22 April 2023

Demam Berdarah Dengue: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

Penyakit berbahaya yang ditularkan oleh gigitan nyamuk
Demam Berdarah Dengue: Gejala, Penyebab, Pengobatan, dan Pencegahan

DBD (demam berdarah dengue) adalah penyakit virus yang ditularkan oleh nyamuk.

Virus DBD ditularkan oleh nyamuk betina atau nyamuk dari spesies aedes aegypti.

Nyamuk ini juga menularkan chikungunya, demam kuning, dan infeksi Zika.

DBD (demam berdarah dengue) bisa tersebar luas di seluruh daerah tropis, dengan dipengaruhi oleh curah hujan, suhu, dan perpindahan penduduk yang cepat serta tidak terencana.

DBD (demam berdarah dengue) yang parah pertama kali dikenal pada 1950-an, di Filipina dan Thailand.

Saat ini, DBD (demam berdarah dengue) banyak diderita oleh masyarakat di negara-negara Asia dan Amerika Latin.

Penyakit ini menyebabkan seseorang harus dirawat inap, bahkan kematian di antara anak-anak dan orang dewasa.

Baca Juga: 10 Pilihan Minuman Penurun Demam, Alami dan Ampuh!

Gejala Demam Berdarah

Anak Demam
Foto: Anak Demam (Shutterstock.com)

DBD (demam berdarah dengue) dapat bervariasi dari tingkat yang ringan, hingga parah.

Bentuk parah termasuk dengue shock syndrome, dengue haemorrhagic fever, dan dengue shock syndrome, yang semuanya berpotensi mematikan.

Dr. Leong Hoe Nam, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena menjelaskan bahwa tanda DBD (demam berdarah dengue) diawali seperti flu.

Ciri-ciri DBD (demam berdarah dengue) biasanya muncul sekitar 1,5–10 hari setelah digigit oleh nyamuk yang terinfeksi.

"Jika ini adalah kasus ringan, gejalanya akan hilang dengan sendirinya dalam waktu 2–7 hari," terangnya.

Gejala awal DBD (demam berdarah dengue) termasuk:

"Ruam tubuh cenderung terjadi beberapa waktu kemudian. Jika tidak ada ruam, ini diidentifikasi sebagai faktor risiko demam berdarah yang parah, sebagian besar karena kegagalan tubuh untuk mengenali penyakit," tambah dokter Leong.

Demam berdarah yang parah berlangsung 3–7 hari setelah tanda-tanda pertama penyakit berubah menjadi gejala yang memburuk, yang meliputi:

“Salah satu ciri khas infeksi adalah dapat menyebabkan trombosit turun secara drastis, yang menyebabkan pendarahan di organ dalam, terutama di saluran pencernaan,” jelas Dr. Leong.

Baca Juga: Penyakit Pneumonia, Ketahui Penyebab hingga Pencegahannya

Penyebab Demam Berdarah

Nyamuk Aedes Aegypti
Foto: Nyamuk Aedes Aegypti (Vaniman.com)

Berdasarkan website WHO, dituliskan bahwa nyamuk aedes aegypti adalah faktor utama terjadinya DBD (demam berdarah dengue).

Virus ini ditularkan ke manusia melalui gigitan nyamuk betina yang terinfeksi.

Setelah inkubasi virus selama 4–10 hari, nyamuk yang terinfeksi mampu menularkan virus selama sisa hidupnya.

“Penularan virus DBD (demam berdarah dengue), erat kaitannya dengan nyamuk aedes aegypti,” jelas Dr Leong Hoe Nam, spesialis penyakit menular di Rumah Sakit Mount Elizabeth Novena.

Mereka yang terinfeksi adalah pembawa virus selanjutnya, dan bisa menjadi sumber virus bagi nyamuk yang tidak terinfeksi jika digigit.

Pasien yang sudah terinfeksi virus walaupun belum menunjukkan ciri DBD (demam berdarah dengue) dapat menularkan infeksi (selama 4–5 hari; maksimum 12) melalui nyamuk aedes setelah gejala pertama muncul.

Nyamuk Aedes aegypti hidup di habitat perkotaan dan berkembang biak dalam wadah yang secara tidak sengaja kita buat.

Misalnya genangan air pembuangan, yang akhirnya menjadi sarang bertumbuhnya jentik-jentik nyamuk.

Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menjaga kebersihan, baik itu kebersihan diri maupun kebersihan lingkungan.

Baca Juga: 7 Makanan Penyebab Diare, Waspada Moms!

Diagnosis Penyakit Demam Berdarah

Konsultasi Dokter Anak
Foto: Konsultasi Dokter Anak (Orami Photo Stocks)

Jika Moms mengira Si Kecil mungkin menderita demam berdarah karena mengalami beberapa gejala di atas, segera hubungi dokter.

Orang tua juga harus menghubungi dokter jika anak baru-baru ini pergi ke daerah yang mengalami demam berdarah dan mengalami demam atau sakit kepala parah.

Untuk menegakkan diagnosis, dokter akan memeriksa anak dan mengevaluasi gejalanya.

Dokter akan bertanya tentang riwayat kesehatan anak dan perjalanan terakhir, dan mengirimkan sampel darah untuk pengujian.

Dalam hal ini, seorang dokter dapat menggunakan tes virologi atau tes serologis.

  • Tes Virologi

Tes ini dilakukan untuk menguji unsur virus secara langsung.

Jenis pengujian ini seringkali memerlukan peralatan khusus dan staf yang terlatih secara teknis.

Jadi, jenis pengujian ini mungkin tidak tersedia di semua fasilitas medis.

  • Tes Serologis

Tes ini mendeteksi antibodi dalam darah untuk mengkonfirmasi infeksi saat ini atau baru-baru ini.

Baca Juga: 15 Rekomendasi Pewangi Pakaian Bayi, Tidak Memicu Alergi dan Wanginya Enak

Pengobatan Demam Berdarah

Demam Berdarah pada Anak
Foto: Demam Berdarah pada Anak (Orami Photo Stocks)

Mengutip Medical News Today, demam berdarah tidak memiliki pengobatan atau penyembuhan khusus.

Hal ini lantaran DBD (demam berdarah dengue) adalah penyakit yang disebabkan oleh virus.

Namun, Moms dapat memberikan pertolongan pertama demam berdarah untuk meningkatkan kesehatan, dan hal ini tergantung pada seberapa parah penyakitnya.

Untuk demam berdarah ringan, pengobatannya meliputi:

  • Mencegah dehidrasi, karena demam dan muntah yang tinggi dapat membuat tubuh seseorang dehidrasi. Pastikan untuk tetap mengisi cairan tubuh.
  • Menggunakan obat penghilang rasa sakit, seperti Tylenol atau parasetamol. Ini dapat membantu menurunkan demam dan mengurangi rasa sakit.
  • Tidak disarankan menggunakan obat antiinflamasi nonsteroid (NSAID), seperti aspirin atau ibuprofen, karena dapat meningkatkan risiko perdarahan internal.

Jika penyakit dan gejala DBD (demam berdarah dengue) lebih parah, pasien mungkin perlu:

  • Suplementasi cairan intravena (IV), jika orang tersebut tidak dapat minum cairan melalui mulut
  • Transfusi darah, untuk pasien dengan dehidrasi parah
  • Rawat inap akan memungkinkan individu untuk dipantau dengan benar, jika gejala memburuk
  • Tylenol dan parasetamol juga tersedia untuk dibeli secara online

"Demam berdarah disebabkan oleh virus, dan tidak ada obat khusus atau antibiotik untuk mengobatinya.

Untuk demam berdarah ringan, pengobatannya diarahkan untuk menghilangkan gejala," jelas dokter Leong.

Perlu diperhatikan, bahwa ada 4 jenis virus dengue.

Setelah pasien pulih dari 1 jenis demam berdarah, pasien tersebut tidak akan tertular virus yang sama karena tubuh akan membangun sistem kekebalan terhadapnya.

Baca Juga: 7 Review Lotion Anti Nyamuk Terbaik, Pilih yang Paling sesuai Kebutuhan!

Pencegahan Demam Berdarah

Pakai Losion Antinyamuk
Foto: Pakai Losion Antinyamuk (Prevention.com)

Ternyata, ada beberapa cara yang bisa kita lakukan untuk mencegah penyakit demam berdarah, lho. Berikut di antaranya:

1. Kurangi Habitat Nyamuk

Salah satu cara yang efektif untuk mencegah penyakit DBD adalah dengan mengurangi habitatnya.

Biasanya, nyamuk penyebab demam berdarah berkembangbiak di genangan air yang berisi benda-benda seperti ban, penutup plastik, pot bunga, mangkuk air hewan peliharaan, dan lainnya.

Nah, dengan mengurangi habitat yang tersedia untuk nyamuk ini. Misalnya dengan membuang genangan air untuk berkembang biak dapat membantu mencegah demam berdarah.

Jadi, kosongkan pot bunga dari genangan air, bersihkan dan ganti mangkuk air hewan peliharaan secara teratur, dan jangan menyimpan tanaman air apa pun di rumah agar nyamuk tidak berkembangbiak di sana.

Periksa juga apakah septic tank dan pipa air di rumah dalam keadaan tertutup.

Baca Juga: 6 Manfaat Sanitasi Lingkungan, Paling Utama Dapat Melindungi Keluarga dari Penyakit

2. Pastikan Memiliki Ventilasi Rumah yang Baik

Agar Moms dan keluarga terhindar dari DBD, pastikan untuk memiliki ventilasi yang baik di rumah.

Pastikan jendela ditutup dengan benar atau kasa pintu tidak berlubang. Ini akan menghilangkan kemungkinan nyamuk memasuki rumah.

Dilansir PharmEasy, nyamuk paling aktif menularkan DBD selama waktu subuh hingga senja.

Jadi, tutuplah semua jendela dan pintu selama waktu ini untuk meminimalisir terinfeksi virus DBD.

3. Gunakan Pengusir Nyamuk

Menggunakan pengusir nyamuk juga bisa menjadi cara yang efektif untuk menghindari penyakit DBD.

Misalnya dengan menggunakan obat nyamuk di dalam dan di luar ruangan.

Moms juga bisa mengoleskan krim pengusir nyamuk pada tubuh saat bepergian ke destinasi tropis dan bahkan saat berada di dalam ruangan.

Untuk anak-anak atau bayi, Moms dapat membeli penutup nyamuk, pita nyamuk, atau tisu anti nyamuk yang dijual oleh merek perawatan kulit ternama sehingga dijamin nyaman digunakan.

Baca Juga: 13 Jenis Tanaman Pengusir Nyamuk, Efektif untuk di Rumah

4. Kenakan Pakaian Pelindung

Untuk menghindari gigitan nyamuk, Moms bisa menggunakan baju lengan panjang dan celana lengkap dengan kaus kaki dan sepatu tertutup.

Dianjurkan untuk menggunakan pakaian pelindung jenis ini khususnya di daerah yang penuh dengan nyamuk demam berdarah.

Selain mengenakan pakaian untuk melindungi diri dari gigitan nyamuk, Moms juga bisa menggunakan kelambu selama tidur.

Kelambu untuk tidur dapat memberi Moms dan Si Kecil lapisan perlindungan ganda agar tidak digigit nyamuk.

5. Jaga Rumah Tetap Terang

Nyamuk biasanya sering berada di tempat yang gelap dan lembap.

Untuk mencegah nyamuk masuk ke dalam tempat tinggal, pastikan kamar atau rumah Moms terkena sinar matahari.

Jagalah rumah tetap lapang dan terang untuk meminimalisir masuknya nyamuk penyebab DBD.

Baca Juga: 7+ Manfaat Sinar Matahari untuk Kesehatan, Bisa Mencegah Rabun Jauh Lho!

6. Perhatikan Potensi DBD saat Traveling

Kita tidak hanya bisa terkena demam berdarah di rumah.

Penyakit DBD bisa terjadi selama perjalanan berkemah di hari yang lembap atau saat kita berjalan-jalan di hutan saat hari sedang hujan.

Jadi, perhatikanlah waktu traveling Moms dan keluarga agar terhindar dari DBD.

Jangan sampai kegiatan menyenangkan ini menyebabkan hal yang kurang mengenakkan akibat tertular virus DBD.

7. Dapatkan Vaksin DBD

Cara efektif lainnya yang bisa Moms dan keluarga lakukan untuk mencegah demam berdarah adalah dengan vaksin.

Vaksin yang tersedia bernama CYD-TDV (dengvaxia).

Mengutip Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), vaksin ini berisi virus dengue tetravalen yang telah dilemahkan.

Itu artinya, vaksin CYD-TDV (dengvaxia) dapat membentuk kekebalan tubuh terhadap 4 tipe virus dengue yang beredar, yaitu virus dengue serotipe 1–4.

Untuk pencegahan DBD, Moms bisa mendapatkan vaksin ini sebanyak 3 kali dengan jarak waktu penyuntikan 4–6 bulan.

Namun untuk anak-anak, akan lebih aman jika diberikan saat mereka berusia 9 tahun ke atas.

Dengan batas maksimal penerima vaksin berusia 45 tahun.

Jika Moms ingin mendapatkan vaksin tersebut, coba hubungi penyedia layanan kesehatan setempat.

Baca Juga: Jadwal Imunisasi Dasar Usia 0-18 Tahun Menurut Kemenkes

Itu dia informasi seputar penyakit demam berdarah yang perlu diwaspadai. Semoga Moms dan keluarga selalu terhindar dari penyakit ini, ya!

  • https://www.ncbi.nlm.nih.gov/books/NBK430732/
  • https://www.who.int/news-room/fact-sheets/detail/dengue-and-severe-dengue
  • https://www.medicalnewstoday.com/articles/179471
  • https://www.who.int/groups/global-advisory-committee-on-vaccine-safety/topics/dengue-vaccines/cyd-tdv
  • https://pharmeasy.in/blog/5-ways-to-avoid-dengue-fever/
  • https://www.healthline.com/health/dengue-fever

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb