25 April 2018

Menghilangkan Bulu Kemaluan Sebaiknya Dicukur atau Waxing, Ya?

Ketahui masing-masing risikonya
Menghilangkan Bulu Kemaluan Sebaiknya Dicukur atau Waxing, Ya?

Pernah risih dengan bulu kemaluan yang terus tumbuh meski sudah berusaha dihilangkan berulang-ulang kali? Beberapa perempuan memilih menghilangkan bulu kemaluan dengan cara dicukur atau waxing.

Secara garis besar, bulu kemaluan akan terus tumbuh sama panjangnya antara 0,5-2,5 cm tergantung hormon. Namun, beberapa wanita merasa tak sabar dan risih dengan bulu-bulu halus ini sehingga berusaha untuk menghilangkannya dengan berbagai cara.

Baca Juga : Organ Intim Bisa Terkena Kutu Kemaluan, Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Selain dengan cara mencukur, mencabut bulu kemaluan dengan metode waxing sedang menjadi tren beberapa tahun belakangan. Alasannya, waxing sudah lebih dahulu populer untuk menghilangkan bulu di sekitar tubuh dan juga dianggap mampu mengangkat rambut halus hingga ke akar-akarnya.

Lalu, pertanyaannya adalah sebaiknya menghilangkan bulu kemaluan dengan cara mencukur atau waxing saja, ya?

Yuk, kita pahami perbedaannya:

1. Sama-sama memiliki risiko

Meskipun waxing dianggap ampuh dan mudah dilakukan demi menghilangkan rambut halus di sekitar kemaluan, metode ini juga memiliki risiko. Sama seperti melakukan waxing bulu di sekitar tubuh, waxing di sekitar kemaluan juga menimbulkan rasa sakit karena dicabut secara paksa.

Meskipun tidak bertahan lama, mencukur dianggap paling rendah risiko akan potensi menimbulkan rasa sakit.

Namun hati-hati, alat cukur yang tajam pun bisa mengenai bagian kulit yang akhirnya menimbulkan luka dan iritasi. Keduanya sama-sama memiliki risiko, jadi pilihlah metode yang menurut Moms bisa menimalisir rasa sakit.

Baca Juga : Benarkah Memakai Cairan Pembersih Kewanitaan Setiap Hari Membuat Vagina Kering?

2. Berpotensi menimbulkan folikel

Baik dengan metode mencukur ataupun waxing bisa menyebabkan folikel seperti jerawat yang menandakan kalau metode menyingkirkan bulu di bagian kemaluan yang Moms lakukan tidak benar.

Jika dibiarkan dan tidak diobati, folikel akan menimbulkan infeksi dan penyakit kelamin lainnya. Jadi sebaiknya baik dengan metode mencukur ataupun waxing harus menggunakan alat yang steril dan dibantu dengan antiseptik. 

3. Sebaiknya hanya merapikan bulu kemaluan

Karena sama-sama memiliki risiko iritasi dan infeksi, mencabut ataupun mencukur dengan alat cukur tidak dianjurkan untuk menghilangkan bulu kemaluan karena perasaan risih.

Sebaliknya, para dokter setuju kalau demi alasan kesehatan, bulu halus di sekitar kemaluan lebih baik dirapikan dengan gunting atau pisau silet yang hiegenis bukan dengan alat cukur atau waxing.

Pada akhirnya, bulu di sekitar kemaluan akan terus tumbuh dalam jangka waktu 40 hari dan tidak menggunakan alat yang bisa benar-benar menyingkirkan secara permanen bulu-bulu di sekitar kemaluan.

Jadi, bijaklah untuk merawat daerah di sekitar kemaluan, ya Moms. 

Baca Juga : 4 Cara Kencangkan Kembali Vagina

Metode apa yang biasa Moms lakukan?

(LMF)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb