14 Juli 2023

9 Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Efektif, Wajib Tahu!

Pastikan anak merasa nyaman agar mereka dapat berkomunikasi secara terbuka
9 Cara Berkomunikasi dengan Anak yang Efektif, Wajib Tahu!

Komunikasi dalam pengasuhan tidak hanya berisi kata perintah dari orang tua pada anaknya. Moms dan Dads juga perlu mengetahui cara berkomunikasi dengan anak yang efektif.

Perlu Moms ketahui bahwa komunikasi orang tua dengan anak tidak hanya tentang kata-kata yang diucapkan.

Nada suara, sorot mata, kontak fisik seperti sentuhan juga termasuk dalam cara menyampaikan pesan Moms kepada Si Kecil.

Menerapkan cara berkomunikasi dengan anak yang tepat tentu akan sangat berguna dalam proses mendidik buah hati.

Tidak hanya memberikan pelajaran tentang cara berinteraksi pada Si Kecil, komunikasi juga akan memperkuat ikatan antara orang tua dan anak.

Journal of Center for Effective Parenting pun menyebutkan bahwa komunikasi efektif dapat membuat anak merasa didengar dan dipahami oleh orang tua mereka, yang pada akhirnya bisa meningkatkan harga diri.

Baca Juga: 14 Rekomendasi Buku Parenting, Bantu Orang Tua Mendidik Anak

Cara Berkomunikasi dengan Anak

Ibu dan Anak
Foto: Ibu dan Anak (Pexels.com/Ketut Subiyanto)

Cara berkomunikasi yang baik tidak harus verbal, lho, tapi bisa juga non-verbal.

Yuk, biasakan hal-hal berikut agar cara berkomunikasi antara orang tua dan anak berjalan dengan baik. Sudahkah Moms dan Dads menerapkannya?

1. Menjadi Pendengar yang Baik

Cara berkomunikasi dengan anak yang perlu orang tua lakukan yaitu pastikan untuk menjadi pendengar yang baik.

Mendengarkan secara aktif membantu anak merasa didengarkan dan dimengerti.

Jadi, pastikan untuk menunjukkan minat pada apa yang anak sampaikan dan perlihatkan empati terhadap perasaan dan pengalaman mereka.

Misalnya dengan mendengarkan dengan penuh perhatian dan usahakan untuk memahami perspektif Si Kecil.

Usahakan untuk menghindari distraksi seperti ponsel atau pekerjaan lainnya.

Selain itu, jangan memotong atau menginterupsi ketika anak sedang berbicara.

Biarkan mereka menyelesaikan hal yang perlu disampaikan sebelum Moms memberikan tanggapan atau pertanyaan.

Pastikan juga untuk menggunakan bahasa tubuh yang menunjukkan bahwa Moms terbuka dan siap mendengarkan seperti melalui kontak mata dan senyuman hangat.

2. Berbicara dengan Jelas

Pastikan Moms dan Dads berkomunikasi dengan tingkat perkembangan bahasa anak.

Misalnya dengan menggunakan kata-kata dan kalimat yang sederhana sesuai dengan usia mereka.

Cara berkomunikasi dengan anak yang satu ini Moms dapat membantu anak memahami dan mengerti apa yang Moms sampaikan secara lebih jelas.

Bicaralah dengan jelas dan perjelas artikulasi dari setiap kata yang Moms lontarkan.

Hindari berbicara terlalu cepat atau terlalu pelan. Berikan juga penekanan yang tepat pada kata-kata penting untuk memudahkan pemahaman.

3. Menyampaikan Perasaan secara Terbuka

Penting bagi orang tua untuk menyampaikan perasaan secara terbuka ketika berkomunikasi dengan Si Kecil.

Misalnya dengan menyampaikan perasaan menggunakan kata-kata yang sesuai dan jujur.

Gunakan juga ekspresi wajah yang sesuai dengan perasaan yang ingin Moms sampaikan.

Contohnya, senyum ketika bahagia, alis yang sedikit berkerut ketika khawatir, atau mata yang berkaca-kaca ketika sedih.

Hal ini dilakukan untuk membantu membangun kepercayaan antara Moms dan anak.

Anak akan merasa lebih nyaman dan aman dalam berbicara dan berbagi perasaan mereka dengan orang tua.

Menyampaikan perasaan secara terbuka juga memberikan kesempatan bagi anak untuk belajar berempati dan memahami perasaan orang lain.

Jadi, Si Kecil dapat belajar merasakan emosi dan menempatkan diri mereka dalam posisi orang lain.

Baca Juga: 7 Cara Mengajarkan Anak Bersosialisasi, Yuk Terapkan!

4. Validasi Perasaan Anak

Ibu Memeluk Anak
Foto: Ibu Memeluk Anak (Freepik.com/freepik)

Cara berkomunikasi dengan anak selanjutnya yang perlu orang tua perhatikan yakni pastikan untuk selalu memvalidasi perasaan mereka.

Ketika anak berbagi perasaannya dengan Moms, berikan perhatian penuh.

Dengarkan tanpa interupsi dan tunjukkan bahwa Moms benar-benar memperhatikan mereka.

Berikan juga kontak mata dan sinyal non-verbal yang menunjukkan bahwa orang tua hadir secara emosional untuk buah hati.

Validasi perasaan membantu anak merasa nyaman dalam mengungkapkan emosi mereka.

Ini membantu membangun kepercayaan diri, karena anak belajar bahwa perasaan dan pengalaman mereka layak untuk diperhatikan dan dihargai.

Anak juga dapat memahami dan mengelola emosi lebih baik dengan cara mengidentifikasi dan mengungkapkan emosi secara sehat.

5. Kendalikan Emosi

Saat berkomunikasi dengan Si Kecil, pastikan Moms dan Dads bisa mengendalikan emosi.

Jadi, orang tua dapat memberikan contoh yang positif tentang bagaimana mengatur dan mengelola emosi.

Ketika orang tua mengendalikan emosi, Moms juga dapat berkomunikasi dengan cara yang lebih baik dan efektif.

Hal ini membantu dalam menyampaikan pesan secara lebih jelas dan sikap yang lebih tenang, sehingga anak dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh orang tua.

Ingatlah selalu bahwa anak-anak belajar mengelola emosi mereka sendiri dengan melihat orang tua sebagai contoh yang baik.

Maka dari itu, kendalikanlah diri Moms dan Dads jangan sampai membawa contoh yang buruk untuk Si Kecil di rumah.

Cara berkomunikasi dengan anak berikutnya yang juga perlu Moms perhatikan yaitu volume suara.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb