12 Februari 2023

Cari Tahu Kisaran Harga Vaksin HPV Berikut Ini, Moms!

Meski terbilang cukup mahal, biaya vaksin HPV tak akan semahal bila sudah terkena kanker serviks
Cari Tahu Kisaran Harga Vaksin HPV Berikut Ini, Moms!

Apakah Moms sudah tahu berapa kisaran harga vaksin HPV? Yuk, cari tahu harga vaksin HPV dalam artikel berikut.

Vaksin merupakan salah satu pencegahan penyakit yang efektif untuk dilakukan. Oleh karena itu, Moms dan keluarga sebaiknya melakukan vaksin sesuai dengan anjuran dokter.

Dengan vaksin HPV, Moms bisa meminimalisir risiko terjadinya penyakit yang disebabkan oleh virus human papillomavirus.

Salah satunya efektif dalam mencegah kanker serviks hingga 90% menurut Indonesian Medical Student Journal.

Kanker serviks sendiri telah menyumbang 7,5% kematian akibat kanker di dunia dan sebagian besar berasal dari negara berkembang, termasuk Indonesia.

Maka dari itu, pemberian vaksin HPV guna mencegah kanker serviks sangat dianjurkan.

Baca Juga: Kanker Rahim: Jenis, Gejala, dan Perawatannya

Apa Itu Vaksin HPV?

Kanker Serviks
Foto: Kanker Serviks (Freepik.com/freepik)

Bagi yang belum tahu, vaksin HPV adalah vaksin yang diberikan untuk membantu Moms terhindar dari jenis virus HPV tertentu.

Penyakit yang bisa terjadi karena infeksi virus human papillomavirus sangatlah beragam.

Mulai dari kutil kelamin, kanker vagina, kanker vulva, kanker serviks pada wanita, kanker anus, hingga kanker penis pada pria.

Beberapa jenis virus HPV juga bisa menyebabkan kanker mulut dan tenggorokan yang berbahaya.

Meski demikian, vaksin HPV ini tidak dapat digunakan untuk mencegah risiko penyakit kelamin lainnya. Jadi, penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri, parasit, dan virus lain selain HPV perlu dilakukan dengan cara lain.

Jenis-jenis Vaksin HPV

Vaksin HPV untuk Perempuan
Foto: Vaksin HPV untuk Perempuan (Freepik.com/freepik)

Dalam penggunaannya, vaksin HPV terdiri dari tiga jenis. Lebih lanjut, berikut jenis-jenis vaksin HPV yang perlu Moms pahami.

1. Vaksin HPV Bivalent

Ini merupakan jenis vaksin HPV yang diberikan kepada perempuan dewasa dan anak perempuan muda berusia 9-45 tahun.

Dengan tujuan untuk mencegah penyakit kanker serviks yang disebabkan oleh virus HPV strain 16 dan 18.

Vaksin ini bahkan dapat diberikan pada pasien yang telah terdiagnosis positif HPV atau memiliki hasil papsmear normal di masa lalu.

2. Vaksin HPV Quadrivalent

Jenis vaksin HPV ini dapat digunakan untuk memberikan perlindungan terhadap infeksi yang disebabkan oleh virus HPV tipe 6, 11, 16, dan 18.

HPV tipe 6 dan 11 merupakan virus yang bertanggungjawab hingga 90% terhadap penyakit kutil kelamin. Sementara strain 16 dan 18 bertanggungjawab atas 70-80% kanker serviks.

Selain itu, vaksin HPV ini dapat memberikan perlindungan hingga 98-100% terhadap kanker serviks, kanker vagina, kanker vulva, hingga kutil kelamin.

Jenis vaksin HPV quadrivalent ini dapat diberikan segera kepada perempuan setelah melahirkan. Misalnya ketika pemulangan atau saat tindak lanjut pertama pascapersalinan.

3. Vaksin HPV 9-Valent

Vaksin HPV 9-Valent diperuntukkan bagi anak perempuan muda hingga perempuan dewasa. Mulai dari usia 9-26 tahun.

Jenis vaksin yang satu ini dilakukan sebagai bentuk pencegahan dari kanker serviks, kanker vagina, kanker vulva, kanker anus/dubur, dan kutil kelamin yang disebabkan oleh 9 jenis strain HPV.

Tidak hanya diberikan pada perempuan, vaksin HPV 9-Valent juga dapat dilakukan untuk laki-laki guna mencegah kanker penis.

Baca Juga: Serba-Serbi Kanker Vulva, Mulai dari Penyebab Hingga Cara Mengatasinya

Kapan Vaksin HPV Diberikan?

Suntik Vaksin
Foto: Suntik Vaksin (Freepik.com/jcomp)

Untuk wanita, pemberian vaksin kanker serviks dianjurkan sebanyak tiga dosis dalam tiga kali pemakaian.

Vaksin pertama diberikan pada saat usia 11-12 tahun, lalu vaksin kedua diberikan satu atau dua bulan setelah vaksin pertama dilakukan. Vaksin ketiga diberikan 6 bulan setelah vaksin pertama.

Vaksin HPV memang lebih efektif bila diberikan pada usia muda, karena selain dapat bertahan lama sistem kekebalan tubuh pada usia dini masih sangat baik.

Meski begitu, ternyata saat usia dewasa pun tetap bisa menjalani vaksinasi HPV.

Bagaimana ketentuannya? Bagi Moms atau yang sudah menikah dianjurkan untuk periksa IVA ataupun papsmear terlebih dahulu untuk mengetahui apakah terdapat perubahan pada serviks karena HPV.

Vaksin yang umumnya diberikan adalah HPV quardrivalent. Vaksin HPV jenis ini tak hanya mampu mencegah kanker serviks, tetapi juga penyakit lain yang disebabkan oleh virus HPV, seperti kanker anus, kanker penis, hingga kutil kelamin.

Meski vaksin HPV sangat bermanfaat, bagi Moms yang sedang mengandung atau sakit sebaiknya tidak melakukan vaksinasi ini.

Selain itu, bagi yang telah melakukan hubungan seksual, dianjurkan untuk melakukan paptest agar dapat terlihat adanya indikasi infeksi HPV ataupun tidak.

Beri tahu dokter juga jika Moms memiliki alergi parah, termasuk alergi terhadap ragi atau lateks.

Apabila Moms pernah mengalami reaksi alergi yang mengancam jiwa terhadap salah satu komponen vaksin atau dosis vaksin sebelumnya, sebaiknya tidak mendapatkan vaksin tersebut karena dapat berbahaya.

Baca Juga: Vaksin HPV untuk Cegah Kanker Serviks jadi Vaksin Wajib, Seberapa Penting?

Efektivitas Vaksin HPV

Perempuan Disuntik
Foto: Perempuan Disuntik (Freepik.com/freepik)

Vaksin HPV merupakan cara pencegahan yang efektif untuk mengurangi risiko terkena penyakit berbagai jenis kanker.

Terutama kanker pada organ reproduksi seperti kanker vagina, vulva, serviks, penis, hingga anus.

Menurut laporan dari Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Amerika Serikat (CDC), dalam 10 tahun setelah vaksin direkomendasikan pada tahun 2006 di Amerika Serikat, infeksi HPV tipe kuadrivalen menurun sebesar 86% pada remaja wanita berusia 14 hingga 19 tahun dan 71% pada wanita di awal usia 20-an.

Penelitian juga menunjukkan bahwa ada lebih sedikit remaja dan dewasa muda yang terkena kutil kelamin dan prakanker serviks menurun sejak vaksin HPV digunakan di Amerika Serikat.

Apabila anak Moms mendapatkan semua suntikan vaksin HPV yang direkomendasikan sebelum mereka beranjak dewasa dan aktif secara seksual, hal ini dapat menurunkan kemungkinan untuk terkena kutil kelamin dan kanker yang disebabkan oleh HPV hingga 99%.

Vaksin HPV akan bekerja paling baik bila seseorang mendapatkannya bertahun-tahun sebelum mereka melakukan kontak seksual dengan orang lain. Itulah sebabnya dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi HPV pada usia 11-12 tahun, Moms.

Meski demikian, orang yang sudah menikah dan aktif secara seksual tetap bisa melakukan vaksin HPV.

Jadi jika Moms dan Dads belum pernah melakukan vaksin ini, konsultasikanlah dengan dokter untuk mendapatkannya.

Walaupun telah mendapatkan vaksin HPV, akan tetapi Moms harus tetap melakukan skrining kanker serviks yang direkomendasikan untuk perempuan dewasa dimulai pada usia 21 tahun dan berlanjut hingga usia 65 tahun.

Skrining tersebut merupakan cara pencegahan penyakit kanker serviks yang cukup efektif. Oleh karena itu, Moms tidak boleh melewatkannya.

Baca Juga: Simak Penyakit Kelamin yang Mengganggu Fertilitas dan Perlu Diwaspadai

Harga Vaksin HPV

Vaksin Anak
Foto: Vaksin Anak (Freepik.com/freepik)

Lantas, berapakah kisaran harga vaksin HPV? Tentu saja, harga vaksin HPV dapat berbeda tergantung pada tempat melakukan vaksin.

Jadi, harga vaksin HPV di rumah sakit atau klinik layanan kesehatan bisa sangat bervariasi dari satu tempat dengan tempat lainnya.

Namun umumnya, harga vaksin HPV dipatok sekitar Rp750.000-1.500.000 per satu kali suntikan. Selain itu, Moms sebaiknya menyiapkan dana tambahan di luar harga vaksin HPV ini.

Dianjurkan untuk mempersiapkan dana lebih guna kebutuhan tambahan yang mungkin tidak teruga, sekitar 20-30% di luar perkiraan harga vaksin HPV tersebut.

Moms dan keluarga dapat melakukan vaksinasi yang satu ini di klinik atau pun rumah sakit.

Bisa juga dengan menggunakan rekomendasi dari kerabat dekat atau situs kesehatan tepercaya yang ada di internet.

Kabar baiknya, harga vaksin HPV tahun ini akan diberikan secara gratis oleh pemerintah. Tepatnya melalui program imunisasi rutin yang diselenggarakan oleh Kementerian Kesehatan RI.

Nantinya, vaksin HPV yang dibiayai oleh pemerintah akan diberikan pada anak-anak perempuan usia sekolah dasar di kelas 5 dan 6.

Vaksin tersebut akan diberikan pada kegiatan Bulan Imunisasi Anak Sekolak (BIAS) pada bulan Agustus setiap tahunnya.

Sementara untuk perempuan dewasa yang ingin melakukan vaksin HPV dapat melakukannya secara mandiri alias berbayar.

Baca Juga: Kenali Ciri-Ciri Kanker Serviks yang Perlu Diwaspadai

Efek Samping Vaksin HPV

Efek Samping Vaksin
Foto: Efek Samping Vaksin (Freepik.com/benzoix)

Sama seperti vaksinasi lainnya, vaksin HPV juga dapat menimbulkan efek samping, lho. Ada beberapa potensi efek samping yang bisa Moms alami, di antaranya:

1. Efek Samping Umum

Menurut laman National Health Service U.K, lebih dari 1 dari 10 orang yang memiliki pengalaman vaksin HPV merasakan efek samping berikut:

  • Kemerahan, bengkak atau nyeri di tempat suntikan. Ini merupakan efek samping yang paling umum dan akan hilang dalam beberapa hari.
  • Sakit kepala, tetapi efek samping ini biasanya tidak berlangsung lama.

2. Efek Samping yang Langka

Selain itu, beberapa orang yang pernah melakukan vaksin HPV juga dapat mengalami efek samping tidak biasa. Dalam hal ini, terjadi lebih dari 1 dari 100 orang, tetapi kurang dari 1 dari 10 orang yang melakukan vaksin.

Efek samping langka dari vaksin HPV tersebut dapat meliputi:

  • Memar atau gatal di tempat suntikan
  • Suhu tubuh tinggi atau merasa panas dan menggigil
  • Merasa sakit (mual)
  • Rasa sakit di lengan, tangan, jari, kaki, kaki atau jari kaki
  • Kesulitan bernapas dan mengalami pembatasan saluran udara, tetapi ini sangat jarang terjadi

3. Potensi Efek Samping Lainnya

Beberapa orang yang mendapatkan vaksin HPV juga mungkin merasa pusing atau pingsan setelah vaksinasi.

Oleh karenanya, dalam program vaksinasi yang diberikan sekolah, anak perempuan dan laki-laki diminta untuk duduk atau berbaring untuk penyuntikan, dan mengamati tanda-tanda reaksi tubuh mereka langsung.

Jika mereka merasa cemas atau cenderung ingin pingsan, tenaga medis dapat mengamati kemungkinan efek samping yang ditimbulkan.

Jadi, kemungkinan mereka pingsan atau melukai diri sendiri saat terjatuh dapat diminimalisir hingga sekecil mungkin.

Apabila Si Kecil atau bahkan Moms sendiri memiliki gejala lain usai vaksin HPV, pastikan untuk membicarakannya dengan orang yang memberi vaksinasi, seperti apoteker, dokter, atau perawat.

Baca Juga: Chancroid, Infeksi Menular Seksual yang Menyebabkan Luka pada Alat Kelamin

Itu dia penjelasan seputar pentingnya vaksinasi HPV beserta perkiraan harga vaksin HPV, Moms. Selain vaksin, Moms perlu waspada akan risiko penularan virus ini.

Human papillomavirus dapat ditularkan melalui kontak seksual baik itu secara oral, vagina atau anal. Jadi, pastikan untuk melakukan tindak pencegahan sehingga tubuh terlindungi dari risiko kanker.

Misalnya dengan menggunakan kondom setiap kali berhubungan seks. Selain itu, hindari kebiasaan merokok.

Hal ini karena menurut Journal of ISRN Obstetrics and Gynecology menunjukkan bahwa merokok dapat meningkatkan risiko kanker serviks.

Nah, setelah mengetahui harga vaksin HPV, semoga Moms bisa mulai mempertimbangkan untuk melakukan vaksinasi kepada anak yang sudah menginjak usia remaja, ya.

  • https://www.plannedparenthood.org/learn/stds-hiv-safer-sex/hpv/should-i-get-hpv-vaccine
  • https://www.nhs.uk/conditions/vaccinations/hpv-vaccine-side-effects/
  • https://www.cdc.gov/vaccines/vpd/hpv/hcp/safety-effectiveness.html
  • https://bapin-ismki.e-journal.id/jimki/article/view/521
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3140050/#:~:text=All%20meta%2Danalyses%20and%20multi,probably%20also%20for%20cervical%20adenocarcinoma.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb