5 Manfaat Bersepeda Bagi Wanita

Sebuah studi baru-baru ini yang diterbitkan dalam The BMJ menemukan bahwa bersepeda atau berjalan kaki ke tempat kerja mengurangi risiko kematian dari semua penyebab.

Tapi, efek positif terbesar terlihat pada pengendara sepeda, daripada pejalan kaki. Karena itu, lebih baik Moms dan Dads olahraga bersepeda.

Sekelompok ilmuwan dari Universitas Glasgow di Inggris mengumpulkan lebih banyak detail dalam studi skala besar.

Secara khusus, para ilmuwan melihat hubungan antara komuter aktif dan penyakit kardiovaskular (CVD), kanker serta semua penyebab kematian.

Para ilmuwan mengumpulkan informasi tentang perjalanan harian mereka, dari berjalan kaki, bersepeda, metode tidak aktif (seperti mengemudi atau angkutan umum) dan transportasi campuran (misalnya, bersepeda untuk naik kereta). Data dari orang-orang ini kemudian ditindaklanjuti selama rata-rata 5 tahun.

Setelah analisis disesuaikan dengan faktor-faktor yang berpengaruh, termasuk merokok, jenis kelamin, usia, pekerjaan dan diet. Para ilmuwan menemukan bahwa berjalan kaki ke tempat kerja, dikaitkan dengan pengurangan risiko CVD dan mortalitas.

Bersepeda lebih adil dalam menurunkan risiko kanker yang lebih rendah dan semua kondisi medis penyebab kematian.

Baca Juga: 6 Artis yang Hobi Bersepeda, Ada yang Suka Sejak Kecil!

Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Tubuh

Pada dasarnya dilansir dari Medical News Today, fisik yang aktif memberikan manfaat kesehatan luar biasa dibandingkan dengan gaya hidup yang lebih santai. Meskipun tidak ada ukuran yang pasti untuk menunjukkan seberapa besar efek positifnya. Berikut ini manfaat bersepeda untuk kesehatan tubuh.

1. Manajemen Berat Badan

Foto: shutterstock.com

Bersepeda pada intensitas tinggi membantu menurunkan kadar lemak tubuh, yang mempromosikan manajemen berat badan yang sehat.

Dilansir dari Healthline, manfaat bersepeda juga meningkatkan metabolisme dan membentuk otot yang memungkinkan Moms membakar lebih banyak kalori, termasuk saat istirahat.

2. Meningkatkan Kekuatan Kaki

Foto: shutterstock.com

Bersepeda meningkatkan keseluruhan fungsi tubuh bagian bawah dan memperkuat otot-otot kaki tanpa terlalu menekannya. Karena, olahraga ini menargetkan paha depan, glutes, paha belakang, dan betis.

Guna membuat kaki lebih kuat, cobalah latihan angkat berat, seperti squat, leg presses, dan lunges. Latihan angkat berat beberapa kali per minggu bisa meningkatkan kinerja Moms saat bersepeda.

Baca Juga: 4 Manfaat Bersepeda untuk Kesehatan Anak

3. Meningkatkan Kesehatan Mental

Foto: shutterstock.com

Bersepeda dapat meredakan perasaan stres, depresi atau kecemasan. Berfokus pada jalan saat Moms bersepeda membantu mengembangkan konsentrasi dan kesadaran. Olahraga ini juga bisa membantu mengalihkan fokus Moms dari masalah yang mengganggu mental atau pikiran

Jika Moms merasa lesu, bersepedalah setidaknya selama 10 menit. Karena, latihan ini melepaskan endorfin, yang pada gilirannya membantu seseorang merasa lebih baik sambil menurunkan tingkat stres.

4. Membantu Penderita Kanker

Foto: shutterstock.com

Bersepeda adalah olahraga fisik yang baik jika Moms sudah atau sedang dalam masa pemulihan kanker. Manfaat bersepeda juga bisa membuat tubuh tetap ramping dan bugar, yang bisa mengurangi risiko menderita jenis kanker tertentu, termasuk kanker payudara.

Menurut penelitian dari 2019, jika Moms menderita kanker payudara bisa membantu mengurangi efek samping dari pengobatan kanker, termasuk kelelahan, dan meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan.

Baca Juga: Amankah Bersepeda Saat Hamil? Simak Penjelasannya di Sini

5. Mencegah dan Mengelola Kondisi Medis

Foto: shutterstock.com

Jika Moms ingin mencegah masalah kesehatan tertentu, olahraga teratur adalah kuncinya. Dalam hal ini, bersepeda secara teratur adalah salah satu cara untuk menghindari gaya hidup yang tidak menentu dan masalah kesehatan yang menyertainya.

Kondisi ini bisa membantu mencegah masalah jantung seperti stroke, serangan jantung dan tekanan darah tinggi. Selain itu, manfaat lain bersepeda juga dapat membantu mencegah dan mengelola diabetes tipe 2.