14 Desember 2020

Kulit Sensitif Bayi Baru Lahir, Ini Cara Andien Aisyah Merawat Anaknya

Andien dan suami pernah mengambil kursus pijat bayi
Kulit Sensitif Bayi Baru Lahir, Ini Cara Andien Aisyah Merawat Anaknya

A Journal of Clinical Medicine memaparkan penelitiannya, kulit sensitif bayi baru lahir memiliki kadar pH yang berbeda dengan orang dewasa, yakni pH 5,5-6,0. Kulit bayi baru lahir cukup sensitif karena jaringan kulit masih cenderung tipis dan longgar.

Bayi baru lahir memiliki beragam masalah kulit yang biasanya ditemukan orang tua. Kulit sensitif bayi baru lahir tidak bisa menggunakan skincare asal pilih, melainkan kandungan organik dan herbal lebih dianjurkan untuk menghindari iritasi kulit.

Andien Aisyah, salah satu penyanyi sekaligus ibu dari dua buah hati kesayangan, Kawa dan Tabi, berbagi pengalamannya dalam mengenal masalah dan merawat kulit sensitif bayi baru lahir. Baginya, merawat kulit sensitif bayi baru lahir adalah pengalaman yang menantang untuknya, serta membutuhkan perawatan ekstra untuk merawat kulit sensitif bayi baru lahir.

Baca Juga: Ketahui 3 Tanda Kulit Bayi Sensitif Berikut Ini

Pengalaman Andien Aisyah Merawat Kedua Buah hatinya

Andien Aisyah dan Kawa Tabi.png
Foto: Andien Aisyah dan Kawa Tabi.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Anaku Askara Biru, atau biasa dipanggil Kawa, ketika lahir ke dunia, ini merupakan pengalaman tak terlupakan untuk seorang Andien dalam kelahiran pertamanya.

Anak pertamanya yang lahir tahun 2017 silam, merupakan momen terhangat dalam hidup Andien serta suaminya dalam menyambut buah hati pertamanya. Tak terasa telah 7 bulan berlalu, Tabi, anak keduanya, turut menambahkan kehangatan pada keluarga kecil satu ini.

Sebagai bayi baru lahir, tentunya Andien mengalami beragam masalah kulit sensitif bayi baru lahir yang membuatnya putar otak untuk mengetahui kira-kira perawatan dan pengobatan apa saja yang perlu ia berikan kepada buah hatinya.

Saat diwawancara oleh Orami pada talkshow “A-Z Masalah dan Cara Merawat Kulit Sensitif Bayi Newborn” pada 1 Desember 2020, Andien Aisyah dengan senang hati membagi pengalamannya dalam mengenal masalah dan merawat kulit sensitif pada bayi baru lahir, khususnya Kawa dan adiknya, Tabi.

Temui beberapa fakta Andien Aisyah dalam Merawat Kawa dan Tabi, cek ya Moms!

1. Kawa dan Tabi Terkena Ruam Popok

Andien Aisyah dan Anaknya, Tabi.png
Foto: Andien Aisyah dan Anaknya, Tabi.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Tentu, ruam popok adalah salah satu masalah kulit sensitif bayi baru lahir yang kerap ditemukan orang tua. Bagi Andien, ruam popok sering terjadi pada Kawa dan Tabi pada awal di usianya.

Menurut studi yang dilakukan Michigan Medicine, ruam popok adalah kulit yang merah dan perih pada pantat bayi atau alat kelamin yang disebabkan oleh pemakaian popok basah dalam waktu yang lama.

“Iya, anakku kena ruam popok di sekitar diaper line, merah-merah dan terlihat bersisik,” ucap Andien Aisyah pada 1 Desember lalu saat talkshow.

Baca Juga: Ibu Menyusui Minum Antibiotik Dapat Menyebabkan Bayi Diare?

Urine dan feses bayi bisa mengiritasi kulit. Ruam popok bisa terjadi saat bayi tidur berjam-jam. Terkadang infeksi dari bakteri atau jamur dapat menyebabkan ruam popok.

Begitu Andien mengetahui bahwa anaknya terkena ruam popok, ia mencoba beragam skincare bayi seperti losion dan mengganti produk bayi dengan kandungan alami, untuk mencegah penyebaran iritasi ini ke daerah kulit lain.

Untuk penyebab ruam popok sendiri tak hanya karena bakteri akibat urin dan feses bayi, melainkan bisa disebabkan dari berbagai masalah berikut menurut Children's Hospital Colorado:

  • Produk Iritan. Ruam ringan bisa disebabkan oleh efek pengeringan dari sabun atau kandungan detergen pada perawatan mandi bayi.
  • Tinta bayi. Kotoran yang tertinggal di kulit bisa sangat mengiritasi karena mengandung bakteri. Urine bayi umumnya tidak mengandung kuman dan biasanya tidak mengiritasi kulit. Ruam ini umum terjadi pada skrotum atau di mana pun yang dapat disembunyikan oleh tinja. Bisul kecil di sekitar anus kerap timbul akibat kontak tinja yang berkepanjangan.
  • Amonia. Feses dan urin yang tertinggal di popok terlalu lama dapat bergabung menjadi amonia. Dapat menyebabkan luka bakar kimiawi ringan. Asap saat mengganti popok akan berbau seperti amonia. Ini lebih sering terjadi pada popok kain.
  • Diare. Ruam yang hanya ditemukan di sekitar anus sering terjadi selama diare. Kotoran diare juga mengandung enzim yang mencerna makanan dan mengiritasi kulit.
  • Infeksi Jamur. Ruam akibat iritan bisa terkena infeksi sekunder jamur. Infeksi jamur berwarna merah cerah. Gejalanya adalah muncul benjolan merah kecil atau bahkan jerawat di daerah selangkangan dan bokong bayi. Jika dirawat dengan benar, ruam popok biasanya dalam 3 hari. Jika tidak, kemungkinan telah diserang oleh infeksi jamur. Dapat diatasi dengan krim anti jamur.
  • Staph Scalded Skin Syndrome (SSSS). SSSS disebabkan oleh bakteri Staph. Temuan utamanya adalah lepuh besar yang tersebar luas di kulit. Kulit menjadi merah cerah dan bayi akan rewel.

Baca Juga: 4 Cara Mengatasi Kulit Gatal Bayi Akibat Digigit Nyamuk

2. Rutin Menggunakan Skincare Bayi

Andien Aisyah dan Tabi.png
Foto: Andien Aisyah dan Tabi.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Andien mengetahui bahwa merawat kulit sensitif bayi baru lahir memang membutuhkan perawatan lebih. Karena kulit bayi masih tipis dan rentan iritasi dan alergi. Ia selalu memberikan perhatian kepada masalah kulit sensitif bayi baru lahir dengan rutin menggunakan skincare bayi yang aman dan telah teruji dermatologis.

“Sejak Kawa lahir aku udah memakai berbagai skincare bayi seperti sabun dan sampo organik, losion untuk melembabkan kulit, dan menggunakan skincare bayi yang telah diuji dermatologis oleh dokter kulit,” tambah Andien Aisyah.

Penting untuk melihat dan memperhatikan kandungan pada skincare bayi agar tidak memicu terjadinya reaksi alergi pada kulit sensitif bayi baru lahir.

dr. Attila Dewanti, Sp.A, (K), Spesialis Anak Brawijaya Hospital Antasari memaparkan, kulit sensitif bayi baru lahir sebaiknya menggunakan sampo dan sabun yang tidak mengandung banyak busa. Banyak busa berarti ada kandungan detergen yang berpotensi membuat kulit sensitif bayi baru lahir merah-merah, iritasi, bruntusan hingga lecet.

Baca Juga: Bagaimana Mengobati Kulit Kapalan yang Gatal dan Nyeri?

“Aku juga biasanya pakai sabun dan sampo organik dalam satu produk, selain praktis, ini juga produk andalan aku karena didesain formulanya sama dengan pH bayi, yaitu 5.5,” jelas Andien saat berbagi pengalamannya.

Menggunakan skincare bayi tentunya boleh namun dengan syarat tidak mengunakan produk secara berlebihan dan melihat kandungan organik yang telah diuji oleh dermatologis. Sehingga aman untuk digunakan bayi.

“Perawatan kulit pada bayi konsepnya adalah lebih sedikit lebih baik, lembut dan sederhana,” ucap dr. Kate Puttgen, M.D, dermatologist di Johns Hopkins Children’s.

3. Memandikan Kawa dan Tabi

Kawa dan Tabi.png
Foto: Kawa dan Tabi.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Memandikan bayi baru lahir perlu Moms perhatikan agar tidak memicu reaksi alergi pada kulit sensitif bayi baru lahir.

Menurut dr. Attila, memandikan bayi sebaiknya menggunakan air tidak terlalu panas, yakni air hangat sekitar suhu 38-40 derajat. Jika terlalu panas, ia akan mengeringkan kulit sensitif bayi baru lahir dan memicu ruam-ruam di tubuhnya.

Kemudian, banyak orang tua yang melewatkan untuk mengeringkan bagian lipatan-lipatan pada kulit sensitif bayi baru lahir seperti leher, lengan tangan, lengan paha dan bagian lipatan lainnya yang tak terlihat langsung.

Hal ini yang memicu terjadinya ruam-ruam, rasa gatal, dan bersisik pada kulit sensitif bayi baru lahir.

Menurut The Royal Children’s Hospital Melbourne, untuk memandikan bayi baru lahir, sebaiknya mandi pertama kalinya dilakukan 6-24 jam setelah masa melahirkan. Untuk durasinya sekitar 5 menit sudah cukup.

Untuk kulit sensitif bayi baru lahir yang cenderung kering, boleh menggunakan losion yang berbahan dasar aman dan alami untuk melembabkan kulit sensitif bayi baru lahir.

Kendati Kawa dan Tabi tidak ada riwayat alergi, Andien selalu rutin menggunakan losion pada kulit sensitif bayi baru lahir untuk mencegah terjadinya ruam kulit.

Baca Juga: Manfaat Tes Glukosa Pada Bayi Baru Lahir

4. Andien dan Suami Belajar Pijat Bayi

Andien Aisyah.png
Foto: Andien Aisyah.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Selain losion untuk melembabkan kulit sensitif bayi baru lahir, Andien dan suami turut menggunakan losion sebagai pengganti minyak untuk memijat kedua buah hatinya.

“Aku sama Mas Ipe pernah ambil kursus pijat bayi, losion bayi andalanku satu ini memang ngga ada duanya sih, aku juga suka pake buat diriku sendiri sangking cintanya,” tambah Andien Aisyah.

Memijat bayi memiliki beragam manfaat untuk melancarkan peredaran darah dan pencernaan pada bayi baru lahir. Gerakan memutar pada daerah perut dapat mendorong pergerakan usus serta melancarkan pencernaan bayi dan mencegah terjadinya sembelit pada bayi baru lahir.

Sekitar 10-30 menit dirasa cukup untuk memijat bayi untuk membuat tubuhnya lebih rileks dan meningkatkan kualitas tidur bayi baru lahir.

Sebuah studi yang diterbitkan di Pregnancy Birth Baby, selain menggunakan losion untuk bayi, bisa menggunakan minyak nabati murni seperti minyak zaitun atau aprikot. Hindari memijat menggunakan minyak kacang-kacangan untuk menghindari potensi alergi pada bayi baru lahir.

5. Perbedaan Merawat Kawa dan Tabi

Andien dan Anaknya.png
Foto: Andien dan Anaknya.png

Foto: Instagram/@andienaisyah

Ketika Anaku Tarisma Jingga (Tabi) lahir ke dunia, ini merupakan momen paling manis untuk Kawa menjadi seorang kakak.

Menurut Andien, tentunya ada perbedaan dalam merawat kulit sensitif bayi baru lahir pada Kawa dan Tabi. Ketika Kawa, membutuhkan pengalaman dan mengenal lebih banyak tentang masalah dan perawatan kulit sensitif bayi baru lahir.

Anak pertama menjadi tempat Andien untuk belajar banyak hal dalam menjaga kesehatan kulit anaknya terhindar dari iritasi dan ruam kulit.

Kawa lahir dengan berat sekitar 3,2 kg sedangkan Tabi sedikit lebih gemuk yakni 3,7 kg. Tabi memiliki jenis kulit cenderung lebih tebal dan ini membuat tubuhnya sedikit lebih hangat dibandingkan Kawa yang cenderung lebih tipis.

Merawat kulit sensitif bayi baru lahir pada Tabi merupakan pengalaman seru yang ia bagikan kepada Kawa. Kawa ikut merawat dan menjaga adik satu-satunya itu.

“Saat merawat kulit sensitif bayi baru lahir waktu Tabi udah semakin lihai karena kan udah ada pengalaman waktu Kawa. Justru sekarang seru, Kawa ikut merawat kesehatan kulit adiknya sama-sama,” ucap Andien dengan senyumnya.

Baca Juga: Ini Dia 12 Daftar Perlengkapan Bayi Baru Lahir yang Harus Dibeli

Nah itu dia Moms, pengalaman seru dalam masalah dan merawat kulit sensitif bayi baru lahir oleh Andien Aisyah, seorang penyanyi sekaligus ibu dari Kawa dan Tabi. Apakah sekarang Moms telah lebih handal dalam merawat kulit sensitif bayi baru lahir?

Share pengalaman Moms ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb