25 Juli 2020

Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh, Benarkah?

Detoksifikasi kaki menjadi cara populer untuk hilangkan racun dalam tubuh.
Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh, Benarkah?

Detoksifikasi kaki menjadi semakin populer sebagai cara untuk menghilangkan racun yang berbahaya dari tubuh.

Centers for Disease Control and Prevention melaporkan bahwa hingga 85% dari semua penyakit disebabkan oleh racun dan polutan dalam tubuh kita.

Potensi racun dalam tubuh bisa dari kotoran di dalam air, bahan kimia yang dipakai, hingga produk kecantikan yang sering diguanakan.

Dilansir dari Well and Good, detoksifikasi kaki diklaim bisa menghilangkan racun dari tubuh kita melalui telapak kaki, biasanya dengan merendam kaki dalam rendaman cairan ionik, atau dengan menempelkan bantalan perekat khusus ke bagian bawah kaki kita sebelum tidur.

Kedua metode dikatakan untuk mengeluarkan "racun" dan "logam berat" yang diduga menumpuk di tubuh saat kita.

Karena lonjakan popularitas mereka, detoks kaki ion sekarang ditawarkan di beberapa spa kesehatan dan kebugaran, di kantor kesehatan alternatif, dan bahkan untuk penggunaan di rumah.

Namun, benarkah detoks kaki bisa hilangkan racun ditubuh? Begini penjelasannya.

Baca Juga: 8 Manfaat Apel untuk Ibu Hamil; Cegah Cacat Lahir hingga Detoksifikasi

Air yang Berubah Warna Saat Detoksifikasi

Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - air berubah warna.jpg
Foto: Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - air berubah warna.jpg (medicalnewstoday.com)

Foto: medicalnewstoday.com

Salah satu perusahaan produk detoksifikasi kaki seperti yang dilansir dari Healthline, mengatakan bahwa menggunakan partikel bermuatan yang disebut ion untuk menciptakan medan ion yang membersihkan dan memurnikan tubuh.

Ion-ion ini kemudian menarik dan menetralkan racun dan logam berat dari muatan yang berlawanan, konon menariknya keluar melalui bagian bawah kaki.

Detoksifikasi kaki ini disarankan dilakukan selama 30 hingga 60 menit setiap minggunya.

Ada kemungkinan bahwa air dalam bak mandi akan berubah warna selama detoksifikasi, yang menurut sebagian orang berarti pengeluaran racun sedang berlangsung.

Namun, benarkah racun sedang dikeluarkan dari tubuh?

Listrik dalam produk dapat menyebabkan sebagian logam dari penangas kaki terkorosi saat digunakan. Ini bisa menyebabkan beberapa perubahan warna di air.

Sebagian besar detoks kaki juga menggunakan garam khusus di dalam air, yang dapat berinteraksi dan menyebabkan air berubah warna.

Baca Juga: Selain Makanan, Ini 5 Detoks yang Perlu Dilakukan Demi Kesehatan

Kata Peneliti Soal Detoks Kaki

Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - kata peneliti soal detoks kaki.jpg
Foto: Detoks Kaki Dianggap Efektif Hilangkan Racun Tubuh - kata peneliti soal detoks kaki.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: shuttestock.com

Hanya ada sedikit penelitian ilmiah tentang efektivitas detoksifikasi kaki. Akibatnya, sebagian besar bukti adalah murni anekdot.

Dalam sebuah studi kecil tahun 2012 yang dipublikasikan secara online di Journal of Environmental and Public Health, enam peserta menguji kemampuan produk detoksifikasi untuk menghilangkan unsur-unsur beracun dari tubuh.

Para peneliti mengumpulkan sampel air sebelum dan setelah sesi 30 menit, baik dengan atau tanpa kaki di kamar mandi. Mereka juga mengumpulkan sampel urin dan rambut dari para peserta.

Setelah menguji masing-masing sampel, mereka menyimpulkan bahwa mandi detoks kaki tidak mengurangi kadar racun dalam tubuh. Racun tidak meninggalkan tubuh melalui kaki, dan sistem tidak merangsang detoksifikasi melalui hati, ginjal, atau rambut.

Alan Bass, DPM, ahli penyakit kaki yang bersertifikat dan juru bicara untuk American Medical Association mengatakan bahwa detoks kaki tak bisa dihilangkan begitu saja.

Baca Juga: Nyeri Pergelangan Kaki, Kenali Penyebab dan Cara Menanganinya

"Saya mencoba menemukan [penelitian] di sisi medis, namun tak ada yang membuktikan sesuatu seperti ini berhasil. Saya tidak melihat apa-apa," ujar Dr. Alan.

"Tidak ada cara mudah untuk mendetoksifikasi organ besar hanya dengan merendam kaki," ujarnya lagi.

Namun, Dr. Alan Bass mengakui bahwa detoksifikasi kaki mungkin tidak akan membahayakan tubuh. Terlebih saat kita hanya ingin mendapatkan ketenangan dan rileks setelah seharian bekerja.

Walau begitu, Dr. Alan menyebutkan jika kita perlu berhati-hati apabila melakukan detoks kaki di salon kecantikan, spa, pusat pengobatan alternatif, atau tempat perawatan lainnya.

"Spa yang menyediakan (perawatan kaki) yang secara fisik melakukan sesuatu pada kaki seseorang, seperti pedikur atau lainnya, selalu ada risiko mengembangkan beberapa jenis infeksi yang memerlukan perawatan oleh ahli penyakit kaki, ahli kulit, atau penyakit dalam," tandas Dr. Alan Bass.

Baca Juga: Sakit Kaki di Malam Hari, Inikah Tanda Growing Pain pada Anak?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb