28 Maret 2020

Mata Minus pada Balita, Apa Penyebabnya dan Solusinya?

Mata minus bisa disebabkan oleh faktor keturunan
Mata Minus pada Balita, Apa Penyebabnya dan Solusinya?

Mata minus, atau dinamakan sebagai rabun jauh (miopia), tidak hanya dapat terjadi pada usia remaja atau dewasa, tetapi mata minus juga bisa dialami pada balita dan anak-anak.

Mengutip Mayo Clinic, miopia atau rabun jauh adalah kondisi penglihatan yang umum di mana seseorang dapat melihat objek jarak dekat dengan jelas, tetapi kabur jika lokasi objek lebih jauh.

Jika seseorang Si Kecil menderita miopia, bola matanya sedikit lebih panjang ke belakang dari ukuran bola mata normal. Hal ini memengaruhi sinar cahaya yang masuk untuk membentuk gambar yang dilihat.

Cahaya tersebut menjadi fokus berada di depan retina, ketimbang berada tepat di retina. Ketika kondisi terjadi, objek di kejauhan tampak buram dan tidak jelas.

Baca Juga: Benarkah Mata Minus Tinggi Harus Melahirkan Caesar?

Penyebab Mata Minus pada Balita

mata minus blita-1.jpg
Foto: mata minus blita-1.jpg (eyesitetexas.com)

Belum ada alasan pasti mengapa mata minus pada balita bisa terjadi. Alasan keturunan bisa menjadi faktornya, tetapi bukan satu-satunya.

"Dengan kata lain, jika kedua orang tua punya kondisi rabun jauh, ada risiko lebih besar anak-anak mereka juga akan rabun jauh," jelas Gary Heiting, OD, dokter mata, mengutip All About Vision.

Beberapa peneliti berpendapat bahwa mata lelah akibat membaca lama, memegang buku, atau melihat layar ponsel terlalu dekat dalam waktu yang lama dapat meningkatkan risiko miopia pada anak-anak.

Dalam jurnal Clinical Ophthalmology, jika minus pada balita tidak diobati, maka dapat menghambat kinerja akademik pada anak-anak. Cari tahu lebih lanjut tentang cara efektif untuk mengatasi miopia pada Si Kecil.

Baca Juga: Ini 6 Tanda Si Kecil Menderita Rabun Jauh

Cara Mengatasi Mata Minus pada Balita

mata minus balita-2.png
Foto: mata minus balita-2.png (aapos.org)

Jika Si Kecil mengalami mata minus, dia bisa memakai kacamata untuk memperjelas penglihatannya. Penggunaan lensa kontak sebaiknya dilakukan saat usia anak sudah cukup dewasa, setidaknya berusia remaja.

Melansir American Optometric Association, pada pasien di atas 40 tahun, anak-anak, dan orang dewasa yang miopianya disebabkan oleh stres pada penglihatan dekat, mungkin perlu lensa tambahan bifokal atau progresif.

Lensa multifokal ini memberikan keunggulan yang berbeda di seluruh lensa, sehingga memungkinkan penglihatan yang jernih dalam jarak jauh dan jarak dekat.

Tantangan terbesar menggunakan kacamata untuk mata minus pada balita mungkin adalah bagaimana membuat Si Kecil memakainya seperti yang seharusnya.

Baca Juga: Kenali 5 Tanda Balita Perlu Memakai Kacamata

Karena itu, Moms perlu bersabar dan gigih, serta cobalah untuk tidak marah ketika Si Kecil melepas kacamatanya berulang kali, atau meninggalkannya di sekitar rumah.

Cukup ingatkan secara pelan bahwa kacamata yang dipakainya itu dapat membantunya melihat lebih baik, dan karena itu ia harus memakainya.

Bila Moms masih memerlukan informasi tambahan mengenai kesehatan mata anak dan perawatan kulit Si Kecil, Moms bisa bergabung dengan WhatsApp Group Orami Moms Community.

orami wag
Foto: orami wag

Di WhatsApp Group Orami Moms Community, Moms bisa berkonsultasi dengan para ahli, seperti psikolog, dokter kandungan, dokter anak, konselor laktasi, konselor pernikahan, dan lain sebagainya.

Moms juga bisa saling bertukar cerita dengan ibu-ibu lainnya, lho! Jadi Moms akan mendapatkan banyak teman, sekaligus informasi baru.

Moms bisa langsung add WhatsApp di nomor 0811-8852-250 atau klik link ini untuk informasi lebih lanjut.

Yuk gabung WhatsApp Group Orami Moms Community untuk mendapatkan berbagai keuntungan!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb