25 Januari 2023

Kaya Protein, Ketahui 9 Manfaat Kacang Kedelai Berikut Ini!

Ada banyak manfaat yang bisa didapatkan dari bahan baku tempe dan tahu ini lho!
Kaya Protein, Ketahui 9 Manfaat Kacang Kedelai Berikut Ini!

Tahukah Mom kalau manfaat kacang kedelai itu banyak sekali ketika dikonsumsi tubuh? Nah, berikut ini beberapa informasinya yang perlu diketahui.

Pertama-tama, Moms perlu tahu kalau kacang kedelai adalah makanan yang punya gizi tinggi.

Manfaat kacang kedelai didapatkan dari antioksidan dan fitonutrien yang terkait dengan berbagai manfaat kesehatan.

Kedelai sebagian besar terdiri dari protein tetapi juga mengandung karbohidrat dan lemak dalam jumlah yang baik.

Kedelai atau kacang kedelai (Glycine max) adalah sejenis kacang-kacangan asli dari Asia timur yang telah menjadi komponen penting dari makanan Asia dan telah dikonsumsi selama ribuan tahun.

Saat ini, kacang kedelai telah dibudidayakan di banyak tempat, seperti Asia, Amerika Selatan dan Utara.

Di Asia, kedelai sering dimakan utuh, tetapi produk kedelai yang diproses lebih umum di negara-negara Barat.

Moms sendiri pasti sudah tidak asing dengan berbagai produk kedelai seperti tahu, tempe, susu kedelai, kecap, tepung kedelai, hingga minyak kedelai.

Baca Juga: Bernutrisi, Ketahui Manfaat Kacang Kedelai pada Skincare

Mengutip USDA Food Composition Databases, dalam 100 gram kedelai rebus terdapat beberapa nutrisi antara lain:

  • Kalori: 173
  • Air: 63 persen
  • Protein: 16,6 gram
  • Karbohidrat: 9,9 gram
  • Gula: 3 gram
  • Serat: 6 gram
  • Lemak Total: 9 gram
  • Lemak Jenuh: 1,3 gram
  • Lemak Tak jenuh tunggal: 1,98 gram
  • Lemak Tak jenuh ganda: 5,06 gram
  • Omega-3: 0,6 gram
  • Omega-6: 4,47 g

Yuk, simak beberapa manfaat kacang kedelai dan berbagai olahannya berikut ini!

Manfaat Kacang Kedelai Rebus untuk Kesehatan

Manfaat Kacang Kedelai (Orami Photo Stock)
Foto: Manfaat Kacang Kedelai (Orami Photo Stock)

Berikut ini adalah manfaat kacang kedelai yang wajib Moms ketahui:

1. Dapat Melindungi Kulit

Mengutip jurnal yang dipublikasikan Acta Polaniae Pharmaceutica, salah satu manfaat kacang kedelai adalah melindungi kulit kita.

Kacang kedelai mampu menunjukkan efek anti-inflamasi, menstimulasi kolagen, antioksidan, pencerah kulit, dan perlindungan terhadap sinar UV.

Ini karena kacang kedelai mengandung bahan bioaktif seperti tanin, isoflavonoid, penghambat tripsin, dan proantosianidin.

Ekstrak yang kaya akan komponen ini dilaporkan bermanfaat dalam produk perawatan kulit dan dermatologi.

Inhibitor tripsin kedelai (protein tertentu dalam kedelai) ditemukan memiliki sifat depigmentasi.

Dalam penelitian, bahan makanan ini dilaporkan bisa mengurangi deposisi pigmen. Antosianin dalam kedelai juga efektif untuk menghambat produksi melanin.

Dalam uji coba yang dilakukan pada tikus, ekstrak kedelai mengurangi kerutan dan peradangan yang disebabkan oleh sinar UV. Mereka juga meningkatkan kolagen dan meningkatkan elastisitas kulit.

Daidzein, salah satu isoflavon kedelai, juga mampu mencegah mekanisme seluler yang menyebabkan dermatitis atopik pada tikus-tikus ini.

Berbagai penelitian sangat mendukung sifat antikanker kedelai. Pemberian genistein oral dan topikal menunjukkan penghambatan substansial dari kanker kulit yang diinduksi UV dan penuaan pada model tikus.

Namun, mekanisme yang mendasari bagaimana kedelai berfungsi dalam hal ini membutuhkan pemahaman lebih lanjut untuk diteliti pada manusia.

2. Mengontrol Penambahan Berat Badan dan Tingkat Kolesterol

Menurut jurnal yang diterbitkan International Journal of Medical Sciences, penelitian pada hewan dan manusia telah membuktikan bahwa manfaat kacang kedelai adalah mengurangi berat badan dan massa lemak dalam tubuh.

Ini karena kedelai bekerja dengan menurunkan kadar kolesterol plasma dan trigliserida.

Pada penelitian tikus, tikus gemuk diberi makan protein kedelai atau isolat kasein dengan komponen lain selama tiga minggu.

Teramati bahwa tikus yang diberi makan protein kedelai memiliki berat badan lebih rendah daripada tikus yang diberi kasein.

Tingkat trigliserida plasma dan hati mereka juga dilaporkan rendah.

Metadata dengan studi manusia juga telah jelas menunjukkan efek positif dari suplementasi kedelai pada berat badan.

Isoflavon dianggap sebagai komponen aktif di balik efek ini.

Makan kedelai rebus dapat mengontrol berat badan pada individu obesitas dan mereka dengan berat badan normal (dengan BMI <25).

3. Mengurangi Risiko Kanker yang Bergantung pada Hormon

Tahukah Moms bahwa manfaat kacang kedelai bisa mengurangi risiko kanker?

Isoflavon kedelai telah dipelajari untuk efek anti kankernya.

Mengutip jurnal yang diterbitkan British Journal of Cancer, para ahli dari Jepang menemukan bahwa isoflavon dapat mengurangi risiko kanker payudara pada wanita premenopause.

Kedelai kaya akan prekursor isoflavon daidzein dan genistein yang dianggap memiliki efek anti estrogenik, sehingga mengurangi risiko kanker payudara.

Mereka juga bisa menurunkan regulasi enzim yang terlibat dalam biosintesis estrogen.

Bahan-bahan kedelai bersaing dengan estrogen untuk menghasilkan efek anti-estrogenik. Produk kedelai yang difermentasi dan non-fermentasi memiliki sifat antikanker ini.

Efek perlindungan kedelai juga telah dilaporkan pada kanker terkait hormon dan non-hormon.

Namun, tidak ada pernyataan pasti saat ini, dan penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan apakah kedelai benar-benar efektif mengurangi risiko kanker.

Baca Juga: 8 Manfaat Susu Kedelai bagi Tubuh, Sehat Banget!

4. Membantu Mengelola Diabetes

Melengkapi diet dengan kedelai dapat membantu meningkatkan kontrol glukosa darah pada pasien diabetes tipe 2.

Karbohidrat kompleks, protein, serat makanan, dan mineral dapat berkontribusi pada efek ini.

Selain itu, fitoestrogen dan peptida kedelai juga dapat membantu dalam hal ini. Mereka menurunkan nilai glikemik kacang-kacangan ini dan bermanfaat bagi penderita diabetes.

Fitokimia dalam kedelai juga merupakan antioksidan kuat. Mengkonsumsinya dapat melindungi penderita diabetes dari kerusakan oksidatif, yang dapat memperburuk diabetes.

Manfaat kacang kedelai juga membantu mengobati kondisi seperti gangguan toleransi glukosa, hiperlipidemia, dan resistensi insulin.

Menariknya, mengutip jurnal dari Nutrition Research, produk kedelai yang difermentasi lebih baik sebagai agen antidiabetes. Misalnya, natto, tempe, doenjang, dan gochujang.

Ini mungkin karena fermentasi dianggap mengubah struktur kimia isoflavon dan biomolekul aktif lainnya.

Tidak banyak percobaan manusia yang mendukung hal ini, tetapi bukti literatur membuktikan keefektifan produk fermentasi dibandingkan produk non-fermentasi.

5. Memperkuat Akar Rambut

Manfaat kacang kedelai yang satu ini tampaknya masih jarang diketahui.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa minuman yang terbuat dari kedelai dapat membantu dalam pengobatan kebotakan.

Mengutip PLoS One, asupan minuman kedelai yang sering ditemukan mampu melindungi terhadap alopecia androgenik (bentuk umum dari kebotakan) sedang hingga berat.

Minuman kedelai juga kaya akan isoflavon. Beberapa laporan menyatakan bahwa isoflavon dapat melindungi dari kebotakan.

6. Dapat Mempromosikan Kesehatan Jantung

Kedelai juga dikaitkan dengan manfaat kardiovaskular, berkat isoflavonnya.

Senyawa ini akan menurunkan kadar kolesterol jahat (LDL) dalam darah sehingga tidak ditindaklanjuti oleh radikal bebas untuk membentuk plak aterosklerotik.

Jika terbentuk, maka plak ini menyebabkan peradangan pembuluh darah, sehingga memicu terjadinya aterosklerosis.

Penelitian pada hewan dan manusia menyebutkan bahwa kehadiran kedelai dalam makanan dapat meningkatkan kesehatan jantung.

Kedelai dapat membantu melawan peradangan, yang merupakan salah satu penyebab utama penyakit jantung.

Manfaat terhadap kesehatan jantung ini juga didukung oleh peningkatan ekskresi natrium melalui urin.

Fitoestrogen akan bekerja pada reseptor estrogen dan menghambat sistem enzim kunci yang menyebabkan hipertensi.

7. Dapat Mencegah Penyakit Tulang Pada Wanita

Menopause menandai akhir dari siklus menstruasi. Ini juga ditandai dengan penurunan kadar estrogen. Selain mengatur menstruasi, estrogen sangat penting dalam menjaga dan melindungi tulang.

Karenanya, sebagian besar wanita pascamenopause menghadapi keropos tulang atau berisiko tinggi terkena penyakit tulang.

Kabar baiknya, ada beberapa penelitian yang menyebutkan bahwa isoflavon ini akan mencegah wanita usia lanjut mengalami osteoporosis.

Baca Juga: 6 Kebiasaan yang Menjadi Penyebab Osteoporosis, Hindari Sekarang!

Manfaat Kacang Kedelai untuk Ibu Hamil

Manfaat Kacang Kedelai untuk Ibu Hamil (Orami Photo Stock)
Foto: Manfaat Kacang Kedelai untuk Ibu Hamil (Orami Photo Stock)

Ada beberapa manfaat kacang kedelai untuk ibu hamil hamil yang tak boleh dilewatkan berikut ini:

8. Mengobati Gangguan Tidur Dan Depresi

Selama hamil, terutama saat menjelang persalinan, Moms pasti jadi mulai untuk sulit tidur.

Moms mungkin akan banyak memikirkan proses persalinan kelak dan persiapan menjadi ibu baru sehingga lama kelamaan Moms bisa stres dan depresi.

Untungnya, manfaat kacang kedelai bisa mengatasi masalah ini. Pasalnya, dalam sebuah penelitian di Jepang, asupan isoflavon yang lebih tinggi dikaitkan dengan durasi dan kualitas tidur yang lebih baik.

Mengutip Nutrition Journal, estrogen juga merupakan salah satu hormon yang bekerja di otak dan terlibat dalam pengaturan tidur.

Banyak studi terapi penggantian hormon membuktikan kemampuan estrogen untuk mengurangi insomnia, kegelisahan, dan depresi.

Pada 2015, survei dilakukan di pedesaan Timur Laut China pada 1.717 peserta berusia di atas 65 tahun.

Menurut survei, individu yang jarang mengonsumsi kedelai atau produk kedelai lebih mungkin mengalami gejala depresi.

Penelitian juga menemukan korelasi antara suplementasi isoflavon kedelai dan kemungkinan perbaikan depresi.

Namun, datanya terbatas, dan masih dibutuhkan banyak penelitian untuk memastikannya temuan ini.

9. Kedelai adalah Sumber Protein yang Baik

Kedelai mengandung sekitar 40 persen protein, yang merupakan kandungan tertinggi di antara berbagai produk nabati.

Kedelai juga bisa digunakan sebagai pengganti protein hewani.

Kebutuhan protein akan meningkat selama kehamilan untuk memenuhi kebutuhan harian Moms serta bayi yang belum lahir.

Manfaat kacang kedelai juga berkontribusi pada peningkatan kebutuhan protein.

Dengan demikian, penggabungan produk kedelai dengan produk hewani bisa menjadi pilihan yang baik selama kehamilan

Baca Juga: Mengenal Kacang-Kacangan, Makanan Sehat untuk Kehamilan

Efek Samping Mengonsumsi Kacang Kedelai Berlebihan

Efek Samping Kacang Kedelai (Orami Photo Stock)
Foto: Efek Samping Kacang Kedelai (Orami Photo Stock)

Badan Pengawas Obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) menyebutkan bahwa diet rendah lemak jenuh dan kolesterol dengan 25-30 g protein kedelai sehari dapat mengurangi risiko penyakit kardiovaskuler.

FDA juga mengusulkan bahwa makanan kedelai harus mengandung sekitar 6,25 g protein kedelai per porsi.

Dalam satu cangkir (172 g) kedelai tanpa garam yang dimasak mengandung sekitar 30 g protein.

Karena itu, makan satu atau setengah cangkir kedelai sehari seharusnya aman.

Meski banyak manfaat kacang kedelai untuk kesehatan, beberapa ahli juga telah memperingatkan efek samping kedelai bila dimakan berlebihan:

1. Mengganggu Fungsi Tiroid

Ada beberapa ahli yang memiliki kekhawatiran bahwa asupan kedelai dapat mengganggu fungsi tiroid.

Mengutip Medical News Today, dalam satu studi tahun 2016 terhadap 548 wanita dan 295 pria yang mengonsumsi makanan kedelai sebagai bagian dari gaya hidup vegetarian.

Para peneliti menemukan bahwa wanita dengan asupan kedelai yang lebih tinggi memiliki peluang lebih tinggi untuk mengalami peningkatan kadar hormon perangsang tiroid.

Tingkat TSH yang tinggi mungkin menandakan tiroid yang kurang aktif. Tapi peneliti tidak menemukan hasil yang sama pada pria. Para ahli menjelaskan bahwa kedelai kemungkinan besar aman.

Namun, mengonsumsi dalam jumlah berlebihan dapat menimbulkan risiko kesehatan pada beberapa orang, seperti orang dengan hipotiroidisme yang tidak terdiagnosis.

2. Kedelai Hasil Rekayasa Genetika Juga Berisiko

Makanan yang dimodifikasi secara genetik berpotensi menyebabkan penyakit yang kebal terhadap antibiotik.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), organisme hasil rekayasa genetika atau genetically modified organisms (GMO) adalah organisme (yaitu tumbuhan, hewan atau mikroorganisme) di mana materi genetik (DNA) telah diubah sedemikian rupa sehingga tidak terjadi secara alami melalui perkawinan dan/atau rekombinasi alami.

Ada banyak kekhawatiran seputar dampak kesehatan dan keamanan lingkungan dari tanaman hasil rekayasa genetika.

Menurut USDA, pada tahun 2014, petani menggunakan 94 persen lahan pertanian kedelai di AS untuk menanam kedelai hasil rekayasa genetika.

Dalam satu ulasan, para peneliti menunjukkan bahwa makan GMO dapat menyebabkan penyakit yang kebal terhadap antibiotik.

Penulisnya juga mempertanyakan keamanan GMO dalam jangka panjang, karena perkembangannya relatif baru.

Selain itu, jumlah isoflavon yang berpotensi menguntungkan mungkin lebih rendah pada kedelai yang dimodifikasi secara genetik. Pemindahan alergen dan pembentukan alergen baru adalah risiko tambahan GMO.

Meskipun ada kekhawatiran tentang tanaman transgenik, WHO juga menyatakan bahwa makanan GMO yang saat ini tersedia di pasar internasional telah lulus penilaian keamanan dan kemungkinan tidak menimbulkan risiko bagi kesehatan manusia.

Namun, penelitian lebih lanjut perlu dilakukan pada dampak kesehatan nyata dari tanaman hasil rekayasa genetika.

Untuk menghindari GMO, cari 100 persen produk kedelai organik atau yang berlabel non-GMO.

Itu dia berbagai manfaat kacang kedelai untuk kesehatan. Saat mengonsumsi kedelai, moderasi adalah kuncinya.

Jadi, Moms perlu membatasi asupan kedelai dan mengonsumsi makanan jenis lain untuk memenuhi asupan gizi setiap hari.

  • https://fdc.nal.usda.gov/ndb/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/25850195/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC1838825/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2361487/
  • https://pubmed.ncbi.nlm.nih.gov/20116654/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3875420/
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4696198/
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/320472#summary
  • https://www.ers.usda.gov/data-products/adoption-of-genetically-engineered-crops-in-the-us/recent-trends-in-ge-adoption.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb