08 November 2019

Ternyata, Menjadi Ayah Keren Itu Mudah!

Karena laki-laki sejatinya tidak pernah disiapkan untuk jadi seorang "ayah"
Ternyata, Menjadi Ayah Keren Itu Mudah!

Foto: Rahmat Hidayat

Oleh Agus Rahmat Hidayat, ayah 2 anak, Co-Founder Komunitas Ayah ASI

"To her, the name of father was another name for love." —Fanny Fern

Ketika punya anak, gue baru sadar bahwa ternyata laki-laki sejatinya tidak pernah disiapkan untuk menjadi seorang "ayah".

Laki-laki, yang oleh sebagian besar masyarakat kita, hanya disiapkan untuk menjadi seorang "suami" yang tugasnya bekerja keras di luar rumah dan pulang membawa uang, pulang membawa seonggok berlian dan pulang ke kotamu, ada setangkup haru dalam rindu #yousingyoulose.

"Gagap Parenting" adalah istilah yang gue gunakan untuk menyebut bahwa laki-laki cenderung tidak tahu caranya terlibat di dalam pengasuhan anak.

Bukan tidak peduli, tapi tidak tahu caranya.

Sayangnya, begitu kita punya anak, tuntutan kepada ayah untuk terlibat di dalam pengasuhan menjadi besar. Lah, diajarin juga enggak tapi kok tuntutannya besar?

Akhirnya, kita melakukan sesuai pengamatan, sebisanya atau sesempatnya.

Baca Juga: Dilema Working Moms, Tetap ‘Waras’ saat Anak GTM

Menjadi Sosok Ayah yang Mengerti Pengasuhan

Dadspiration
Foto: Dadspiration (dok: Rahmat Hidayat)

Foto: Rahmat Hidayat

Buat sebagian besar ayah baru, ditinggal berdua saja bersama anak ketika ibu sedang menikmati waktu sendirinya bisa jadi sebuah masalah besar.

Persiapannya saja seringkali sudah dari seminggu sebelumnya, bahkan seringkali ibu harus menulis panduan penatalaksanaan mengurus anak.

Lalu apa yang harus dilakukan agar ayah bisa menjadi sosok yang menyenangkan bagi anak dan istri?

Mungkin beberapa tips ini bisa dilakukan dan tentu kalian bisa menambahkan daftar ini.

1. Bodyguard

Salah satu peran utama seorang ayah adalah menjadi bodyguard alias pelindung.

Ada banyak cara bisa kita lakukan untuk hal ini. Soal keselamatan misalnya: memberikan contoh yang baik dengan menggunakan sabuk pengaman, pastikan mereka menggunakan kursi mobil jika di bawah usia dan berat tertentu, dll.

Perlindungan finansial juga penting: memiliki asuransi jiwa, asuransi mobil, dana darurat, surat wasiat, dan kartu e-toll.

Baca Juga: Pojok Emosi, Bantu Anak Kelola Emosi

2. Habiskan Waktu Luang

WhatsApp Image 2019-11-04 at 22.32.20.jpeg
Foto: WhatsApp Image 2019-11-04 at 22.32.20.jpeg (Rahmat Hidayat)

Foto: Rahmat Hidayat

Jika kita bekerja 9 to 5, maka waktu bersama keluarga hanya terbatas saat sebelum berangkat kerja, pulang kerja dan akhir pekan.

Pastikan gunakan waktu ini untuk mencari tahu tentang hari mereka, bermain bersama dan berbaring di sofa bersama mereka.

Percayalah, waktu begitu cepat berlalu hingga kita tidak sadar bahwa sebentar lagi anak-anak sudah masuk sekolah dan tidak lagi mau bermain sama kita.

3. Do The "Mom" Stuff

rahmat ayah asi
Foto: rahmat ayah asi

Foto: Rahmat Hidayat

Percaya deh, selain menyusui, kayanya enggak ada pekerjaan di rumah yang tidak bisa dikerjakan oleh ayah. Memasak, cuci baju, memandikan anak-anak, gosip bareng ibu-ibu, bisa kita lakukan semua.

Kegiatan ini selain memberikan waktu untuk istri beristirahat, juga mendekatkan bonding dengan anak.

Baca Juga: Sebagai PH Survivor, Musik Turut Menjadi Salah Satu Support System-ku

4. Ada di Pihak Ibu

WhatsApp Image 2019-11-04 at 22.32.19.jpeg
Foto: WhatsApp Image 2019-11-04 at 22.32.19.jpeg (Rahmat Hidayat)

Foto: Rahmat Hidayat

Jangan berselisih dengan istri di depan anak-anak, biasakan untuk diskusikan sesuatu hal terlebih dahulu agar ayah-ibu satu suara.

Bagaimana kita memperlakukan istri akan memengaruhi harga diri anak-anak dan cara mereka memperlakukan diri sendiri dan perempuan di masa depan.

Bekerja samalah sebagai rekan kerja dengan visi dan misi yang disepakati.

5. Me-Time

rahmat ayah asi
Foto: rahmat ayah asi

Foto: Rahmat Hidayat

Sebelum menikah, tentu kita punya kehidupan sendiri dong? Pun dengan istri kita. Menikah seharusnya bukan menghilangkan kehidupan kita, tetapi mengaturnya.

Bagaimanapun, menghabiskan waktu untuk diri kita sendiri adalah terapi terbaik untuk tetap waras.

Beri waktu untuk diri sendiri, dengan teman-teman agar kita tetap menjadi ayah yang hebat di depan anak dan istri.

Penting juga untuk menjaga kesehatan, seperti makan sehat, olahraga, karena:

  1. Kita tidak dapat merawat anak-anak jika sakit-sakitan
  2. Kita bisa mengajari anak-anak cara menjadi sehat untuk hidup
  3. Vitalitas akan meningkat dan siap bikin adik baru

Itu sih tips dari gue, kalo ada ide lain boleh juga share sama kita di sini.

Enggak ribet kan jadi ayah keren buat anak dan istri? Intinya adalah, bikinnya berdua, ngurus anaknya juga berdua.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb