27 Agustus 2022

Proses Terjadinya Tsunami yang Sebaiknya Moms Pahami

Ada yang jaraknya hanya 100 km dari daratan lho Moms
Proses Terjadinya Tsunami yang Sebaiknya Moms Pahami

Tsunami kembali menerjang, tepatnya di Kota Palu pada tahun 2018 lalu. Proses terjadinya tsunami ini cukup mendadak dan menggemparkan.

Ribuan orang menjadi korban dan ribuan lainnya harus mengungsi ke kabupaten-kabupaten terdekat.

Bencana alam dengan gelombang air laut ini bukanlah hal baru, Moms. Di Indonesia, tsunami sudah terjadi berkali-kali terjadi, lho.

Tsunami Aceh pada 2014 termasuk yang paling besar dan berdampak di sejumlah negara.

Namun, sebenarnya bagaimana proses terjadinya tsunami itu sendiri? Apakah ada kaitannya dengan gempa bumi?

Yuk, kenali bersama sebagai edukasi anak.

Baca Juga: 7 Sikap Ramah Lingkungan untuk Selamatkan Bumi yang Bisa Diterapkan di Rumah

Proses Terjadinya Tsunami

Proses Terjadinya Tsunami-5.jpg
Foto: Proses Terjadinya Tsunami-5.jpg

Foto: Tsunami (Orami Photo Stocks)

Tsunami bukanlah gelombang air laut biasa, Moms.

Ini berasal dari bahasa Jepang, yakni 'tsu' artinya pelabuhan dan 'nami' artinya gelombang pasang.

Mengutip National Oceanic and Atmospheric Administration, tsunami adalah serangkaian gelombang yang sangat panjang 'berjalan'.

Umumnya, disebabkan oleh pergerakan di dasar laut yang besar dan terjadi secara tiba-tiba.

Gempa bumi menjadi penyebab dasar yang memicu gelombang tsunami itu terjadi.

Proses terjadinya tsunami menciptakan gelombang yang 'memancar' ke segala arah di hadapannya.

Menurut Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, adapun beberapa jenis syarat tsunami dapat terjadi, seperti:

  • Pusat gempa tektonik atau gempa vulkanik terjadi di bawah dasar laut.
  • Kedalaman pusat gempa tidak mencapai 60 kilometer.
  • Magnitude atau kekuatan gempa melebihi 6.0 skala Richter.
  • Patahan yang mengakibatkan gempa adalah sesar naik dan sesar turun.

Baca Juga: 10 Desain Garasi Mobil untuk Rumah Minimalis

International Tsunami Information Center menjelaskan bahwa sejauh ini, tsunami yang paling merusak dihasilkan dari gempa bumi besar dan dangkal.

Biasanya patahan terletak di dasar atau dekat dengan laut.

Gelombang air laut besar ini dapat menempuh jarak yang sangat jauh dan memicu kerusakan pada daerah yang diterjangnya.

Sebagai contoh, tsunami besar di Chili tahun 1960 disebabkan oleh gempa bumi berkekuatan 9,5 SR dan berdampak pada zona dengan lebih dari 1.000 km.

Tsunami tidak hanya 'merusak' di Chili, tetapi juga sampai ke Hawaii, Jepang, dan tempat lain di Pasifik.

Sebagai edukasi anak, bahwa tidak semua proses terjadinya gempa bumi menghasilkan tsunami ya, Moms.

Biasanya, dibutuhkan gempa dengan kekuatan melebihi 7,5 SR untuk menghasilkan tsunami yang merusak.

Baca Juga: Intip Rekomendasi Jajanan Pasar yang Lezat dan Bikin Ketagihan!

Jenis-Jenis Tsunami untuk Edukasi Anak

Jenis Tsunami-3.jpg
Foto: Jenis Tsunami-3.jpg

Foto: Jenis-Jenis Tsunami (Orami Photo Stocks)

Perlu diketahui untuk edukasi anak, ternyata proses terjadinya tsunami berbeda-beda lho Moms.

Dikutip dari UNESCO, ada sejumlah macam tsunami berdasarkan waktu terjadinya.

Apa saja? Yuk kita lihat di bawah ini Moms!

Baca Juga : 21+ Peralatan Dapur Paling Esensial dan Wajib Ada, Sudah Punya?

1. Tsunami Lokal

Proses terjadinya tsunami yang pertama yakni gelombang air laut lokal.

Dikenal dengan sebutan tsunami lokal, ini adalah tsunami yang menyebabkan kerusakan dalam.

Hal ini dengan jarak yang relatif dekat dengan peristiwa yang menyebabkan tsunami, seperti gempa.

Tsunami jenis ini berjarak hanya 100 km dari daratan atau sekitar 1 jam untuk sampai daratan.

Beberapa tsunami malah bisa mencapai daratan kurang dari 10 menit saja, lho! Sehingga sangat sulit untuk menyelamatkan diri dari jenis tsunami ini.

Tsunami lokal ini biasanya terjadi karena adanya gempa bumi. Namun, bisa juga terjadi karena adalah longsor bawah laut yang disebabkan oleh erupsi gunung berapi.

2. Tsunami Regional

tsunami-woman.jpg
Foto: tsunami-woman.jpg

Foto: Bencana Alam (Orami Photo Stocks)

Tidak hanya itu, adapun proses terjadinya tsunami lainnya yang perlu diketahui.

Tsunami regional biasanya terjadi dengan berjarak 100-1.000 km dari daratan. Butuh waktu antara 1-3 jam bagi tsunami jenis ini untuk mencapai daratan.

Selama itu juga, masyarakat memiliki cukup waktu untuk melakukan evakuasi penyelamatan diri.

3. Tsunami Jarak Jauh

Tsunami jarak jauh atau yang dikenal dengan istilah tele-tsunami atau tsunami samudera merupakan bencana alam yang sangat kuat dan daya hancurnya besar.

Padahal, tsunami jenis ini jaraknya cukup jauh dari daratan, yakni hingga 1.000 km atau sekitar 3 jam untuk sampai ke daratan.

Sehingga, kemungkinan untuk menyelamatkan dirinya jauh lebih besar.

Tsunami jarak jauh ini awalnya terlihat seperti tsunami lokal. Kemudian, ia bergerak melintasi petak luas samudera.

Ukurannya cukup besar sehingga area yang terdampaknya pun lebih luas.

Baca Juga : 14 Arti Mimpi Kebakaran, Haruskah Moms Khawatir?

4. Tsunami Meteorologi (meteotsunami)

tsunami terbesar yang terjadi di dunia hero
Foto: tsunami terbesar yang terjadi di dunia hero

Foto: Pasca Bencana Alam (Orami Photo Stocks)

Proses terjadinya tsunami meteorologi adalah fenomena mirip bencana alam yang ditimbulkan oleh gangguan meteorologis atau atmosfer.

Artinya, kehidupan alam sangat berperan dibalik ini terjadi.

Gelombang ini dapat dihasilkan oleh sejumlah hal, seperti:

  • Gelombang gravitasi atmosfer
  • Lompatan tekanan
  • Saluran tertentu
  • Badai atau angin topan

Meteotsunami memiliki pengaruh besar yang berdampak layaknya gelombang tsunami biasa.

Fenomena alam ini juga dapat menghancurkan wilayah pesisir, khususnya di teluk dan ceruk dengan perluasan yang kuat.

Proses terjadinya tsunami ini juga terkadang disebut sebagai rissaga.

5. Microtsunami

Sebagai edukasi anak untuk mengenal jenis-jenis tsunami, ini juga tak kalah penting, lho.

Adapun sebuah fenomena alam yang jarang kita dengar, yakni microtsunami.

Sesuai dengan namanya, microtsunami ini ukurannya sangat kecil sehingga sangat sulit untuk bisa dideteksi secara visual.

Karenanya, perlu alat tertentu untuk mendeteksi keberadaan tsunami jenis ini.

Meski begitu tsunami ini juga cukup berbahaya karena sulit diketahui, Moms.

Baca Juga:Bebas Banjir, Ini Inspirasi Rumah Panggung Modern dan Minimalis

Itulah proses terjadinya tsunami dan beberapa jenisnya berdasarkan waktu terjadinya. Sudah tidak bingung lagi kan Moms?

  • https://www.noaa.gov/education/resource-collections/ocean-coasts/tsunamis
  • http://itic.ioc-unesco.org/index.php?option=com_content&view=category&id=1340&Itemid=1138
  • https://ioc.unesco.org/our-work/global-tsunami-early-warning-and-mitigation-programme
  • https://vsi.esdm.go.id/

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb