29 Maret 2021

Makanan Berserat Tinggi, Bantu Jaga Pola Makan Seimbang Si Kecil yang Alergi

Moms, makanan berserat tinggi juga wajib diberikan pada anak yang alergi
Makanan Berserat Tinggi, Bantu Jaga Pola Makan Seimbang Si Kecil yang Alergi

Sistem pencernaan memainkan peran penting dalam kesehatan tubuh serta tumbuh kembang Si Kecil, dan untuk menjaganya dibutuhkan asupan makanan berserat tinggi.

Pentingnya Makanan Berserat Tinggi untuk Tumbuh Kembang

makanan berserat
Foto: makanan berserat

Foto: Orami Photo Stocks

Hal itu karena sistem pencernaan punya banyak tanggung jawab dalam penyerapan nutrisi ke otak, memaksimalkan tumbuh kembang, dan juga membantu menjaga kekebalan tubuh agar anak tak mudah sakit.

Cara terbaik untuk membangun sistem pencernaan anak yang sehat adalah dengan menjaga asupan cairan, rutin olahraga, dan konsumsi makanan berserat tinggi.

"Jika anak melewatkan satu atau lebih dari tiga hal itu, mereka bisa mengalami beberapa masalah," ujar Louise Goldberg, RD, LD, seorang ahli diet di Children's Memorial Hermann Hospital di Houston Medical Center.

Itulah pentingnya Moms mengimbangi asupan cairan dan olahraga Si Kecil dengan mengatur pola makan seimbang dan pemberian makanan berserat tinggi.

Tentu Moms tidak mau ada masalah dalam tumbuh kembang anak, kan?

Baca Juga: 5 Cara Menjaga Kesehatan Pencernaan Anak, Gampang Kok!

Sumber Makanan Berserat Tinggi untuk si Kecil

Menurut National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases, anak-anak berusia antara 1 dan 18 tahun harus mengonsumsi dan mendapatkan sekitar 14-31 gram serat sehari.

Semua itu bisa didapatkan oleh anak jika Moms memberikan pola makan seimbang serta membiasakan anak untuk mengonsumsi makanan berserat tinggi seperti sayuran, buah, kacang-kacangan, dan juga asupan tambahan yang sudah diperkaya.

Berikut beberapa makanan berserat tinggi yang bisa Moms berikan untuk menjaga saluran cerna Si Kecil!

1. Buah-buahan

buah-buahan
Foto: buah-buahan

Foto: Orami Photo Stocks

Buah-buahan mengandung banyak vitamin seperti vitamin A, B, B1, B6, dan C, mineral, serta serat termasuk ke dalam daftar makanan berserat tinggi yang juga memiliki peran sebagai antioksidan yang menjaga tubuh dari radikal bebas.

Moms bisa mengikuti anjuran dengan memberikan Si Kecil camilan buah-buahan setiap hari di sela-sela jam makan. Tidak perlu banyak-banyak, cukup dua hingga tingga jenis buah setiap hari. Masing-masing dua potong kecil saja.

Beberapa buah-buahan yang bisa diberikan untuk anak adalah apel, avokad, pisang, melon, semangka, pepaya, jeruk hingga kiwi.

2. Sayuran Hijau

manfaat sayuran organik-2.jpg
Foto: manfaat sayuran organik-2.jpg (usatoday.com)

Foto: Orami Photo Stocks

Makanan berserat tinggi selanjutnya adalah sayuran hijau, seperti bayam atau kangkung, yang kaya serat, serta kaya akan nutrisi seperti folat, vitamin C, vitamin K, dan vitamin A.

Penelitian menunjukkan bahwa sayuran hijau juga mengandung jenis gula tertentu yang membantu mendorong pertumbuhan bakteri usus sehat yang baik untuk melancarkan saluran pencernaan.

"Makan banyak serat dan sayuran hijau memungkinkan kita mengembangkan mikrobioma usus yang ideal," kata Linda Lee, kepala staf Johns Hopkins Aramco Healthcare sekaligus ahli gastroenterologi.

Dalam panduan makan gizi seimbang, Si Kecil disarankan untuk mengonsumsi sekitar 150 gram sayur atau setara dengan satu mangkuk ukuran sedang.

3. Gandum Utuh

5 Gandum Utuh.jpg
Foto: 5 Gandum Utuh.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Pilihlah makanan berserat tinggi seperti gandum utuh untuk dikonsumsi Si Kecil. Itu karena pencernaan membutuhkan setidaknya 25 gram serat setiap hari untuk bisa bekerja optimal.

“Dibandingkan dengan karbohidrat olahan, seperti roti putih dan pasta, biji-bijian menyediakan banyak serat, serta nutrisi tambahan, seperti asam lemak omega-3,” jelas Linda Lee.

Moms bisa menjadikan gandum utuh sebagai varian sumber karbohidrat yang akan diolah jadi energi oleh tubuh Si Kecil untuk beraktivitas setiap hari.

Baca Juga: 11+ Manfaat Roti Gandum untuk Kesehatan, Luar Biasa!

4. Biji Chia

biji chia
Foto: biji chia

Foto: Orami Photo Stocks

Biji chia adalah makanan berserat yang sangat baik, yang membuat jenis makanan ini dapat membentuk zat seperti gelatin di perut setelah dikonsumsi.

Makanan berserat tinggi ini bekerja seperti prebiotik, mendukung pertumbuhan bakteri sehat di usus dan berguna untuk melancarkan pencernaan.

Kandungan seratnya juga membantu meningkatkan keteraturan usus dan feses anak yang sehat sehingga menjaga saluran pencernaannya bekerja maksimal.

Untuk anak-anak, Moms cukup berikan biji chia sebagai pelengkap, misalnya jadi topping makanan atau jus buah. Seiring bertambahnya usia, porsinya bisa ditambah lebih banyak.

5. Kacang-kacangan

kacang polong
Foto: kacang polong

Foto: Orami Photo Stocks

Kacang-kacangan adalah makanan berserat tinggi yang lezat dan memiliki nutrisi penting untuk membantu tumbuh kembang optimal anak, seperti protein, serat, folat, magnesium, zat besi, dan kalium.

Ada beragam kacang yang bisa diberikan pada Si Kecil, mulai dari kacang polong, kacang tanah, almond, pistacnio, hingga kacang merah.

Mom bisa berikan kacang-kacangan lewat olahan makanan utama hingga sebagai camilan. Berikan dulu dalam jumlah kecil dan kemudian meningkat secara bertahap, misalnya mulai dari segenggam kacang-kacangan per hari.

Sayangnya, banyak sekali anak yang tidak mengonsumsi kacang, dan sebagian besar diakibatkan karena kondisi alergi protein yang dialami.

Untuk itu, Moms harus bisa memberikan alternatif makanan berserat tinggi lainnya untuk mendapatkan kebutuhan nutrisi setara dengan yang ada dalam kacang untuk Si Kecil.

Baca Juga: Moms, Ketahui Lebih Lanjut Tentang Alergi Kacang pada Anak Berikut Ini

Pola Makan Seimbang untuk Anak yang Alergi

Selain memberi anak makanan berserat tinggi, merujuk pada anjuran Kementrian Kesehatan RI, anak-anak disarankan untuk menerapkan pola makan seimbang dengan menggunakan metode Isi Piringku.

Dalam panduannya, piring makan anak setengahnya harus diisi dengan buah dan sayuran segar. Sisanya adalah makanan pokok yang berupa sumber karbohidrat, seperti nasi dan kentang. Terakhir adalah lauk pauk yang terdiri dari protein hewani dan nabati.

Jika anak mengalami alergi, bagaimana dengan pola makan mereka? Tentu saja akan terhambat jika tidak diberikan penanganan tepat.

Anak yang alergi memiliki keterbatasan untuk mengonsumsi satu atau beberapa jenis makanan karena bisa menimbulkan reaksi yang berbahaya bagi kesehatannya.

Kondisi ini akan membuat anak alergi memiliki kecukupan gizi yang kurang maksimal dibandingkan anak yang tidak memiliki alergi. Tentunya akan berpengaruh pada tumbuh kembang fisik, otak, serta kesehatannya.

Untuk itu Moms harus lebih teliti dalam mempersiapkan pola makan seimbang untuk anak yang alergi. Tentunya dengan tidak mengabaikan jumlah asupan makanan berserat tinggi untuk anak supaya pertumbuhannya optimal.

Pada anak yang alergi, tentu Moms tidak bisa sembarang memberinya makanan. Ada hal-hal yang harus dilakukan untuk bisa memberikan Si Kecil makanan berserat tinggi dan kaya nutrisi agar tumbuh maksimal.

Baca Juga: Ketahui 10 Jenis Alergi pada Anak, dan Cara Mengatasinya

1. Kenali Alergi Anak

alergi anak
Foto: alergi anak

Foto: Orami Photo Stocks

Cara termudah dan terbaik untuk mengetahui alergi anak adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Lewat diagnosa, Moms bisa segera tahu apa saja bahan makanan yang tidak boleh dikonsumsi Si Kecil.

Moms harus ingat kalau ada alergi pada satu bahan makanan, artinya anak juga alergi terhadap segala jenis makanan yang memiliki kandungan pemicu alergi (alergen) itu.

2. Cari Tahu Sumber Makanan Penggantinya

anak makan.jpg
Foto: anak makan.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Setelah Moms tahu jenis alergi serta alergen yang harus dihindari anak, kini saatnya mencari sumber makanan pengganti yang tepat untuknya.

Contohnya ketika Si Kecil alergi telur yang kaya protein, vitamin B12, dan juga lemak, maka Moms bisa mencari sumber protein lainnya dari aneka makanan berbeda, seperti susu, kacang-kacangan, dan juga daging-dagingan.

Jika misalnya anak alergi susu sapi, maka Moms sebaiknya konsultasi dulu dengan dokter untuk penanganan terbaik serta rekomendasi alternatif susu formula pengganti yang tepat untuk memenuhi kebutuhan nutrisi dan serat tubuh Si Kecil.

3. Ciptakan Menu Pengganti yang Bervariasi

menu pengganti.jpg
Foto: menu pengganti.jpg

Foto: Orami Photo Stocks

Jangan karena makanan anak yang alergi terbatas, maka Moms memberikan hidangan yang itu-itu saja. Si Kecil tentu akan merasa bosan dan ujung-ujungnya bisa mogok makan yang semakin membuat tumbuh kembangnya tidak maksimal.

Berikan alternatif makanan olahan sendiri yang kaya nutrisi. Olah rasanya jadi baru, unik, dan disukai anak.

Selain jadi menu utaman, Moms bisa mengolah makanan yang aman dikonsumsi anak menjadi jadi camilan.

"Orang tua harus melihat camilan sebagai kesempatan untuk memberikan alternatif nutrisi atau rasa baru," jelas Bryan Vartabedian, ahli gastroenterologi anak.

Baca Juga: Moms Wajib Tahu, Peran Asam Amino dalam Tumbuh Kembang Si Buah Hati

Susu Tinggi Serat Jadi Pilihan untuk Anak Alergi Susu Sapi

Ketika Moms sudah yakin kalau Si Kecil alergi susu sapi, penting untuk mencari alternatif susu formula lain untuk melengkapi kebutuhan protein dan juga serat untuk anak.

Moms tentu tahu kalau susu formula yang sudah diperkaya mengandung serat yang jadi salah satu sumber untuk memenuhi kecukupan serat dalam tubuh Si Kecil.

Dikutip dari What to Expect, anak-anak diusia 1-5 tahun memang dianjurkan dokter untuk minum air dan susu sapi. Namun jika anak mengalami alergi susu sapi, maka susu soya yang sudah diperkaya adalah alternatif terbaik untuk menggantikan susu sapi, karena kandungan gizinya setara.

Untuk si Kecil yang berusia usia 1-5 tahun, pastikan susu soya yang diberikan telah diperkaya dan tanpa pemanis buatan.

Pilihan susu soya yang bisa diberikan untuk si Kecil adalah Bebelac Gold Soya 3 yang diformulasikan untuk anak di atas usia 1 tahun yang alergi susu sapi.

Bebelac Gold Soya 3 juga merupakan susu formula soya yang tinggi serat pertama di Indonesia dengan Advansfibre Soy+ FOS Inulin yang bisa membantu mempertahankan dan memelihara saluran pencernaan Si Kecil.

Sebab 70% sel daya tahan tubuh anak ada di perutnya, dan Bebelac ingin memberikan nutrisi tinggi serat yang maksimal untuk dukung perut hebat anak.

Sedangkan untuk dukung perkembangan otak anak, Bebelac Gold Soya 3 diformulasikan dengan minyak ikan, Omega 3 dan 6, kolin, zat besi yang bantu peredaran darah merah ke seluruh tubuh, DHA, dan juga Taurin.

Lalu ada juga kandungan isolat protein soya serta 13 Vitamin dan 9 Mineral di dalam susu ini yang akan membantu memaksimalkan pertumbuhan optimal agar Si Kecil tumbuh jadi anak hebat

Bebelac Gold Soya 3 hadir dengan rasa vanila yang pasti disukai Si Kecil dan membuatnya tidak ragu untuk menikmati susu formula ini.

Moms bisa memberikan susu soya pada Si Kecil untuk melengkapi makanan utamanya. Untuk hasil optimal, berikan formula soya tinggi serat ini pada anak sebanyak tiga gelas sehari agar kebutuhan nutrisinya makin terlengkapi.

Susu Bebelac Gold Soya 3 juga bisa diberikan saat bangun atau sebelum tidur, atau digunakan sebagai bahan olahan santapan Si Kecil setiap hari. Ada banyak resep berbahan susu yang bisa Moms olah untuk jadi makanan nikmat.

Baca Juga: Bolehkah Anak yang Tidak Alergi Minum Susu Kedelai?

Yuk, lengkapi kebutuhan nutrisi anak alergi susu sapi dengan makanan berserat tinggi dan asupan tambahan berupa susu formula soya dengan kandungan nutrisi yang setara.

(ADV)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb