26 Juli 2019

Catat! Ini Pentingnya Vaksin Influenza untuk Anak

Jaga kesehatan Si Kecil dari komplikasi karena virus influenza yang berbahaya
Catat! Ini Pentingnya Vaksin Influenza untuk Anak

Jika Si Kecil mengalami batuk-batuk atau perlunya mengeluarkan lendir dari hidung, Moms mungkin akan langsung mengira bila ia terserang penyakit batuk-pilek biasa.

Namun, Si Kecil bisa saja terserang influenza atau selesma yang lebih dari sekadar penyakit batuk-pilek. Ini karena penyakit influenza dapat menyebabkan beberapa komplikasi, bahkan hingga menyebabkan kematian.

"Influenza bukanlah penyakit yang sepele, terutama di negara tropis seperti Indonesia, di mana flu bisa terjadi tidak hanya di musim hujan. Sudah saatnya masyarakat Indonesia melakukan pencegahan influenza melalui vaksinasi yang sesuai agar terlindungi secara efektif," jelas Ketua PERGEMI, Prof. Dr. dr. Siti Setiati, SpPD, K-Ger.

Ada kelompok yang berisiko terkena komplikasi akibat influenza yaitu: orang lanjut usia di atas 65 tahun, individu dengan penyakit kronis, ibu hamil, termasuk anak-anak.

Komplikasi Influenza pada Anak

vaksin influenza-1
Foto: vaksin influenza-1 (goodtoknow.co.uk)

Pada acara diskusi media "Pentingnya Vaksin Influenza untuk Lansia, Tenaga Kesehatan, dan Kelompok Risiko Tinggi" di Hotel Mercure Gatot Subroto, Jakarta Selatan, belum lama ini, disebutkan beberapa komplikasi influenza pada anak.

Komplikasi influenza pada anak ini terbagi dari tiga jenis, yakni komplikasi sering, komplikasi jarang, dan kambuhan/eksaserbasi penyakit kronis.

  • Komplikasi yang sering: Sinusitis, bronchitis, bronchiolitis, pneumonia, croup, acute otitis media
  • Komplikasi yang jarang: Encephalopathy, myositis rhabdomyolysis, myocarditis pericarditis, Reye syndrome, Sepsis-like syndrome
  • Kambuhan/Eksaserbasi penyakit kronis: Penyakit kardiovaskular, diabetes melitus, asma, cystic fibroses

Baca Juga: Selain Influenza, Ada Juga 4 Jenis Flu yang Berbahaya dan Wajib Diketahui

Vaksin Influenza pada Anak

vaksin influenza-2
Foto: vaksin influenza-2

Prof. Dr. dr. Samsuridjal Djauzi, Sp.PD, K-AI, Ketua Satgas Imunisasi Dewasa PB PAPDI mengatakan, vaksin influenza direkomendasikan oleh berbagai lembaga kesehatan, seperti WHO dan Satgas Imunisasi Dewasa PAPDI.

"Vaksinasi adalah cara efektif untuk mencegah infeksi dan komplikasi yang ditimbulkan oleh virus influenza," jelasnya.

Untuk mencegah komplikasi dari virus influenza yang bisa membahayakan kesehatan Si Kecil, penting untuk melakukan vaksin influenza setidaknya pada umur 6 bulan.

"Memang vaksin influenza itu dari hasil penelitian tidak boleh diberikan pada bayi di bawah 6 bulan, karena respon imun terhadap virus masih belum cukup," jelas Prof. dr. Cissy B. Kartasasmita, Sp.A(K), PhD di acara tersebut.

Mengingat ibu hamil juga rentan terserang virus influenza, para ibu hamil juga bisa melakukan vaksinasi influenza yang kemudian memberikan pencegahan risiko influenza dari bayi yang baru lahir.

Ada sebuah penelitian menyatakan jika ibu hamil melakukan vaksinasi influenza, maka akan mengeluarkan antibodi sebagai pencegahan terhadap infeksi virus influenza. Antibodi itu diturunkan ke plasenta, yang tersambung dengan janin di dalam kandungan.

"Antibodi tersebut lalu terbagi dua, untuk janin dan sang ibu. Ini yang kemudian membuat bayi usia 3-6 bulan masih memiliki antibodi influenza, sehingga bayi yang baru lahir jadi tidak akan tertular." jelas Cissy.

Sebagai bentuk pencegahan influenza untuk bayi, para ibu hamil bisa melakukan vaksinasi influenza pada trimester kedua atau ketiga (di atas usia kandungan 4 bulan, sampai 1 bulan sebelum melahirkan).

Baca Juga: Cegah Penularan Flu dan Batuk dengan 7 Cara Ini

Efek Samping Vaksinasi Influenza

vaksin influenza-3
Foto: vaksin influenza-3 (parenting.firstcry.com)

Sebagaimana jenis vaksin dan obat-obatan lainnya, akan ada beberapa efek samping ringan yang dapat terjadi usai dilakukannya vaksin.

"Efek samping yang ringan itu seperti bengkak di tempat penyuntikan, atau anak menjadi demam, itu dampak ringan yang dialami usai vaksinasi, dan ini tidak apa-apa," terang Cissy.

Tetapi, lebih lanjut ia menambahkan bila terjadi dampak yang berat hingga sampai mengganggu aktivitas anak, sebaiknya periksakan kembali ke dokter. Karena ini bisa saja bukan dampak dari vaksin tersebut.

"Vaksin itu dipakai jutaan orang, oleh sebab itu badan kesehatan sedunia sangat memerhatikan efek samping vaksin. Di samping penggunaan vaksin harus efektif, tetapi vaksin juga harus aman," jelas Samsuridjal.

Mengutip dari CDC, efek samping dari vaksin umumnya ringan dan akan hilang dengan sendirinya selama beberapa hari. Berikut ini efek samping vaksin influenza:

  • Nyeri, kemerahan, dan/atau bengkak akibat suntikan
  • Sakit kepala
  • Demam
  • Mual
  • Nyeri otot
  • Dapat menyebabkan pingsan

Baca Juga: Mengenal Virus Influenza dan Cara Pencegahannya dengan Vaksin

Nah, tidak perlu ragu lagi untuk memberikan vaksin influenza pada anak demi kesehatannya. Lakukan setahun sekali ya!

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb