19 April 2018

Benarkah Mata Minus Tinggi Harus Melahirkan Caesar?

Benarkah Mata Minus Tinggi Harus Melahirkan Caesar?
Benarkah Mata Minus Tinggi Harus Melahirkan Caesar?

Tanya:

Dok saya mau bertanya nih, saat ini kan cerita yang berkembang di masyarakat bahwa jika ibu hami dengan mata minus tinggi sebaiknya memilih persalinan dengan operasi Caesar. Karena jika dengan persalinan normal pada saat mengejan otot mata akan tegang dan bisa menyebabkan buta sementara.

Mata saya memang minus 8 dan sudah periksa ke dokter mata juga tapi disarankan Caesar saja. Jika nanti hamil anak ke-2 lagi saya ingin VBAC (Vaginal Birth After Caesarean) deh, upaya apa yang perlu saya lakukan? (Elfinal, Jakarta)

Jawab:

Setiap wanita pada umumnya mendambakan selama kehamilan berjalan dengan lancar dan persalinan secara spontan pervaginam atau yang dikenal secara umum, lahir normal. Secara umum 8-10 diantara wanita hamil , dapat melahirkan secara spontan pervaginam.

Terkait masalah minus pada mata (miopia), jika penderita mata minus atau miopia memiliki bentuk bola mata yang lebih panjang dari mata normal. Jika mata lebih lonjong dari ukuran normalnya, otomatis lapisan retina semakin tipis.

Minus di atas 5 atau 6 dioptri sangat rentan dan berisiko untuk mengalami masalah saat melahirkan secara normal (melalui pemeriksaan terlebih dahulu oleh dokter mata).

Untuk kasus Moms, dengan minus 8 dan telah melalui pemeriksaan oleh dokter mata, dan tidak dianjurkan untuk persalinan pervaginam, karena beresiko terjadinya ablatio retina (lepasnya retina dari dasar bola mata) saat mengejan pada proses persalinan yang beresiko menganggu penglihatan bahkan kebutaan.

Terkait keinginan untuk VBAC (Vaginal Birth After Caesarian) atau mencoba persalian pervaginam dengan riwayat persalinan sebelumnya dengan seksio sesaria, dalam hal ini tidak dianjurkan, karena memiliki faktor risiko terkait mata dengan miopia.

Pada prinsipnya apapun jenis persalinan, memiliki tujuan agar Moms dan sang buah hati sehat selama kehamilan dan persalinan dengan tetap memperhitungkan faktor risiko yang paling aman pada proses tersebut.

Dijawab oleh dr. Benny Johan Marpaung, Sp.OG

Sumber: Ask The Expert - Forum Orami

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb