24 Februari 2020

Waspada Keracunan Makanan saat Hamil, Berbahaya!

Infeksi bakteri Listeria monocytogenes bisa menyebabkan kelahiran prematur lho Moms
Waspada Keracunan Makanan saat Hamil, Berbahaya!

Jika mengalami keracunan makanan berarti Moms telah mengonsumsi sesuatu yang mengandung bakteri, virus, atau racun sehingga tubuh pun bereaksi negatif. Hal ini ditandai dengan muntah, mual, hingga diare.

Food and Drug Administration mengungkapkan ketika hamil, Moms pun secara alami mengalami perubahan hormon, beberapa di antaranya juga mengubah sistem kekebalan tubuh sehingga membuat rentan tertular penyakit bawaan makanan atau keracunan makanan.

Alhasil, keracunan makanan saat hamil pun menyebabkan kecemasan bagi Moms. Selain merasa sakit, Moms pun khawatir tentang keselamatan Si Kecil dalam kandungan

Nah, hal apa saja yang harus diperhatikan ketika Moms mengalami keracunan makanan saat hamil? Berikut ini penjelasannya.

Baca Juga: Terlihat Sama, Flu Perut dan Keracunan Makanan Ternyata Berbeda!

Gejala Keracunan Makanan saat Hamil

Gejala Keracunan Makanan
Foto: Gejala Keracunan Makanan (pngio.com)

Foto: Orami Photo Stock

Selain mual, muntah, dan diare, gejala umum keracunan makanan saat hamil meliputi:

  • Sakit kepala
  • Demam
  • Sakit perut atau ketidaknyamanan
  • Dehidrasi
  • Tinja berdarah

Dengan perubahan konstan yang dialami tubuh selama kehamilan, Moms mungkin sulit untuk mengatakan apakah gejala seperti mual dan muntah adalah normal atau jika mereka disebabkan oleh keracunan makanan.

Cari gejala yang muncul tiba-tiba atau terasa tidak normal. Jika tidak yakin, Moms sebaiknya berkonsultasi dengan dokter untuk mengesampingkan infeksi atau virus.

Jenis Keracunan Makanan saat Hamil

Keracunan Makanan
Foto: Keracunan Makanan

Foto: Orami Photo Stock

Keracunan makanan saat hamil bisa ringan, parah, atau bahkan fatal. Berikut ini jenis keracunan makanan yang lebih serius yang harus Moms waspadai saat hamil berdasarkan jurnal dari Family Physicians of Canada:

Baca Juga:Cara Mengolah Makanan yang Benar Agar Tidak Keracunan Makanan

1. Listeriosis

Disebabkan oleh bakteri Listeria monocytogenes. Umumnya ditemukan di beberapa sayuran mentah, daging, produk susu serta keju lunak olahan. Gejala dapat termasuk demam, nyeri otot, mual atau diare, sakit kepala atau bahkan kejang-kejang.

Pada ibu hamil, infeksi dapat menyebabkan kelahiran prematur, infeksi pada janin, kelahiran mati atau masalah kesehatan jangka panjang untuk bayi. ibu hamil sepuluh kali lebih mungkin terkena infeksi ini daripada populasi umum

2. Toksoplasmosis

Disebabkan oleh parasit Toxoplasma gondii. Moms bisa mendapatkannya dari tanah atau dari permukaan yang terkontaminasi dengan kotoran kucing atau kotoran kucing.

Gejalanya mungkin seperti flu atau menyebabkan nyeri otot dan pembengkakan kelenjar. Jenis infeksi ini dapat menular dari ibu ke janin yang mengakibatkan keguguran, lahir mati, dan cacat lahir.

3. Salmonellosis

Disebabkan oleh bakteri Salmonella. Moms bisa mendapatkannya dengan menyentuh hewan yang terinfeksi atau dengan makan makanan yang terkontaminasi. Gejala primer termasuk dehidrasi dan bakteremia (bakteri dalam darah).

Salmonellosis dapat menular dari ibu ke anak selama kehamilan. Bayi yang lahir dengan salmonellosis mungkin mengalami diare, demam, atau bahkan meningitis setelah lahir.

Perawatan Keracunan Makanan Saat Hamil

Ibu Hamil Terhidrasi
Foto: Ibu Hamil Terhidrasi

Foto: Orami Photo Stock

Moms, mengetahui dengan tepat apa yang harus dilakukan jika keracunan makanan saat hamil bisa jadi sulit. Sehingga, konsultasi ke dokter lah yang disarankan. Sementara itu perawatan prioritas saat keracunan makanan saat hamil adalah:

  • Tetap terhidrasi - Bagi ibu, risiko terbesar adalah dehidrasi karena muntah dan diare. Air minum, sup atau Sistem Rehidrasi Lisan (ORS) secara berkala menjaga tubuh tetap terhidrasi dan mengisi kembali elektrolit yang hilang.
  • Identifikasi penyebabnya - Tes klinis dapat membantu menentukan penyebab spesifik keracunan makanan.
  • Mulai pengobatan - Setelah penyebabnya teridentifikasi, antibiotik yang aman bagi ibu hamil untuk menetralisir infeksi yang menyebabkan organisme. Ini juga akan membantu mencegah infeksi agar tidak menyebar ke janin.

Baca Juga:8 Gejala Keracunan Makanan yang Harus Diwaspadai

Terakhir, sebagai pedoman umum untuk keamanan pangan, ibu hamil harus memastikan bahwa makanan mereka diperoleh dari perusahaan terkemuka; disimpan, ditangani, dan dimasak dengan benar; dan dikonsumsi tepat waktu agar terhindar dari keracunan makanan saat hamil.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb