30 Maret 2023

Mata Juling pada Bayi, Apakah Normal? Kenali Gejalanya!

Apa yang menjadi penyebabnya?
Mata Juling pada Bayi, Apakah Normal? Kenali Gejalanya!

Mata juling pada bayi mungkin saja terjadi di awal-awal kelahiran Si Kecil, lho.

Padahal, tentunya semua orang tua pasti berharap agar buah hatinya sehat secara fisik dan mental.

Sayangnya, ada beberapa kasus ketika mata anak mengalami kondisi yang disebut juling atau strabismus.

Ini adalah masalah penglihatan, di mana kedua mata anak tidak dapat fokus pada titik yang sama secara bersamaan.

Lantas, apakah mata juling berbahaya dan membutuhkan pengobatan medis? Cari tahu selengkapnya di bawah ini!

Baca Juga: Dikenal Sebagai Bayi Mahal, Berapa Biaya Bayi Tabung?

Gejala Mata Juling pada Bayi

Mata Bayi Juling
Foto: Mata Bayi Juling (Orami Photo Stocks)

Standford Health Care menilai, ada beberapa gejala yang terlihat pada bayi yang mengalami mata juling.

Pada bayi dengan kondisi tersebut, otot salah satu atau kedua mata tidak bisa bergerak ke arah bersamaan untuk fokus pada objek tertentu.

Karena alasan tersebut, tanda dan gejala mata juling yang paling mudah terlihat adalah sebagai berikut:

  • Mata yang tidak melihat ke satu titik secara bersamaan
  • Mata yang tidak bergerak ke arah bersamaan
  • Selalu menyipitkan mata atau menutup satu mata ketika terpapar sinar matahari
  • Memiringkan atau memutar kepala untuk bisa fokus terhadap suatu objek
  • Mudah menabrak benda-benda yang ada di sekitarnya lantaran sulit fokus

Anak yang lebih tua mungkin juga mengeluh tentang penglihatan kabur, mata lelah, kepekaan terhadap cahaya, atau penglihatan ganda.

Gejala mata juling atau strabismus bisa memburuk jika tidak segera diobati dengan benar.

Baca Juga: Resep Puding Cokelat Sehat Untuk Keluarga

Normalkah Mata Juling pada Bayi?

Newborn
Foto: Newborn (Freepik.com/yanalya)

Mata juling pada bayi bisa dikatakan normal apabila terjadi di usia 1-4 bulan setelah masa kelahirannya.

Dalam beberapa kasus, mata mungkin tampak tidak sejajar karena Si Kecil memiliki pangkal hidung yang lebar.

Hal inilah yang menyebabkan mata juling atau terlihat tidak sejajar pada bayi baru lahir.

Namun, jika mata Si Kecil selalu tidak sejajar setelah usia 4 bulan, bawalah ia ke dokter mata untuk pemeriksaan lebih lanjut.

Mata juling yang berkelanjutan dapat mengindikasikan suatu penyakit serius sehingga membutuhkan pengobatan dokter.

Memiliki mata juling mungkin tidak hanya menyebabkan gangguan penampilan, tapi juga kesehatan tubuh secara menyeluruh.

Pasalnya, mata yang berfungsi dengan benar mesti bekerja lebih keras untuk menggantikan tugas mata yang bermasalah (juling).

Jika kondisi ini terus berlanjut, mata yang terus-menerus bekerja tersebut bisa kelelahan hingga fungsinya menurun.

Salah satu dampaknya juga membuat mata lebih lemah karena otak merespons untuk mengabaikan pesan visualnya.

Kondisi itu disebut ambliopia atau mata malas.

Baca Juga: 10 Manfaat Wortel untuk Mata, Cegah Mata Merah, Minus, hingga Katarak!

Penyebab Mata Juling pada Bayi

Juling pada Bayi
Foto: Juling pada Bayi (Orami Photo Stocks)

Penyebab mata juling pada bayi belum diketahui pasti. Namun, kondisi ini diyakini berkaitan dengan faktor keluarga.

Beberapa anak mungkin dilahirkan dengan mata juling atau dapat berkembang selama 6 bulan pertama tanpa alasan tertentu.

Dalam beberapa kasus, anak berisiko mengalami mata juling karena down syndrome, kelahiran prematur, cedera kepala, atau kondisi yang memengaruhi saraf maupun otot.

Strabismus juga bisa berkembang pada anak ketika salah satu mata mengompensasi masalah penglihatan, seperti katarak dan rabun jauh.

Baca Juga: 7+ Jenis Penyakit Kelainan Otot, Waspadai Penyebabnya Moms

Cara Mengatasi Mata Juling pada Bayi

Strabismus pada Bayi
Foto: Strabismus pada Bayi (Orami Photo Stocks)

Berikut ini beberapa hal yang mungkin dilakukan untuk mengobati mata juling pada bayi:

1. Suntikan ke Otot-Otot Mata

Perlu dengan bantuan dokter, cara mengatasi mata juling pada bayi ini dinilai cukup efektif.

Meskipun efek dari suntikan hanya bisa bertahan hingga 3 bulan, tindakan ini membantu melemahkan otot-otot mata.

Dengan demikian, gerakan mata lebih mungkin untuk selaras sehingga keluhan juling dapat teratasi.

2. Penggunaan Kacamata

Jika juling adalah hasil dari masalah penglihatan, seperti rabun jauh, maka penggunaan kacamata bisa menjadi solusi untuk kondisi tersebut.

Namun, Moms harus berkonsultasi dengan dokter untuk mengetahui kapan waktu yang tepat bagi Si Kecil untuk menggunakan kacamata khusus.

3. Operasi Mata

Selama operasi, otot-otot mata yang mengendalikan gerakan akan dikoreksi sehingga mata dapat saling menyelaraskan diri.

Operasi sering menjadi pilihan terakhir, terutama untuk bayi.

Dalam beberapa kasus, dokter akan menggunakan jahitan yang dapat disesuaikan.

Baca Juga: Mata Anak Belekan: Gejala, Penyebab, dan Pengobatannya

4. Terapi Penutup Mata

Ternyata, ada terapi untuk meredakan gejala mata juling, yakni menggunakan penutup mata.

Penutup mata harus dikenakan selama beberapa jam dalam sehari.

Hal ini akan memaksa mata yang lebih lemah untuk melakukan fungsi penglihatan.

Seiring waktu, otot dan penglihatan pada mata yang lebih lemah akan menjadi lebih kuat.

Dengan demikian, diharapkan keluhan mata juling bisa berkurang atau bahkan sembuh.

Sayangnya, membuat bayi atau balita menerima penggunaan penutup mata bisa menjadi tantangan tersendiri, lho.

5. Obat Tetes Mata

Cara mengobati mata juling pada bayi juga bisa menggunakan tetes mata, yang disebut tetes atropin.

Fungsi dari obat ini sama seperti penutup mata, yaitu untuk mengaburkan penglihatan pada mata yang sehat.

Hal ini membuat mata yang lemah bekerja lebih keras, sehingga otot dan fungsi penglihatan bisa lebih kuat.

Baca Juga: 23 Cara Menghilangkan Mata Panda Secara Alami dan Medis, Efektif!

Demikian penjelasan tentang mata juling pada bayi. Jika Si Kecil mengalaminya, jangan sungkan untuk berkonsultasi lebih lanjut kepada dokter, ya, Moms!

  • https://stanfordhealthcare.org/medical-conditions/eyes-and-vision/strabismus/symptoms.html
  • https://www.healthline.com/health/baby/cross-eyed-baby
  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5198597/
  • https://kidshealth.org/en/parents/strabismus.html

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb