25 Mei 2023

Apa Itu Alergen? Kenali Berbagai Zat yang Sebabkan Alergi!

Salah satunya alergi pada makanan
Apa Itu Alergen? Kenali Berbagai Zat yang Sebabkan Alergi!

Moms mungkin sering bertanya-tanya, apa itu alergen?

Alergen merupakan istilah yang sering digunakan ketika sedang membahas alergi pada kulit.

Terlihat mirip, nyatanya dua istilah tersebut merujuk ke definisi yang berbeda.

Para dokter pun sering menganjurkan orang tua untuk mengenalkan alergen kepada Si Kecil sejak usia dini.

Mengapa demikian? Yuk, kenali apa itu alergen dan seberapa penting untuk diketahui Si Kecil sejak dini!

Baca Juga: 6 Cara Melatih Kelenturan Tubuh dan Otot Kaki

Apa Itu Alergen?

Alergi pada Kulit
Foto: Alergi pada Kulit (Shutterstock.com)

Studi dalam Science Direct memaparkan bahwa alergen adalah zat yang memicu reaksi alergi pada orang-orang yang sensitif.

Pada orang tersebut, sistem kekebalan mengenal alergen sebagai benda asing yang berbahaya.

Akibatnya, sistem kekebalan bereaksi berlebihan dengan membuat sejenis antibodi yang disebut IgE untuk melawan alergen.

Reaksi inilah yang menyebabkan munculnya gejala alergi.

Sebagian besar reaksi alergi tidak begitu parah, misalnya hanya gatal-gatal pada kulit dan kemerahan.

Bahkan, banyak gejala alergi makanan pada bayi dapat sembuh dengan sendirinya.

Meski begitu, Moms tetap harus waspada. Pasalnya, ada gejala alergi parah yang bahkan bisa menyebabkan kematian.

Reaksi tersebut dikenal dengan sebutan syok anafilaktik.

Faktanya, syok anafilaktik (anafilaksis) akibat reaksi alergi berat bisa menyebabkan penurunan tekanan darah dan penyempitan saluran pernapasan.

Jika terlambat ditangani, orang yang mengalami reaksi alergi berat tersebut berisiko kehilangan nyawa.

Tidak heran, American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan untuk tidak menunda mengenal alergen pada bayi.

Baca Juga: 6 Pilihan Obat Alergi, Termasuk Antihistamin, Kortikosteroid, dan Dekongestan

Jenis-Jenis Alergen

Alergi Telur
Foto: Alergi Telur (Orami Photo Stocks)

Setelah mengetahui definisi apa itu alergen, kenali juga sumber-sumber makanan atau benda yang jadi penyebabnya.

Menghindari alergen adalah cara terbaik untuk mencegah kekambuhan reaksi alergi.

Berikut jenis-jenis alergen berdasarkan kategori alergi yang dialami:

1. Alergen pada Alergi Makanan

Apa itu alergen dalam kasus alergi makanan?

Faktanya, ada berbagai jenis reaksi alergi saat terpapar zat alergen pada makanan.

Perbedaan antara alergi yang dimediasi IgE, alergi yang dimediasi non-IgE, dan intoleransi makanan.

Umumnya, beberapa sumber makanan yang mengandung alergen di bawah ini menjadi penyebab tertinggi kondisi tersebut.

  • Susu
  • Telur
  • Ikan
  • Makanan laut (kepiting, lobster, udang)
  • Kacang pohon (misalnya almon, kenari, pecan)
  • Kacang-kacangan
  • Gandum
  • Kedelai

Jika Moms memiliki alergi makanan, pastikan untuk menghindari asupan yang mengandung bahan-bahan tersebut.

Setiap orang dengan alergi makanan memiliki jenis alergen yang berbeda.

Oleh karena itu, pastikan Moms tahu jenis makanan spesifik yang menjadi alergen dan berupaya menghindarinya sama sekali.

Minum obat antihistamin pasca mengonsumsi makanan yang mengandung alergen adalah solusi yang tepat untuk redakan gejala alergi.

Jika gejalanya sangat berat, jangan tunda untuk berobat ke dokter atau rumah sakit, ya!

2. Alergen pada Alergi Lateks

Aturan Penggunaan Sarung Tangan di Masa Pandemi
Foto: Aturan Penggunaan Sarung Tangan di Masa Pandemi (Orami Photo Stocks)

Sering tidak disadari, lateks juga bisa menjadi pemicu alergi pada beberapa orang.

Apa itu alergen lateks? Ini adalah reaksi alergi yang terjadi ketika kulit terpapar sesuatu yang berbahan lateks.

Lateks itu sendiri merupakan getah yang berasal dari tumbuhan dan bisa membeku ketika terkena udara bebas.

Beberapa barang lateks yang perlu menjadi perhatian, seperti sarung tangan, balon, dan kondom.

Beberapa produk berbahan karet alam lain juga mungkin mengandung lateks.

Baca Juga: 10 Makanan Peninggi Badan Sekaligus Menjaga Kesehatan Tulang

3. Alergen pada Alergi Serangga atau Hama

Kemudian, apa itu alergi pada serangga? Mengapa bisa terjadi?

Lebah, tawon, atau semut api adalah serangga penyengat yang paling umum menyebabkan reaksi alergi.

Terlepas dari itu, serangga yang tidak menyengat juga dapat menyebabkan reaksi alergi pada beberapa orang.

Alergi terhadap hama, seperti tungau debu juga menjadi yang paling banyak terjadi.

Gejala yang dirasakan ketika alergi terhadap debu, yakni hidung berair, mata kemerahan, bersin-bersin, sampai batuk-batuk.

Pastikan barang-barang di rumah dalam keadaan bebas debu guna memperkecil risiko terpapar alergen, ya, Moms!

4. Alergen pada Alergi Bulu Hewan

Makanan Kucing Kering
Foto: Makanan Kucing Kering (Orami Photo Stocks)

Masih bertanya-tanya tentang apa itu alergen, Moms? Zat tersebut juga bisa ditemukan dalam hewan peliharaan, lho!

Memiliki hewan peliharaan, seperti kucing atau anjing memang bisa memberikan hiburan tersendiri.

Sayangnya, hal tersebut tidak berlaku bagi Moms yang alergi terhadap bulu hewan peliharaan.

Bulu hewan, seperti anjing, kucing, ataupun ayam dapat menjadi alergen pada orang-orang yang sensitif.

Saat terpapar bulu hewan-hewan tersebut, Moms yang alergi mungkin akan bersin-bersin atau mengalami gatal pada kulit.

Penting untuk diketahui bahwa tidak ada jenis anjing atau kucing yang bebas alergi (hipoalergenik), ya, Moms!

Jadi, pastikan untuk mengetahui bahwa diri sendiri tidak punya alergi terhadap bulu ketika ingin memelihara hewan peliharaan.

5. Alergen pada Alergi Serbuk Sari

Apa itu alergen pada serbuk sari, Moms?

Serbuk sari adalah salah satu alergen yang tergolong umum terjadi.

Banyak orang dengan alergi serbuk sari mengalami demam saat terpapar alergen tersebut.

Ada dua pilihan imunoterapi yang tersedia bagi mereka yang memiliki alergi terhadap serbuk sari.

Pertama adalah dengan menggunakan suntikan ke kulit untuk membantu tubuh membangun ketahanan terhadap serbuk sari.

Kedua, yakni mengemut tablet obat di bawah lidah agar cepat bekerja saat gejala alergi terjadi.

Serbuk sari dapat ditemukan pada beberapa jenis tanaman bunga.

Baca Juga: Kenali Alergi Seafood, Gejala hingga Cara Mengatasinya

6. Alergen pada Alergi Obat

Obat-obatan
Foto: Obat-obatan (Orami Photo Stocks)

Apa itu alergen pada obat? Kondisi ini merupakan alergi yang tergolong cukup serius dan memerlukan perawatan cepat.

Obat yang umumnya menyebabkan reaksi alergi, meliputi:

  • Antibiotik (penisilin)
  • Aspirin
  • Obat antiradang non steroid
  • Obat kemoterapi
  • Terapi antibodi monoklonal dan antikonvulsan

Seseorang mungkin mengalami ruam atau bengkak, sedangkan yang lain mungkin mengalami kesulitan bernapas.

Dalam Mount Sinai dijelaskan, 5-10% alergi jenis ini disebabkan oleh kandungan di dalam obat.

Jadi, jika Moms punya alergi obat, pastikan untuk memberitahukannya kepada dokter, ya.

Hal ini penting agar dokter tidak memberikan Moms obat yang justru dapat mencetuskan gejala alergi.

7. Alergen pada Alergi Jamur

Ada ratusan jenis jamur, namun tidak semuanya menimbulkan gejala alergi.

Jamur adalah spora kecil yang dapat ditemukan di udara.

Jamur tumbuh subur di lingkungan yang lembap dan dapat ditemukan di rumah maupun tempat umum.

Lalu, apa itu alergen jamur? Gejala terhadap jamur dapat menyebabkan batuk, mata gatal, hidung tersumbat, dan gejala lainnya.

Alergi jamur telah dikaitkan dengan memburuknya asma dan menyebabkan kesulitan bernapas.

8. Alergen pada Alergi Matahari

Alergi Sinar Matahari
Foto: Alergi Sinar Matahari (Everydayhealth.com)

Jarang terdengar, apa itu alergen pada matahari?

Terlihat aneh, faktanya matahari bisa menjadi alergen untuk sebagian orang.

Alergi matahari adalah istilah yang menyebabkan munculnya ruam gatal pada kulit setelah berada di bawah sinar matahari.

Bahkan, gejala ini juga bisa muncul ketika terkena paparan sumber radiasi ultraviolet (UV) lainnya.

Paparan cahaya polimorf adalah bentuk alergi matahari yang paling umum.

Baca Juga: 7Jenis Alergi Langka di Dunia, Ada yang Alergi Sinar Matahari!

Cara Mengenalkan Alergi pada Bayi

Setelah mengenal definisi apa itu alergen, saatnya mengetahui ragam pengobatannya.

Alergen terbagi menjadi jenis yang berbeda-beda, tergantung alergi yang dimiliki.

Lantas, bagaimana mencegah alergi pada bayi agar tidak merasakan dampak buruknya?

Berikut ini beberapa tips cara mengenalkan alergen pada bayi yang bisa diikuti:

1. Perkenalkan Sejak Bayi Berusia 6 Bulan

Bayi Makan
Foto: Bayi Makan (Kenaviral.com)

Menurut Pregnancy Birth & Baby, bayi bisa mulai diperkenalkan dengan alergen sejak pertama mengonsumsi makanan padat atau MPASI.

Artinya, waktu yang ideal mengenal alergi pada bayi, yaitu pada usia 6 bulan.

Perkenalkan berbagai jenis makanan dalam jumlah kecil dan satu per satu, termasuk yang berpotensi menjadi alergen.

Kemudian, Moms harus memperhatikan kondisi Si Kecil. Apakah ada reaksi alergi yang mungkin ditunjukkan Si Kecil setelah mengonsumsinya?

Jika tidak ada reaksi yang muncul, coba perkenalkan alergen lain dalam 2 hingga 3 hari kemudian.

Apabila nantinya muncul alergi setelah mengonsumsi suatu makanan, pastikan untuk menjauhkan asupan tersebut dari Si Kecil.

Baca Juga: Moms, Waspadai 4 Makanan Pemicu Alergi Pada Balita Ini

2. Konsultasikan dengan Dokter Anak

Diskusikan dengan dokter anak mengenai rencana Moms untuk mengenal apa itu alergen pada bayi.

Waktu yang ideal adalah sebelum Si Kecil mulai mengonsumsi makanan padat, terutama jika ia menderita eksim parah.

Jika perlu, Si Kecil harus dites alergi terlebih dahulu.

Purvi Parikh, ahli alergi anak di NYU Langone Health, mengatakan pada Healthline bahwa, “Penting bagi bayi untuk menjalani tes alergi."

Selalu konsultasikan dengan dokter guna evaluasi apa itu alergen berdasarkan kasus yang dialami Si Kecil.

3. Pilih Waktu yang Tepat Sesuai Kondisi Bayi

Pola Tidur Bayi
Foto: Pola Tidur Bayi (Amotherfarfromhome.com)

"Memperkenalkan apa itu alergen pada bayi harus pada waktu yang tepat." kata Katie Marks-Cogan, M.D., Ahli Alergi/Imunologi dan Penyakit Dalam di Cleveland, Ohio, dalam Wellness Mama.

Waktu yang disarankan, yakni dengan memperhatikan keadaan bayi sedang melakukan kegiatan tertentu.

Misalnya, memberikan sedikit makanan yang berpotensi mencetuskan alergi, seperti telur atau kacang-kacangan, saat bayi dalam kondisi sehat.

Perhatikan ada atau tidaknya gejala yang dialami Si Kecil.

Jika tidak ada reaksi yang muncul, berarti Si Kecil tidak memiliki alergi terhadap makanan tersebut.

Apabila muncul reaksi seperti gatal-gatal, ruam, atau demam, berarti Moms tidak boleh lagi memberikan makanan tersebut kepada Si Kecil.

Baca Juga: Ketahui Gejala Alergi Alkohol, Tidak Hanya Berupa Gatal atau Ruam di Kulit, Lho!

4. Selalu Perhatikan Tanda-Tanda Reaksi Alergi

Setelah memperkenalkan satu jenis makanan baru, terutama alergen, kenali tanda-tanda Si Kecil mengalami alergi.

Karenanya, penting bagi Moms, Dads, atau pengasuh Si Kecil untuk bisa mengenal alergen yang mesti dihindari bayi.

Jika Si Kecil menunjukkan reaksi alergi, jauhkan dirinya dari sumber alergen tersebut.

Segera hubungi dokter anak untuk pemeriksaan dan pengobatan lebih lanjut.

Jika bayi mengalami reaksi alergi parah, seperti sulit bernapas, bengkak, dan muntah atau diare parah, segera hubungi unit layanan darurat.

Baca Juga: Moms Perlu Tahu, Ini 9 Makanan Penghilang Alergi Kulit

Kini Moms sudah lebih tahu mengenai apa itu alergen, bukan?

Jika Moms atau Si Kecil alergi dan telah mengetahui zat alergen (pencetusnya), pastikan untuk menjauhkan diri darinya, ya!

Artinya, jika Moms atau Si Kecil alergi telur, pastikan untuk menghindari konsumsi makanan tersebut di kemudian hari.

Hal ini penting untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan terkait kondisi kesehatan Moms dan Si Kecil.

  • https://www.sciencedirect.com/topics/medicine-and-dentistry/allergen
  • https://www.healthychildren.org/English/news/Pages/Early-Introduction-of-Peanut-based-Foods-to-Prevent-Allergies.aspx
  • https://aafa.org/allergies/types-of-allergies/
  • https://www.fda.gov/food/buy-store-serve-safe-food/food-allergies-what-you-need-know
  • https://www.aaaai.org/tools-for-the-public/allergy,-asthma-immunology-glossary/allergen-defined
  • https://www.mountsinai.org/care/allergy-immunology/allergy-types

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb