22 Februari 2020

5 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menurunkan Kesehatan Otak

Jaga dengan berhenti memiliki gaya hidup yang buruk
5 Kebiasaan Buruk yang Dapat Menurunkan Kesehatan Otak

Bila Moms akhir-akhir merasa mudah lupa, pikun, atau sulit mengingat sesuatu, coba perhatikan gaya hidup yang kini sedang Moms lakukan.

Memiliki kebiasaan buruk ternyata dapat memengaruhi daya ingat dan menurunkan kesehatan otak lho, Moms! Apapun yang Moms lakukan seperti makan, memikirkan sesuatu, dapat berdampak pada otak.

"Kesehatan otak, seperti halnya bagian tubuh lainnya, secara langsung berkaitan dengan cara kita memperlakukan diri sendiri," kata Dr. Scott Schreiber, dokter rehabilitasi dan nutrisi klinis bersertifikat, mengutip Bustle.

Kebiasaan Buruk yang Menurunkan Kesehatan Otak

Berikut ini beberapa kebiasaan buruk yang mungkin tidak disadari dapat mengurangi kinerja dan kesehatan otak.

Baca Juga: Hati-Hati, Balita Menangis Terlalu Lama Bisa Merusak Otak!

1. Tidak Tidur Selama Delapan Jam

tidur yang cukup.jpg
Foto: tidur yang cukup.jpg

Kebiasaan buruk yang sering tidak kita sadari dapat mengurangi kinerja otak adalah kurang tidur.

"Mereka yang tidak tidur selama 7-9 jam tidur berkualitas per malam berisiko lebih tinggi mengalami gangguan kognitif," kata Schreiber.

Ini karena selama tidur, tubuh memperbaiki dan melakukan regenerasi sel-sel. Jika proses ini tidak terjadi, kinerja dan kesehatan otak juga dapat mengalami kemunduran.

2. Terus Diselimuti Rasa Khawatir

6. Don’t Terlihat khawatir saat berpisah dengan anak.jpg
Foto: 6. Don’t Terlihat khawatir saat berpisah dengan anak.jpg

Untuk mengurangi kekhawatiran mungkin rasanya cukup sulit, tetapi, penelitian menunjukkan bahwa kekhawatiran kronis benar-benar dapat memengaruhi kesehatan dan kinerja otak.

"Kadar kortisol yang tinggi dalam jangka panjang menyebabkan kelebihan plak di pembuluh darah, sehingga terjadi penurunan oksigen ke otak, dan menyebabkan kerusakan otak," jelas Dr. Joel Salinas, ahli saraf di Rumah Sakit Umum Massachusetts mengutip Harvard Health.

Sehingga, membuat otak lebih sulit untuk menciptakan dan mengingat kenangan.

Baca Juga: 6 Kekhawatiran yang Paling Sering Dialami Calon Ayah Baru

3. Lupa Mengonsumsi Vitamin

3 - 4 vitamin untuk memori otak.jpg
Foto: 3 - 4 vitamin untuk memori otak.jpg

Pola makan Moms yang kurang makan buah dan sayur, mungkin menjadi alasan mengapa Moms merasa otak rasanya sulit untuk bekerja dengan baik.

"Kekurangan vitamin tertentu jelas dapat mempengaruhi memori Anda secara negatif," kata Arielle Levitan M.D., dokter penyakit dalam bersertifikat.

Ia melanjutkan, "Ini termasuk vitamin D, zat besi, dan vitamin B tertentu."

4. Mendengarkan Musik Sangat Keras

mendengarkan musik
Foto: mendengarkan musik (Orami Photo Stock)

Mendengarkan musik dengan suara kencang nampaknya merupakan kegiatan paling asyik, terutama saat melakukan sebuah pekerjaan. Tetapi, mulai sekarang sepertinya Moms sebaiknya mulai mengurangi kebiasaan ini.

"Ada penelitian yang menunjukkan hubungan antara mendengarkan musik keras, gangguan pendengaran, dan masalah memori," kata Akiva Szental, pendiri Ozen Hearing.

Untuk mencegah hal itu terjadi, mulailah mendengarkan musik pada tingkat volume yang lebih masuk akal agar tidak menurunkan kesehatan otak. Harvard Health menyebutkan, orang dengan depresi atau gangguan pendengaran punya risiko lebih tinggi mengalami demensia.

Baca Juga: 5 Manfaat Mendengarkan Musik Bagi Perkembangan Balita

5. Sering Makan Makanan Tinggi Lemak

fast food (6)
Foto: fast food (6)

Bila Moms gemar makanan berlemak, sebaiknya mulai kurangi konsumsinya dari sekarang.

Makan terlalu banyak makanan berlemak, seperti makanan yang digoreng, atau makanan cepat saji dapat berdampak negatif pada kesehatan, termasuk kinerja otak.

Studi dalam jurnal Physiology & Behavior yang melakukan penelitian pada tikus menunjukkan pola makan tinggi lemak yang dapat memengaruhi daya ingat.

Meskipun dibutuhkan studi lebih lanjut tentang dampak makanan berlemak pada kemampuan otak manusia, tetapi makanan tinggi lemak dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit kardiovaskular, dan hal ini pasti dapat merusak kinerja dan kesehatan otak.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb