27 Januari 2024

10+ Penyebab Kesemutan Seluruh Badan yang Perlu Diwaspadai

Hindari mengonsumsi makanan tinggi gula
10+ Penyebab Kesemutan Seluruh Badan yang Perlu Diwaspadai

Kesemutan atau parestesia, kadang bisa sangat menjengkelkan. Kondisi ini bisa terjadi di beberapa anggota tubuh atau bahkan kesemutan seluruh badan pun mungkin Moms alami.

Meski terasa tak nyaman, kesemutan biasanya cepat hilang.

Misalnya, saat lengan kesemutan saat bangun tidur, setelah beberapa gerakan ringan untuk mendapatkan darah mengalir, semuanya cenderung kembali normal dalam satu menit atau lebih.

Kebanyakan orang juga sering kesemutan bila duduk terlalu lama, atau salah posisi tidur.

Mengutip laman Harvard Health Publishing, alasan paling umum yang menyebabkan tubuh mati rasa atau kesemutan adalah masalah dengan fungsi saraf.

Baik karena saraf itu sendiri terluka, ada sesuatu yang menekan saraf, atau ketidakseimbangan kimia tubuh yang mengganggu fungsi saraf.

Sebagian besar penyebab tidak berbahaya, tetapi kesemutan harus ditangani sebagai keadaan darurat.

Lantas apa saja penyebab kesemutan seluruh badan yang perlu diwaspadai? Simak artikelnya, ya Moms!

Baca Juga: 12 Manfaat Berkemah, Ajak Si Kecil Mencintai Alam!

Penyebab Kesemutan Seluruh Badan

Meskipun mungkin kondisi ini tidak begitu umum, tetapi kesemutan seluruh badan bisa dialami oleh siapa saja.

"Kesemutan seluruh badan bukan sesuatu yang masuk kategori normal, tetapi penyebabnya dapat merupakan sesuatu yang sifatnya ringan sampai serius," jelas dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S, Dokter Spesialis Saraf RS Pondok Indah – Puri Indah.

Lebih lanjut, dr. Marcus Adityawan Bahroen, Sp.S menjelaskan beberapa penyebab tubuh kesemutan dapat disebabkan mulai dari diabetes hingga keracunan zat.

Mengapa beberapa kondisi tersebut menyebabkan kesemutan seluruh badan? Berikut penjelasan selengkapnya.

1. Gangguan Saraf Tepi

Ilustrasi Saraf Kaku
Foto: Ilustrasi Saraf Kaku (Freepik.com)

Penyebab kesemutan seluruh badan yang pertama ialah gangguan saraf tepi atau yang dalam istilah medis disebut sebagai neuropati.

Melansir The Marshall Protocol Knowledge Base, neuropati dapat mempengaruhi hanya satu saraf (mononeuropati) atau beberapa saraf (polineuropati).

Saraf pada tubuh Moms menyediakan komunikasi antara otak dan otot, kulit, organ dalam, dan pembuluh darah.

Namun ketika rusak, saraf tidak dapat berkomunikasi dengan baik, dan miskomunikasi itu menyebabkan gejala seperti nyeri atau mati rasa.

Neuropati dapat mengakibatkan kelemahan otot jika menyebabkan berkurangnya rangsangan saraf pada otot.

Hal ini dapat terjadi pada otot manapun termasuk otot dada (membuat sulit bernafas) atau pada ekstremitas bawah (mengakibatkan atrofi dan kesulitan berjalan).

Fungsi dan gejala yang terganggu tergantung pada jenis saraf motorik, sensorik, atau otonom yang rusak.

Beberapa orang mungkin mengalami mati rasa sementara, kesemutan seluruh badan, dan sensasi menusuk, kepekaan terhadap sentuhan, atau kelemahan otot.

Orang lain mungkin menderita gejala yang lebih ekstrem, termasuk nyeri terbakar (terutama di malam hari), pengecilan otot, kelumpuhan, atau disfungsi organ atau kelenjar.

2. Diabetes

Sekitar 60% sampai 70% dari semua penderita diabetes akan mengalami neuropati perifer yang pada akhirnya menyebabkan kesemutan seluruh badan.

Meskipun tidak semua penderita diabetes yang menderita neuropati perifer mengalami nyeri, tetapi kerusakan saraf ini tidak bisa dihindari.

Kadar gula darah tinggi yang kronis akan merusak saraf tidak hanya di ekstremitas.

Namun, juga di bagian lain dari tubuh. Saraf yang rusak ini tidak dapat secara efektif membawa pesan antara otak dan bagian tubuh lainnya.

Kerusakan saraf ini menunjukkan gejala secara berbeda pada setiap orang.

Beberapa orang merasa kesemutan, lalu kemudian merasakan sakit.

Sementara pada orang lain ditandai dengan mati rasa di jari tangan dan kaki.

Perubahan ini biasa terjadi secara perlahan selama beberapa tahun, jadi Moms mungkin tidak menyadarinya.

Jadi, beberapa orang cenderung mengabaikan tanda-tanda kerusakan saraf, dan berpikir bahwa itu hanya bagian dari bertambahnya usia.

Baca Juga: 9 Manfaat Daun Pepaya Jepang untuk Kesehatan, Menakjubkan!

3. Kelainan Hormon

Penyebab kesemutan seluruh badan berikutnya, yakni karena adanya kelainan hormon, seperti hipotiroidisme.

Hipotiroidisme adalah ketika tiroid tidak menghasilkan cukup hormon tiroid.

Meskipun jarang terjadi, hipotiroidisme parah yang tidak diobati terkadang dapat menyebabkan kerusakan saraf, yang menyebabkan sensasi kesemutan atau mati rasa.

Mekanisme bagaimana tepatnya ini terjadi tidak diketahui.

Baca Juga: 12+ Cara Mendidik Anak Tanpa Kekerasan, Coba Yuk Moms!

Dikutip dari Mayo Clinic, gangguan pembuluh darah tepi atau penyakit arteri perifer juga dapat...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb