17 September 2020

Fakta Transverse Myelitis, Penyakit yang Muncul Setelah Relawan Uji Vaksin Corona

Uji klinis vaksin COVID_19 buatan Oxford-AstraZeneca harus dihentikan sementara karena seorang relawan dikabarkan tiba-tiba sakit secara misterius.
Fakta Transverse Myelitis, Penyakit yang Muncul Setelah Relawan Uji Vaksin Corona

Uji klinis vaksin COVID-19 buatan Oxford-AstraZeneca harus dihentikan sementara karena seorang relawan dikabarkan tiba-tiba sakit secara misterius. Relawan tersebut dikabarkan mengalami gejala neurologis menyangkut gangguan peradangan langka yang populer disebut transverse myelitis.

Terkait hal itu, pihak kampus Oxford pun mengunggah pernyataan bahwa penyakit langka tersebut diprediksi terjadi bukan karena suntikan vaksin yang diberikan ke relawan.

"Setelah tinjauan independen, penyakit dianggap tidak berhubungan dengan vaksin atau tidak cukup bukti untuk memastikan hubungan di antara keduanya," tulis dokumen seperti dikutip dari Reuters, Kamis (17/9/2020).

Baca Juga: Vaksinasi Anak Saat Pandemi COVID-19? Ini Panduan Amannya

Fakta tentang Penyakit Transverse Myelitis

Menurut National Institute of Neurological Disorders and Stroke, transverse myelitis adalah peradangan pada sumsum tulang belakang, bagian utama dari sistem saraf pusat. Sumsum tulang belakang membawa sinyal saraf ke dan dari otak melalui saraf yang membentang dari setiap sisi sumsum tulang belakang dan terhubung ke saraf di tempat lain di tubuh. Istilah mielitis mengacu pada radang sumsum tulang belakang; transversal mengacu pada pola perubahan sensasi. Berikut lima faktanya.

1. Penyebab

xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona
Foto: xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona

Foto: The Independent

Dalam banyak kasus, penyebab transerve myelitis tidak bisa diketahui secara pasti. Namun, penting untuk mencari tahu penyebabnya sedini mungkin agar bisa diberikan pengobatan yang tepat. Berikut beberapa penyebabnya

- Gangguan Sistem Kekebalan

Gangguan ini jadi salah satu faktor utama penyebab kerusakan pada sumsum tulang belakang. Dalam hal ini sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan tubuh sendiri saat merespons infeksi, vaksin, kekebalan abnormal terhadap kanker yang mengakibatkan kerusakan sistem saraf atau dimensi antibodi lainnya yang ditemukan dalam tubuh.

- Infeksi Virus dan Bakteri

Beberapa virus yang menyebabkan transerve myelitis ialah virus herpes seperti varicella zoster (virus yang menyebabkan cacar air dan herpes zoster), herpes simplex, cytomegalovirus, dan Epstein-Barr; flavivirus seperti West Nile dan Zika; influenza, echovirus, hepatitis B, gondongan, campak, dan rubella.

Sementara itu, infeksi bakteri termasuk sifilis, tuberkulosis, actinomyces, pertusis, tetanus, difteri, dan penyakit Lyme. Infeksi kulit bakteri, infeksi telinga tengah, gastroenteritis campylobacter jejuni, dan pneumonia bakteri mikoplasma juga telah dikaitkan dengan kondisi tersebut.

Infeksi jamur di sumsum tulang belakang, termasuk Aspergillus, Blastomyces, Coccidioides, dan Cryptococcus.

Parasitas, termasuk Toxoplasmosis, Cysticercosis, Schistosomiasis, dan Anti Strongyloides.

- Gangguan Inflamasi Lainnya

Gangguan inflamasi lain yang dapat mempengaruhi sumsum tulang belakang, seperti sarkoidosis, lupus eritematosus sistemik, sindrom Sjogren, penyakit jaringan ikat campuran, skleroderma, dan sindrom Behcet.

- Gangguan Pembuluh Darah

Gangguan pembuluh darah seperti malformasi arteriovenosa, fistula arteri-vena dural, malformasi kavernosa intra spinal, atau emboli diskus.

Baca Juga: Pendaftaran Peserta Uji Klinis Vaksin COVID-19 Unpad Dibuka, Berikut Informasinya

2. Gejala

xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona
Foto: xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona

Foto: Factdr.com

Penyakit ini bersifat akut (berkembang dalam beberapa jam hingga beberapa hari) atau subakut (biasanya berkembang selama satu hingga empat minggu). Berikut ini empat ciri khusus penyakit transverse myelitis.

- Kaki dan Lengan Terasa Lemas

Orang dengan transverse myelitis memiliki kelemahan pada kaki. Selain itu, transverse myelitis yang mempengaruhi sumsum tulang belakang atas juga berpengaruh pada kekuatan lengan. Jika tidak segera ditangani, penyakit ini bisa menyebabkan paraparesis (kelumpuhan parsial pada kaki) yang dapat berkembang menjadi paraplegia (kelumpuhan total pada kaki).

- Nyeri

Gejala awal biasanya ditandai dengan nyeri punggung bawah. Rasa nyeri itu bahkan bisa menjalar ke kaki atau lengan.

- Perubahan Sensorik

Transversal Myelitis menyebabkan parestesia (sensasi abnormal seperti terbakar, menggelitik, menusuk, mati rasa, dingin, atau kesemutan) di kaki, dan kehilangan sensorik.

- Disfungsi Usus dan Kandung Kemih

Gejala umum lainnya yang dirasakan ialah inkontinensia, kesulitan buang air kecil, dan sembelit.

- Gejala Lainnya

Banyak orang juga melaporkan mengalami kejang otot, perasaan tidak nyaman, sakit kepala, demam, dan kehilangan nafsu makan, sementara beberapa orang mengalami masalah pernapasan. Gejala lain mungkin termasuk disfungsi seksual dan depresi dan kecemasan yang disebabkan oleh perubahan gaya hidup, stres, dan nyeri kronis.

Baca Juga: Ridwan Kamil Akan Uji Klinis Vaksin Covid-19, Ini Katanya

3. Pengobatan

xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin coronaxx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona
Foto: xx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin coronaxx fakta transverse myelitis, penyakit yang muncul setelah relawan uji vaksin corona

Foto: eppainassist.com

Beberapa pengobatan dan perawatan diberikan untuk mengatasi infeski dan mengurangi peradangan sumsum tulang belakang serta meringankan gejalanya.

- Pengobatan Awal

Obat kortikosteroid intravena dapat mengurangi pembengkakan dan peradangan di tulang belakang. Obat ini termasuk dalam metilprednisolon atau deksametason dan biasanya dosis akan dikurang setelah 3 hingga 7 hari pengobatan.

- Terapi Pertukaran Plasma (Plasmaferesis)

Terapi ini bisa digunakan untuk orang yang tidak merespons steroid intravena dengan baik. Plasmaferesis adalah prosedur yang mengurangi aktivitas sistem kekebalan dengan membuang plasma (cairan di mana sel darah dan antibodi tersuspensi) dan menggantinya dengan cairan khusus, sehingga menghilangkan antibodi dan protein lain yang diduga menyebabkan reaksi inflamasi.

- Obat Pereda Nyeri

Beberapa jenis obat pereda nyeri yang bisa dikonsumsi harus mengandung asetaminofen, ibuprofen, dan naproksen. Nyeri saraf dapat diobati dengan obat antidepresan tertentu (seperti duloxetine), pelemas otot (seperti baclofen, tizanidine, atau cyclobenzaprine), dan obat antikonvulsan (seperti gabapentin atau pregabalin).

Setelah menjalani pengobatan dan terapi pasien diharapkan untuk selalu menjaga agar kondisi kesehatan tubuh untuk pemulihan sistem saraf yang lebih baik.

Itulah fakta mengenai transverse myelitis. Lebih lanjut, uji klinis vaksin yang dikembangkan oleh Oxford University ini bisa dilanjutkan kembali di Inggris, Brasil, dan Amerika Serikat. Meski begitu, pihak Amerika Serikat masih belum mau melanjutkan uji klinis vaksin Oxford-AstraZeneca.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb