11 Februari 2021

Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi yang Bikin Jari Kaku

Jari yang terasa kaku hingga kesulitan untuk diluruskan merupakan kondisi trigger finger
Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi yang Bikin Jari Kaku

Trigger finger atau bisa disebut radang sendi jari adalah suatu kondisi yang menyebabkan rasa sakit, kekakuan dan sensasi mengunci ketika menekuk atau meluruskan jari.

Kondisi ini juga dikenal sebagai stenosing tenosynovitis yang biasanya paling sering terjadi di jari manis dan ibu jari, tetapi juga tidak menutup kemungkinan menyerang jari lainnya.

Pada orang yang mengalami trigger finger dilansir dari American Academic of Orthopaedic Surgeon, katrol di pangkal ibu jarinya meradang atau menebal. Sehingga sulit bagi tendon fleksor untuk melewatinya saat jari tertekuk.

Seiring berjalannya waktu, tendon fleksor bisa meradang dan mengembangkan nodul kecil di permukaannya. Dalam kasus yang lebih parah, jari bisa terkunci dalam posisi bengkok.

Ketahui lebih lanjut tentang gejala, penyebab, faktor risiko, pencegahan, dan pengobatan yang bisa dilakukan.

Baca Juga: Telapak Tangan Berkeringat Terus, Apa Artinya?

Gejala Trigger Finger

gejala trigger finger
Foto: gejala trigger finger (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Terkadang pasien juga harus menggunakan tangan lainnya untuk meluruskan jarinya. Mengutip Mayo Clinic, tanda dan gejala trigger finger dapat berkembang dari ringan hingga parah dan meliputi:

  1. Jari kaku, terutama di pagi hari
  2. Sensasi meletus atau mengklik saat menggerakkan jari
  3. Nyeri atau benjolan (nodul) di telapak tangan di pangkal jari yang terkena
  4. Jari mengunci dalam posisi tertekuk, yang tiba-tiba muncul lurus
  5. Jari terkunci dalam posisi tertekuk, yang tidak dapat diluruskan

Trigger finger dapat terjadi di jari mana pun, termasuk ibu jari. Lebih dari satu jari mungkin terpengaruh pada satu waktu, dan kedua tangan mungkin terlibat.

Gejala ini biasanya lebih terasa di pagi hari, saat menggenggam benda dengan kuat atau saat meluruskan jari. Jika penderita tidak segera mendapat perawatan, gejala trigger finger dapat berkembang semakin parah..

Baca Juga: Wajib Tahu, Ini 10 Makanan untuk Redakan Radang Sendi atau Arthritis

Penyebab Trigger Finger

Mengenal trigger finger - faktor risiko.jpeg
Foto: Mengenal trigger finger - faktor risiko.jpeg

Foto: pexels.com

Dikutip dari dari jurnal Current Reviews in Musculoskeletal Medicine, trigger finger bisa terjadi karena gerakan berulang atau penggunaan jari maupun ibu jari secara paksa.

Kondisi ini juga bisa terjadi ketika tendon atau pita jaringan yang menghubungkan otot dan tulang di jari maupun ibu jari meradang.

Jari-jari memiliki beberapa tulang kecil. Tendon menghubungkan tulang-tulang ini ke otot. Saat otot berkontraksi atau menegang, tendon menarik tulang untuk menggerakkan jari.

Iritasi jangka panjang pada selubung tendon dapat menyebabkan jaringan parut dan penebalan yang memengaruhi pergerakan tendon.

Ketika tendon bergeser melalui selubung yang menyempit, itu menjadi teriritasi dan membengkak. Gerakan menjadi sangat sulit. Peradangan dapat menyebabkan timbulnya benjolan, yang selanjutnya membatasi gerakan.

Ini menyebabkan jari Moms tetap dalam posisi tertekuk, dan menjadi sangat sulit untuk diluruskan.

Baca Juga: Gejala, Penyebab dan Cara Mengobati Radang Sendi

Faktor Risiko Trigger Finger

Mengenal trigger finger - faktor risiko.jpeg
Foto: Mengenal trigger finger - faktor risiko.jpeg

Foto: pexels.com

Beberapa kondisi dan kebiasaan seseorang juga bisa meningkatkan risiko mereka mengalami trigger finger, antara lain:

  1. Usia, biasanya masalah pada jari ini menyerang orang usia 40 hingga 60 tahun.
  2. Seks, biasanya penyakit ini lebih sering menyerang wanita daripada pria.
  3. Kondisi kesehatan, riwayat penyakit diabetes, asam urat dan rheumatoid arthritis dapat menyebabkan trigger finger.
  4. Pekerjaan, biasanya orang yang bekerja sebagai petani, pekerja industri, musisi atau pekerjaan lainnya yang banyak menggunakan jari lebih berisiko mengalami trigger finger.
  5. Pembedahan sindrom carpal tunnel, pada 6 bulan pertama setelah orang menjalani operasi sindrom carpal tunnel biasanya akan mengalami trigger finger.

Baca Juga: Radang Usus saat Hamil: Penyebab dan Cara Penanganannya

Pemicu Trigger Finger

Apa-Itu-Trigger-Finger--Hero.jpg
Foto: Apa-Itu-Trigger-Finger--Hero.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

“Penderita diabetes sering berpikir bahwa jari-jari mereka kaku adalah hal yang wajar,” kata Dr. Daniel B. Polatsch, salah satu dokter bedah di Amerika Serikat.

Mereka menganggap itu hanya bagian dari diabetes tanpa menyadarinya sebagai tahap awal dari trigger finger.

Sebaiknya untuk mengubah pola hidup dengan konsumsi makanan sehat dan olahraga teratur.

Pastikan kadar karbohidrat rendah dan hindari gula berlebih pada makanan.

Biji-bijian utuh, seperti beras merah, oatmeal, quinoa, millet, atau bayam adalah menu terbaik untuk penderita diabetes.

Ubi panggang dan makanan yang terbuat dari biji-bijian juga bisa jadi alternatif.

Hindari melakukan aktivitas yang berulang-ulang menggunakan jari-jemari. Misalnya, mengetik.

Mengetik dapat memicu terjadinya trigger finger jika terus menerus.

Jika diharuskan bekerja, lakukan istirahat jari setiap beberapa menit sekali dan lakukan stretching.

Trigger Finger pada Penderita Diabetes

Trigger finger pada dewasa.jpg
Foto: Trigger finger pada dewasa.jpg

Foto: Freepik

Diabetes adalah penyakit kronis yang terjadi ketika pankreas tidak dapat menggunakan insulin yang diproduksi dengan baik.

Tidak dapat memproduksi insulin atau menggunakannya secara efektif, menyebabkan peningkatan kadar glukosa dalam darah (dikenal sebagai hiperglikemia).

Penderita diabetes lebih rentan terkena trigger finger. Trigger finger bisa kaku dan nyeri saat digenggam.

"Jari saat terkunci mungkin akan terdengar seperti 'pop' atau berbunyi saat diluruskan," jelas dr. Rizky Priambodo Wisnubaroto, Sp.OT – Dokter Spesialis Bedah Ortopedi – RS Pondok Indah, pada Konferensi Pers "Trigger Finger" pada Jumat, 29 Januari 2021.

Gejala seringkali memburuk di pagi hari. Mungkin juga ada nodul lunak (atau benjolan) yang terasa di bagian atas telapak tangan.

Menurut jurnal tahun 2008 yang diterbitkan di National Center for Biotechnology Information, penderita diabetes tipe 1 dan tipe 2 lebih tinggi berisiko mengalami trigger finger.

  • Penderita diabetes berisiko terkena 10 persen.
  • Risikonya berkaitan dengan jumlah tahun menderita diabetes, bukan kadar gula darah.
  • Wanita 6 kali lebih mungkin dibandingkan pria.
  • Sering terjadi pada usia 40-an dan 50-an tetapi bisa berkembang lebih awal.
  • Penyakit autoimun, hipotiroidisme, artritis reumatoid, penyakit ginjal, dan amiloidosis memiliki risiko lebih tinggi.
  • Urutan jari yang paling sering adalah jari manis, ibu jari, jari tengah, telunjuk lalu jari kelingking.

Baca Juga: Nutrisi Tepat Pangkal Daya Tahan Tubuh Kuat!

Mencegah Trigger Finger

Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku.jpg
Foto: Mengenal Trigger Finger, Radang Sendi Jari yang Bikin Kaku.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Kadar gula darah yang sehat tetap memiliki dampak yang luar biasa pada kesehatan dan fungsi jari secara keseluruhan.

Mencegah trigger finger melalui pengelolaan gula darah yang sehat masih sangat penting.

Diabetes menyerang dan menghancurkan sel-sel yang memproduksi insulin.

Orang yang menderita diabetes tipe 1 mungkin juga mengalami mual, muntah, ataupun sakit perut.

"Hal yang dapat dilakukan untuk mencegah trigger finger pada penderita diabetes adalah dengan mengelola gula darah sesehat mungkin," tambah dr. Rizky.

Konsultasi dengan dokter tentang obat tambahan atau meminta bantuan mengatur dengan gula darah yang terus-menerus tinggi.

Trigger finger bisa menjadi kondisi yang biasa saja namun berbanding kebalik pada penderita diabetes.

Baca Juga: Menjaga Daya Tahan Tubuh Si Kecil yang Tidak Cocok Susu Sapi di Masa Pandemi

Pengelolaan gula darah yang sehat tidak menjamin tidak akan terkena trigger finger, hal terpenting yang dapat kita lakukan sebagai penderita diabetes adalah untuk sangat mengurangi risiko itu.

Jika Moms merasa trigger finger sedang dirasakan, hindari gerakan mencengkeram berulang kali dan mengistirahatkan jari selama mungkin juga dapat membantu mencegah kondisi tersebut.

Namun, istirahat total bukanlah jaminan bahwa akan menyembuhkan. Perlu penangangan dokter juga, ya.

Pengobatan Trigger Finger

pengobatan trigger finger
Foto: pengobatan trigger finger (Zmescience.com)

Foto: Orami Photo Stock

Pengobatan untuk kondisi trigger finger bisa dilakukan dengan obat-obatan, terapi, atau operasi, tergantung dari tingkat keparahan dan juga durasinya. Berikut ini mengutip Mayo Clinic:

1. Penggunaan Obat

Obat antiinflamasi nonsteroid, seperti ibuprofen (Advil, Motrin IB) atau naproxen (Aleve), dapat meredakan nyeri tetapi tidak meredakan pembengkakan yang menyempitkan selubung tendon atau menjebak tendon.

2. Terapi

Perawatan non-invasif konservatif mungkin termasuk:

  • Beristirahat

Hindari aktivitas yang memerlukan genggaman berulang, atau penggunaan mesin genggam yang bergetar dalam waktu lama sampai gejala membaik.

Jika Moms tidak dapat menghindari aktivitas ini sama sekali, sarung tangan berlapis mungkin menawarkan perlindungan terhadap kondisi trigger finger yang dialami.

  • Penggunaan Belat (Splint)

Dokter mungkin meminta Moms untuk memakai belat di malam hari untuk menjaga jari yang terkena kondisi trigger finger hingga enam minggu. Belat membantu mengistirahatkan tendon.

  • Latihan Peregangan

Dokter mungkin juga menyarankan latihan ringan untuk membantu menjaga mobilitas jari.

3. Prosedur Bedah dan Lainnya

Jika gejala tambah parah atau jika perawatan konservatif tidak membantu, dokter mungkin menyarankan untuk melakukan tindakan medis:

  • Injeksi Steroid

Suntikan obat steroid di dekat atau ke dalam selubung tendon dapat mengurangi peradangan karena trigger finger dan memungkinkan tendon meluncur bebas kembali.

Ini adalah perawatan yang paling umum, dan biasanya efektif selama satu tahun atau lebih pada kebanyakan orang yang dirawat. Namun terkadang dibutuhkan lebih dari satu suntikan.

Bagi penderita diabetes, suntikan steroid cenderung kurang efektif.

  • Pelepasan Perkutan

Setelah membuat telapak tangan mati rasa, dokter akan memasukkan jarum yang kuat ke dalam jaringan di sekitar tendon yang terkena. Menggerakkan jarum dan jari membantu memecah penyempitan yang menghalangi gerakan halus tendon.

Perawatan trigger finger ini dapat dilakukan di bawah kendali ultrasound, sehingga dokter dapat melihat di mana ujung jarum berada di bawah kulit untuk memastikannya membuka selubung tendon tanpa merusak tendon atau saraf di sekitarnya.

Prosedur ini biasanya dilakukan di ruang praktik dokter atau di ruang prosedur kantor.

  • Operasi

Pengobatan trigger finger dengan operasi ini dilakukan melalui sayatan kecil di dekat pangkal jari yang terkena, ahli bedah dapat membelah bagian yang menyempit dari selubung tendon.

Baca Juga: 7 Latihan Peregangan untuk Atasi Bahu Kaku, Coba Sekarang!

Latihan Peregangan untuk Trigger Finger

latihan peregangan trigger finger
Foto: latihan peregangan trigger finger (Freepik.com)

Foto: Orami Photo Stock

Melakukan latihan dan peregangan dapat membantu meringankan gejala trigger finger dan meningkatkan fleksibilitas. Penting untuk melakukan latihan secara konsisten untuk mendapatkan hasil terbaik.

Moms bisa melakukan latihan sederhana ini di mana saja. Satu-satunya yang dibutuhkan adalah karet gelang dan berbagai benda kecil. Benda bisa termasuk koin, tutup botol, dan pena.

Cobalah untuk menghabiskan setidaknya 10 sampai 15 menit sehari untuk melakukan latihan ini. Moms dapat menambah jumlah waktu yang untuk melakukan latihan saat merasa lebih kuat.

Tetapi, tidak apa-apa jika Moms tidak dapat menyelesaikan seluruh gerakan untuk latihan. Lakukan sebanyak yang bisa dilakukan. Berikut ini gerakan latihan mengutip Healthline.

Peregangan Ekstensor Jari

  1. Letakkan tangan lurus, dengan posisi telapak tangan di bawah, di atas meja atau permukaan padat.
  2. Gunakan tangan yang lain untuk memegang salah satu jari.
  3. Angkat jari secara perlahan dan pertahankan agar jari-jari lainnya tetap di bawah.
  4. Angkat dan rentangkan jari setinggi mungkin tanpa meregang.
  5. Tahan selama beberapa detik dan lepaskan kembali.
  6. Moms dapat melakukan peregangan ini di semua jari dan ibu jari.
  7. Lakukan 1 set 5 pengulangan, dan ulangi 3 kali sepanjang hari.

Menekan Telapak Tangan

  1. Ambil barang kecil dan taruh di telapak tangan.
  2. Remas dengan kuat selama beberapa detik, kemudian lepaskan dengan membuka lebar jari.
  3. Ulangi gerakan ini beberapa kali.
  4. Lakukan setidaknya dua kali lagi di siang hari dengan menggunakan objek yang berbeda.

Pengambilan Objek

  1. Letakkan berbagai macam benda kecil seperti koin, kancing, dan penjepit di atas meja.
  2. Ambil satu objek pada satu waktu dengan menggenggamnya dengan jari dan jari yang terkena trigger finger.
  3. Pindahkan objek ke sisi berlawanan dari tabel.
  4. Ulangi untuk setiap objek.
  5. Lanjutkan selama 5 menit dan lakukan ini dua kali sehari.

Meremas Kertas atau Handuk

  1. Letakkan selembar kertas atau handuk kecil di telapak tangan.
  2. Gunakan jari untuk meremas dan mengerutkan kertas atau handuk menjadi bola sekecil mungkin.
  3. Berikan tekanan pada kepalan tangan saat meremas, dan tahan posisi ini selama beberapa detik.
  4. Lalu perlahan luruskan jari dan lepaskan kertas atau handuknya.
  5. Ulangi 10 kali, dan Moms bisa mekakukan latihan ini dua kali sehari.

Latihan Membentuk 'O'

  1. Dekatkan jari yang terkena trigger finger ke ibu jari untuk membentuk huruf "O".
  2. Tahan di sini selama 5 detik. Kemudian luruskan jari dan bawa kembali ke posisi "O".
  3. Ulangi gerakan ini 10 kali, dan lakukan setidaknya dua kali sehari.

Pembuka Jari dan Tangan

  1. Mulailah dengan memijat ringan area di pangkal jari yang terkena.
  2. Lalu kepalkan tangan saat menyatukan semua jari.
  3. Buka dan tutup kepalan tangan selama 30 detik.
  4. Kemudian luruskan jari yang terkena dan turunkan kembali untuk menyentuh telapak tangan.
  5. Lanjutkan gerakan ini selama 30 detik.
  6. Moms bisa melakukan latihan ini secara bergantian selama 2 menit, dan lakukan sebanyak 3 kali sehari.

Itu dia Moms, penjelasan mengenai penyebab, gejala, faktor risiko, pengobatan, dan bentuk latihan yang bisa dilakukan dengan kondisi trigger finger.

Trigger finger dapat semakin buruk bahkan komplikasi jika tidak segera ditangani.

"Kalau dibiarkan akan menjadi semi permanen sehingga dapat membuat kaku pada jari," ujar dr. Rizky beberapa waktu lalu.

Olahraga bersepeda tidak memicu terjadinya trigger finger. Nyeri badan akibat sepeda itu biasanya normal.

Meski pandemi masih berlangsung dan mengharuskan #workfromhome, kasus trigger finger masih lebih rendah dibandingkan nyeri badan dan punggung karena terlalu lama di depan laptop.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb