19 April 2024

Hamil Menjelang Menopause, Mungkinkah? Simak Penjelasannya!

Penting untuk Ibu hamil di usia yang tidak muda lagi
Hamil Menjelang Menopause, Mungkinkah? Simak Penjelasannya!

Mungkin Moms ada yang penasaran, bisa atau tidaknya hamil menjelang menopause.

Walau menstruasi masih dialami tetapi mungkin tidak setiap bulan seperti pada normalnya, agak membingungkan apakah masa subur di usia ini, benar-benar sesubur saat dahulu di usia produktif.

Sebelum membicarakan mengenai hamil menjelang menopause, pertama-tama, mari mengenali apa itu menopause sebenarnya!

Baca Juga: Diet Air Putih, Turunkan Berat Badan Cepat dalam 2 Minggu

Ketahui Tanda-Tanda Menopause

Pusing
Foto: Pusing (Freepik.com)

Menopause adalah berhentinya secara fisiologis siklus menstruasi.

Biasanya masa menopause ini akan hadir ketika seorang perempuan mulai menginjak usia 45-55 tahun.

Seorang wanita dikatakan mengalami menopause bila tidak mengalami menstruasi lagi selama setidaknya 12 bulan.

Masa selesainya siklus menstruasi tersebut pun diidentikan dengan sudah habisnya cadangan sel telur.

Fase alami ini disebabkan oleh perubahan pada kadar hormon tubuh wanita.

Menjelang akhir usia 30 tahun, kinerja ovarium akan menurun lalu akhirnya berhenti memproduksi hormon reproduksi pada usia sekitar 50 tahun.

Usia menopause pada tiap wanita berbeda-beda, tapi menopause umumnya terjadi usia 45-55 tahun.

Meski demikian, ada juga sebagian wanita yang mengalaminya sebelum berusia 40 tahun.

Namun, tahukah Moms kalau beberapa tanda menopause sendiri sudah muncul ketika masa perimenopause?

Hal ini penting diketahui agar Moms bisa mengetahui jika mengalami hamil menjelang menopause.

Begini tanda menopause yang akan terjadi pada setiap perempuan!

1. Menstruasi Mulai Tak Teratur

Melansir World Journal of Psychiatry, ketika mendekati masa menopause, perempuan biasanya akan mengalami perubahan siklus menstruasi yang ditandai dengan haid tak teratur atau selalu berubah-ubah.

Menstruasi pada umumnya memiliki siklus yang tetap.

Namun ketika Moms memiliki siklus menstruasi yang sebelumnya lancar dan teratur dan kini berubah menjadi datang lebih cepat atau bahkan terlambat.

Jumlah darah menstruasi sendiri pun biasanya bisa lebih sedikit, lebih banyak, atau mungkin hanya berupa bercak darah dan flek saja.

2. Panas yang Menyebar

Rasa panas yang terasa menyebar dari area wajah lalu ke leher hingga ke tubuh bisa menjadi tanda menopause paling umum dirasakan.

Bahkan, pada sebagai perempuan, kondisi ini bisa muncul lebih awal ketika siklus haid masih berlangsung.

Hadirnya rasa panas yang datang tiba-tiba dan tidak diketahui penyebabnya ini bisa menjadi tanda menopause.

Tak sampai sana, gejala lainnya yang biasanya dirasakan adalah tubuh yang menjadi kemerahan, dada berdebar dan tubuh yang berkeringat.

3. Kesulitan Menahan Buang Air Kecil

Buang Air Kecil
Foto: Buang Air Kecil (Orami Photo Stocks)

Saat perempuan masuk ke dalam masa menopause, ia akan mengalami kondisi inkotinesia urine atau kesulitan menahan buang air kecil.

Masalah pada saluran kemih ini akan membuat perempuan tersebut menjadi lebih sering buang air kecil.

Keluhan tersebut sendiri terjadi karena jaringan di area vagina dan saluran kemih jadi menipis serta kehilangan kemampuan elastisitasnya.

Penurunan kadar estrogen dalam tubuh yang terjadi menjelang menopause pun bisa membuat perempuan menjadi lebih ringkih terhadap infeksi, seperti infeksi saluran kemih.

Baca Juga: Suntik Botox: Cara Kerja, Tahapan Prosedur, dan Efek Samping

4. Vagina Terasa Kering

Ketika vagina terasa kering, hal ini bisa menjadi tanda menopause.

Hal tersebut terjadi karena penurunan produksi hormon estrogen dan progeseron dalam tubuh perempuan.

Hal ini pun bisa menyebabkan produksi cairan pelumas yang dimiliki oleh vagina jadi berkurang dan menyebabkan vagina terasa kering.

Kondisi vagina kering ini pun biasanya hadir bersamaan dengan rasa tidak nyaman, gatal, atau perih di sekitar vagina.

Perempuan yang mengalami kondisi ini biasanya juga akan merasakan nyeri ketika berhubungan seksual.

5. Penurunan Gairah Seks

Pasangan Suami Istri
Foto: Pasangan Suami Istri (medicalnewstoday.com)

Ketika hormon estrogen mengalami penurunan karena menopause, hal tersebut bisa membuat klitoris menjadi kurang peka terhadap rangsangan seksual.

Nah, hal ini pun membuat keadaan vagina menjadi kering dan kurang elastis.

Jadi, tanda menopause yang satu ini bisa menyebabkan penurunan gairah seks dan membuat perempuan menjadi sulit orgasme.

Baca Juga: Kretinisme: Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya untuk Si Kecil

6. Perubahan Mood

Perubahan mood adalah salah satu tanda-tanda menopause yang umum terjadi.

Perubahan mood selama menopause bisa dipengaruhi oleh fluktuasi hormon, terutama penurunan kadar estrogen yang terjadi selama fase transisi menuju menopause.

Berikut adalah beberapa perubahan mood yang dapat dialami oleh wanita selama menopause:

  • Kecemasan

Perubahan hormon selama menopause juga dapat memicu perasaan kecemasan atau kegelisahan yang meningkat.

Wanita mungkin merasa gelisah, tegang, atau khawatir tanpa alasan yang jelas.

Perubahan hormonal selama menopause juga dapat membuat seseorang lebih mudah tersinggung atau cepat...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb