31 Desember 2017

Perkembangan Janin Minggu Ke-34

Semakin rahim bertambah besar, maka kulit perut akan semakin teregang sampai maksimal
Perkembangan Janin Minggu Ke-34

PERKEMBANGAN JANIN

Berat janin saat ini mencapai 2-2,1 kg dengan panjang total 43 cm. Janin sudah mulai membangun sistem kekebalan tubuhnya untuk membantu melawan infeksi.

Cairan ketuban juga sudah mencapai kapasitas maksimumnya. Apabila Moms khawatir mengenai kemungkinan terjadi persalinan prematur, maka kekhawatiran itu dapat berkurang karena bayi yang dilahirkan pada minggu ke-34 sampai ke-37 cenderung tak mengalami masalah kesehatan (kelainan bawaan).

Kemungkinannya hanya Si Kecil akan menghabiskan beberapa hari di rumah sakit lebih lama, namun selanjutnya mereka dapat berkembang normal seperti bayi cukup bulan lainnya.

TUBUH MOMS

Banyak wanita mengeluhkan lelah, cemas, dan nyeri punggung pada beberapa minggu terakhir. Cobalah bersantai dan merelaksasikan pikiran. Tidur sianglah secara teratur dan jangan mengonsumsi kafein.

Semakin rahim bertambah besar, maka kulit perut akan semakin teregang sampai maksimal. Hal ini dapat menyebabkan rasa gatal yang semakin bertambah bila udara panas atau jika Moms berkeringat. Cara terbaik mengatasinya adalah menjaga kelembapan kulit perut dengan sering membalurkan pelembap.

Beberapa dokter merekomendasikan pemeriksaan Grup B-Streptokokkus karena bakteri ini dapat berada di rektal atau vagina Moms dan mengakibatkan infeksi langsung pada bayi melalui jalan lahir. Apabila tes ini positif, maka Moms akan menerima antibiotik intravena (suntikan) selama persalinan yang dapat mengurangi risiko infeksi jalan lahir pada janin.

Pada minggu ini, rahim Moms akan sering mengeras dan berkontraksi sebagai persiapan untuk melahirkan. Panggul Moms cenderung melebar dan mungkin terasa sakit, terutama di bagian belakang. Perut meregang sedemikian rupa sehingga pusar Moms menonjol dan meningkatnya pigmentasi pada linea nigra membuatnya semakin jelas terlihat.

TIPS: TANDA PECAH KETUBAN

Umumnya pecahnya selaput ketuban dirasakan sebagai kebasahan atau rembesan air. Cairan ketuban umumnya bening dan encer, terkadang disertai darah atau berwarna kuning hijau.

Dua tes yang dapat dilakukan oleh dokter untuk membedakan antara cairan ketuban dengan air seni atau cairan vagina adalah tes nitrazin (berdasarkan pH cairan ketuban) dan tes ferning (melalui pemeriksaan mikroskop).

Yang sebaiknya Moms lakukan apabila ketuban pecah adalah segera hubungi petugas kesehatan. Jangan ditunda-tunda karena pecahnya ketuban berarti membuka pintu masuk bagi kuman dan memudahkan terjadinya infeksi dalam rahim.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb