24 Maret 2020

5 Perbedaan Gejala Pilek dan Alergi pada Balita, Jangan Tertukar!

Dengan begitu, Moms dapat memberikan penanangan yang tepat
5 Perbedaan Gejala Pilek dan Alergi pada Balita, Jangan Tertukar!

Saat melihat Si Kecil bersin-bersin dan hidung berair, orang tua umumnya menganggap anak sakit pilek atau flu. Padahal, bisa saja anak tidak sakit apa-apa, melainkan mengalami gejala alergi.

Gejala alergi tidak hanya sebatas bersin-bersin dan hidung berair, melainkan bisa juga berupa kulit merah dan gatal-gatal, kulit kering dan pecah-pecah, mata berair, batuk, dan sesak napas.

Karena gejala kedua kondisi tersebut ada yang mirip, orang tua perlu mengetahui perbedaan pilek dan alergi pada balita.

Pilek adalah penyakit yang disebabkan oleh virus. Anak balita sering pilek karena mereka belum mampu menjaga kebersihan diri dengan baik, sehingga mudah menularkan maupun tertular penyakit tersebut.

Sementara, alergi adalah reaksi kekebalan tubuh terhadap suatu zat yang disebut alergen (makanan, serangga, obat tertentu, tungau, debu, jamur, dan sebagainya). Anak bisa terekspos alergen dengan cara menyentuh, menghirup, memakan, atau disuntik.

Menurut dokter spesialis anak Michael Lee, M.D. dari Children’s Health, kasus alergi pada anak cukup banyak terjadi. Sekitar 15-20 persen anak mengalami gejala alergi setelah melewati usia 1 tahun.

Baca Juga: 5 Cara Mudah Mengenali Perbedaan Pilek dan Alergi pada Anak

Perbedaan Gejala Pilek dan Alergi pada Balita

Agar Moms tidak salah mengidentifikasi gejala pilek dan alergi, yuk, kenali perbedaan pilek dan alergi pada balita melalui sejumlah tanda berikut.

1. Usia

estornudo_en_codo.jpeg
Foto: estornudo_en_codo.jpeg

Foto: El Correo del Sol

“Alergi dengan gejala bersin-bersin dan hidung berair biasanya dialami oleh anak yang berusia di atas 1 tahun,” kata dokter Lee.

Bila Si Kecil yang berusia di bawah 1 tahun mengalami gejala tersebut, kemungkinan besar ia menderita pilek alih-alih alergi. Bayi biasanya mengalami alergi akibat makanan, dengan gejala kulit merah atau gatal-gatal.

2. Demam

toddler-asleep-with-a-temperature-monitor-in-foreground-showing-fever.jpg
Foto: toddler-asleep-with-a-temperature-monitor-in-foreground-showing-fever.jpg

Foto: Medical News Today

Perbedaan pilek dan alergi pada balita yang lain adalah gejala demam. Bila Si Kecil demam, kemungkinan besar ia menderita penyakit yang disebabkan oleh virus dan bukan alergi.

“Alergi tidak menyebabkan demam pada anak,” terang dokter Lee.

Baca Juga: Ini Perbedaan Pilek karena Flu dan Alergi Dingin, Jangan Bingung Lagi ya Moms!

3. Warna dan Bentuk Lendir

20-tips-tricks-for-dealing-with-a-sick-child-from-moms-I-trust-1.jpg
Foto: 20-tips-tricks-for-dealing-with-a-sick-child-from-moms-I-trust-1.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Meraki Lane

Moms bisa membedakan Si Kecil pilek atau alergi dengan memperhatikan lendir yang keluar dari hidungnya.

Lendir akibat pilek biasanya berwarna kekuningan atau kehijauan dan bentuknya agak kental. Sementara, lendir akibat alergi biasanya berwarna jernih dan sangat cair.

4. Durasi Gejala

Kid sneezes a lot in the morning allergic rhinitis or sinusitis.png
Foto: Kid sneezes a lot in the morning allergic rhinitis or sinusitis.png

Foto: Young Parents

Gejala pilek biasanya paling berat pada hari-hari pertama, kemudian perlahan-lahan mereda. Dalam 1-2 minggu, pilek akan sembuh sendiri.

Sementara, pada gejala alergi, sejak pertama muncul intensitasnya tidak berubah (tidak menjadi lebih berat atau lebih ringan) dan bisa berlangsung berminggu-minggu. Gejala alergi akan hilang bila anak sudah tidak terekspos pada alergen atau minum obat antialergi.

5. Faktor Keturunan

mother_sickson1118.jpg
Foto: mother_sickson1118.jpg (Orami Photo Stock)

Foto: Consumer Health Day

Satu poin lain yang bisa menandakan perbedaan pilek dan alergi pada balita adalah faktor keturunan. Dikutip dari KidsHealth, jika Moms atau Dads mempunyai alergi, maka Si Kecil memiliki kemungkinan sekitar 25 persen untuk juga menderita alergi.

Jika Moms dan Dads sama-sama memiliki alergi, maka kemungkinan anak untuk juga menderita alergi meningkat hingga 70 persen. Sementara, pilek tidak dipengaruhi oleh faktor keturunan.

Baca Juga: Apakah Anak Alergi atau Demam? Kenali Dulu 4 Perbedaannya Berikut Ini

Nah, itulah perbedaan gejala pilek dan alergi pada balita. Moms perlu tahu agar bisa menanganinya dengan tepat.

(AN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb