27 November 2023

Cacar Air pada Bayi, dari Gejala, Penyebab, dan Vaksinasi

Proses penyembuhannya akan memakan waktu lebih dari satu minggu
Cacar Air pada Bayi, dari Gejala, Penyebab, dan Vaksinasi

Cacar air pada bayi bisa menyebabkan kulit melepuh, memerah, dan gatal yang muncul di seluruh tubuh. Oleh karena itu, Moms harus berhati-hati.

Cacar pada bayi sering disebabkan oleh virus. Karena itu, Moms perlu tahu apa penyebab, gejala, dan cara mengatasi cacar pada bayi lebih lanjut.

Mary Anne Jackson, M.D., direktur penyakit menular di Children's Mercy Hospitals and Clinics, Kansas City, dan anggota komite AAP, menyatakan bahwa cacar pada bayi jarang terjadi.

“Jika ibu bayi menderita cacar air dan pernah vaksin, maka Si Kecil akan dilindungi oleh antibodi ibu, yang bertahan selama beberapa bulan," katanya.

Terlepas itu, cacar air ini sering dianggap biasa dan dianggap sebagai penyakit yang umum terjadi pada anak-anak.

Tapi, apakah benar begitu Moms?

Baca Juga: Bahayakah Minum Susu setelah Minum Obat? Ini Kata Dokter!

Gejala Cacar Air pada Bayi

Cacar Air pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Cacar Air pada Bayi (Orami Photo Stock)

"Cacar air pada bayi memiliki indikasi lebih serius dibandingkan anak-anak," ujar dr. Kardiana Purnama Dewi, Sp.KK, Dokter Spesialis Kulit & Kelamin RS Pondok Indah, Puri Indah.

"Ada risiko menyebabkan kematian jika tak ditangani dengan cepat," lanjutnya.

Berbeda dengan cacar pada anak, ia dapat sembuh dengan sendirinya.

Moms mungkin belum mengetahui seperti apa gejala dari penyakit cacar pada bayi.

Mengutip Superdrug Health Clinic, ada beberapa jenis gejala cacar air pada bayi yang biasa dialami.

1. Cacar Air Tampak Muncul Secara Acak

Cacar pada bayi disebabkan oleh virus varicella-zoster, yang memiliki waktu inkubasi 10 hingga 21 hari.

Ini berarti Si Kecil mungkin baru mulai menunjukkan gejala cacar air 10 hingga 21 hari setelah terkena virus, itulah sebabnya cacar air mungkin mengejutkan.

2. Gejala Awal Cacar Air Mirip Flu

Mungkin sulit untuk mengatakan bahwa cacar air pada bayi terjadi sebelum ruam muncul.

Karena gejala pertama cacar air yang mungkin dialami bayi sangat mirip dengan flu biasa.

Gejala-gejala awal ini dapat berlangsung selama 1 hingga 2 hari sebelum ruam merah muncul pada cacar pada bayi.

Dalam beberapa kasus, Si Kecil tidak akan mengalami gejala awal ini dan mungkin hanya mengalami ruam.

Ruam dan gatal adalah gejala yang paling umum terlihat dari cacar pada bayi.

Tubuh akan terinfeksi virus selama sekitar tujuh hingga 21 hari sebelum ruam dan gejala lainnya timbul.

Bahkan, Si Kecil bisa menularkan virus tersebut kepada teman-temannya hingga 48 jam sebelum ruam kulit mulai terjadi.

Gejala non-ruam dapat berlangsung beberapa hari seperti demam, sakit kepala dan kehilangan selera makan.

Baca Juga: Sariawan pada Bayi: Gejala, Penyebab, dan 14 Tips Mengatasinya!

3. Proses Gejala Timbul

Ada beberapa fase gejala cacar air pada bayi sebelum dinyatakan pulih.

Pertama, kulit Si Kecil akan terlihat memiliki benjolan merah atau merah muda di seluruh tubuh.

Kemudian benjolan tersebut terisi cairan yang mudah pecah. Setelah itu, pecahan benjolan tersebut akan menjadi berkerak, berkeropeng, dan mulai sembuh.

Benjolan baru akan terus muncul sepanjang infeksi. Ruam ini mungkin sangat gatal, terutama sebelum keropeng.

Jaga agar Si Kecil tetap di rumah dan tidak menyebarkan virus lebih banyak, ya.

Butuh tujuh hingga 14 hari untuk menghilang bekas cacar air pada bayi hilang sepenuhnya.

Penyebab Cacar Air pada Bayi

Cacar pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Cacar pada Bayi (Orami Photo Stock)

Sebenarnya, penyebab dari cacar air pada bayi bisa bervariasi. Berikut beberapa hal yang umum terjadi, meliputi:

1. Infeksi Virus

Virus varicella-zoster (VZV) adalah penyebab infeksi cacar air pada bayi. Sebagian besar kasus terjadi melalui kontak dengan orang yang terinfeksi.

Virus ini dapat menyebar melalui air liur, batuk, bersin dan kontak dengan cairan dari cacar air yang pecah.

Kemudain, virus tersebut akan terus menyebar dan menguat saat sistem kekebalan tubuh Si Kecil sedang melemah.

Ada faktor risiko terhadap penyakit cacar air pada bayi, terutama karena Si Kecil belum pernah menderita cacar air atau jika belum melakukan vaksinasi cacar air.

2. Melalui Air Liur

Virus cacar air sangat mudah menular yakni virus varicella-zoster.

Virus yang menyebabkan cacar air ini mudah menyebar melalui kontak dekat.

Virus hidup dalam tetesan air yang dikeluarkan saat orang yang terinfeksi batuk atau bersin, dan juga terdapat dalam air liur dan lendir.

Bayi juga dapat tertular cacar air dengan bersentuhan dengan cairan dari lepuh cacar air.

3. Kehamilan

Ibu Hamil
Foto: Ibu Hamil (https://www.verywellfamily.com/)

Cacar pada bayi dapat ditularkan dalam kehamilan.

Jika seorang wanita hamil terkena cacar air setelah 36 minggu kehamilan, dalam kasus yang jarang terjadi, bayi yang baru lahir dapat terinfeksi dan dilahirkan dengan cacar air.

Mengutip jurnal Pediatrics & Child Health, cacar air menyebar dengan mudah, dan paling menular pada hari sebelum ruam muncul.

4. Cairan Cacar

Cacar air dapat menyebar dari orang ke orang melalui kontak langsung dengan virus.

Si Kecil bisa terkena cacar air jika menyentuh benjolan atau cairan dari benjolan cacar air.

Satu-satunya cara untuk menghentikan penyebaran virus cacar air dari orang ke orang adalah mengasingkan orang yang terinfeksi.

Hal yang bisa dilakukan yakni dengan berpisah kamar untuk sementara waktu agar tidak tertular.

Baca Juga: Ibu Hamil Sering Gerah dan Berkeringat, Ini Kata Dokter!

Penularan Cacar Air pada Bayi

Cacar pada Bayi (Orami Photo Stock)
Foto: Cacar pada Bayi (Orami Photo Stock)

Mengutip dalam Centers for Disease Control and Prevention, cacar air pada bayi dapat menular mulai 1 hingga 2 hari sebelum timbulnya ruam sampai seluruh luka cacar air telah mengeras.

Adapun cara penularan yang sering terjadi yakni seperti:

1. Pernapasan

Cacar pada bayi hidup di saluran pernapasan dan mata. Ini sangat menular pada orang yang sebelumnya belum pernah diimunisasi cacar air, lho.

Moms juga bisa terkena cacar air jika menyentuh air liur orang yang terkena cacar air.

Virus akan memasuki tubuh melalui hidung atau mulut dan dapat membuat orang mengalami hal yang serupa.

2. Belum Divaksinasi

Karena itu, penderita cacar air harus menghindari kontak dengan bayi di bawah usia 1 tahun atau anak-anak yang lebih tua yang belum diimunisasi untuk melawan cacar air.

Mereka yang tinggal dalam jarak dekat sangat rentan, seperti halnya anak-anak yang tidak diimunisasi, serta ibu hamil dengan cacar air, juga dapat menularkan virus ke bayinya.

3. Melalui Udara

Selain itu, cacar pada bayi juga dapat menyebar melalui udara jika Si Kecil berada di dekat seseorang dengan cacar air yang batuk atau bersin.

Setelah seseorang yang rentan terhadap cacar air bersentuhan dengan virus tersebut, virus tersebut tinggal di dalam tubuhnya selama 10–21 hari sebelum gejala yang lebih jelas terlihat.

Orang dengan sistem kekebalan yang lemah, seperti bayi baru lahir dan mereka yang hidup dengan HIV, mungkin memiliki masa inkubasi yang sedikit lebih lama.

Kebanyakan bayi yang didiagnosis dengan cacar air akan disarankan untuk mengelola mengobati sendiri...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb