati usia dua bulan.

Baca Juga: Bedong Bisa Bikin Kaki Bayi Lurus? Ini Kata Ahli

“Mengingat bahwa kami melihat adanya kematian bayi yang dibedong dan berakhir pada posisi tidur tengkurap di usia dua sampai dua setengah bulan, saya menjadi khawatir jika bayi usia di atas delapan minggu masih dibedong,” ungkap Rachel, seperti dikutip American Academy of Pediatrics.

Bahaya Bedong

2 Bahaya Bedong.jpg
Foto: 2 Bahaya Bedong.jpg

Foto: Dominika Roseclay – Pexels.com

Penting untuk mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi, karena pada usia empat bulan, bayi biasanya sudah dapat berguling sendiri.

Hal ini berisiko meningkatkan kemungkinan bayi mengalami kematian bayi mendadak akibat tercekik atau kehabisan napas saat tidur tengkurap.

Bagi para orang tua yang khawatir dengan kebiasaan tidur bayi yang akan berubah jika bedong mulai dilepas, tidak perlu khawatir.

“Bayi akan mulai menenangkan diri sendiri di usia ini. Reflek startle (kejut) juga akan mulai berkurang,” ungkap Dr. Kimberly Edwards dari Austin Regional Clinic, seperti dikutip dari healthline.com.

Baca Juga: Wajib Punya Nih! Ini 7 Pilihan Bedong Bayi di Bawah Rp 200 Ribu

Bayi biasanya belum memiliki siklus tidur yang jelas hingga usia enam bulan, namun terbangun tengah malam tetap menjadi hal yang normal. Untuk menenangkan bayi yang tidak lagi menggunakan bedong, Moms dapat mencari alternatif lain.

Misalnya memberikan bayi empeng, menjaga temperatur ruangan tidak terlalu dingin atau panas, dan membuat suasana tidur yang tenang di sekitar bayi.

Tips Melepas Bedong

3 Tips Melepas Bedong.jpg
Foto: 3 Tips Melepas Bedong.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Pexels – Pixabay.com

Jika Si Kecil sudah hampir mencapai batas usia penggunaan bedong bayi, ada cara yang dapat membantu Moms memudahkan transisi ini.

Dikutip dari todaysparent.com, menurut Dokter anak di Saint John, New Brunswick, Sarah Gander menyebutkan bahwa melepaskan kebiasaan penggunaan bedong bayi bisa dilakukan secara berkala, dengan mengeluarkan satu tangan bayi dari bedong di beberapa hari tidur bayi.

Lalu selanjutnya, keluarkan tangan lainnya dari bedong pada beberapa malam berikutnya. Namun jika bayi sudah mulai sering berguling sendiri, maka melepas kebiasaan penggunaan bedong bayi harus dilakukan saat itu juga.

Baca Juga: Pro Kontra Bayi Dibedong, Ternyata Banyak Manfaatnya

Perubahan ini mungkin akan membuat bayi rewel, namun demi keamanan dan keselamatan, maka ada baiknya penggunaan bedong dihentikan.

Dengan mengetahui batas usia penggunaan bedong bayi, Moms juga perlu menyesuaikan dengan perkembangan gerak bayi yang biasanya berbeda-beda pada setiap anak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb