02 Februari 2022

Plasenta Akreta: Gejala, Penyebab, dan Dampak terhadap Kesuburan

Pengangkatan rahim dapat menjadi dampak dari kondisi ini
Plasenta Akreta: Gejala, Penyebab, dan Dampak terhadap Kesuburan

Pada beberapa kasus, keinginan untuk menambah anak kadang terhambat dengan komplikasi yang terjadi pada kehamilan. Ini bisa dipicu karena plasenta akreta.

Istilah ini terlihat asing tapi tanpa disadari sering dialami sebagian wanita, lho.

Kenali apa penyebab dan perawatan pada penderita plasenta akreta berikut ini, yuk!

Definisi Plasenta Akreta

Plasenta Akreta
Foto: Plasenta Akreta

Foto: fibroids.com

Rahim terdiri dari lapisan dalam yang menebal.

Disebut dengan decidua, ini cukup berperan penting sebagai pelindung janin saat kehamilan.

Adapula bagian luar otot yang disebut dengan miometrium.

Melansir American Journal of Obstetrics & Gynecology, plasenta akreta terjadi saat plasenta tumbuh ke lapisan dalam bagian rahim yang tidak dapat dipisahkan setelah melahirkan.

Dalam kasus yang lebih berat, pertumbuhan plasenta ini bisa terjadi di otot luar (plasenta inkreta).

Bahkan, bisa tumbuh melalui rahim dan mengenai kandung kemih atau organ lainnya (plasenta perkreta).

Meskipun ini masih berfungsi normal untuk membantu janin tumbuh dengan baik, namun plasenta akreta dapat berbahaya.

Hal ini dikarenakan saat mencoba untuk melepaskan plasenta setelah melahirkan, dapat menyebabkan banyak perdarahan.

Kemungkinan untuk merusak organ lainnya cukup tinggi dan bisa berbahaya untuk kesehatan.

Baca Juga: Jawab Dulu 6 Pertanyaan Ini Sebelum Memutuskan Menambah Anak

Gejala Plasenta Akreta

pendarahan ibu hamil
Foto: pendarahan ibu hamil (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Sering kali tidak ada tanda atau gejala plasenta akreta selama kehamilan.

Namun, dalam beberapa kasus wanita hamil bisa mengalami perdarahan tanpa rasa sakit saat memasuki trimester ketiga.

Tak hanya itu, plasenta yang terletak di bawah rahim atau menutupi serviks juga bisa menjadi gejala lain.

Pada kasus yang ekstrem, bisa mempengaruhi fungsi dari kandung kemih atau struktur di sekitarnya.

Ada beberapa gejala yang mungkin dirasakan, meliputi:

Jika Moms mengalami gejala tersebut, segera periksakan ke dokter untuk penanganan lebih lanjut.

Baca Juga: Sering Sakit Kepala saat Haid? Ini Penyebab dan Cara Mengatasinya!

Penyebab Plasenta Akreta

Plasenta Akreta
Foto: Plasenta Akreta

Foto: scarymommy.com

Sampai saat ini penyebab plasenta akreta belum diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa hal yang memicu ini bisa terjadi saat kehamilan, yakni seperti:

1. Kelainan Rahim

Melansir Ethiopian Journal of Health Sciences, beberapa kasus penyakit ini dianggap terkait dengan kelainan pada lapisan rahim.

Sering kali disebabkan oleh jaringan parut setelah operasi caesar atau rahim lainnya.

2. Pasca Operasi Rahim

plasenta akreta dan kuret.jpg
Foto: plasenta akreta dan kuret.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Adanya pembedahan sebelumnya di bagian rahim dapat memicu kondisi plasenta akreta.

“Semakin sering melakukan pembedahan caesar, maka semakin besar kondisi ini dapat terjadi,” ungkap Spesialis Medis Ibu-Janin di Rumah Sakit Mount Sinai, Toronto dan Co-Director sebuah klinik plasenta, John Kingdom, dikutip dari todaysparent.com.

3. Kuretase

Pembedahan lainnya di daerah rahim, seperti pengangkatan fibroid, dilatasi, dan kuretase juga bisa menyebabkan plasenta akreta.

Ini membuat jaringan di sekitar rahim menjadi lemah dan meningkatkan risiko plasenta melekat.

Baca Juga: 7 Manfaat Sit Up untuk Kesehatan dan Kekuatan Otot

4. Usia Kehamilan

Pola Tidur yang Baik untuk Plasenta Akreta.png
Foto: Pola Tidur yang Baik untuk Plasenta Akreta.png

Foto: Orami Photo Stock

Risiko plasenta akreta meningkat apabila usia kehamilan semakin tua.

Biasanya, ini sering dialami ketika memasuki trimester ketiga kehamilan.

Gejala yang dirasakan pun akan semakin nampak dan cukup menganggu.

Ini pun sama risikonya bagi wanita yang hamil dengan usia 30 tahun ke atas.

5. Kebiasaan Merokok

Dampak merokok untuk kesehatan memang berbagai macam.

Salah satunya yakni memicu plasenta akreta saat kehamilan.

Jika ini tak dihentikan, dapat menyebabkan kelahiran prematur atau bahkan keguguran janin.

6. Riwayat Plasenta Previa

Penjelasan Tentang Plasenta Akreta yang Harus Moms Ketahui.jpg
Foto: Penjelasan Tentang Plasenta Akreta yang Harus Moms Ketahui.jpg

Foto: Orami Photo Stock

Risiko plasenta akreta meningkat apabila pernah mengalami kondisi yang mirip sebelumnya.

Dikenal dengan plasenta previa, ini merupakan kondisi ketika ari-ari berada di bawah rahim.

Alhasil, ini bisa mengakibatkan komplikasi selama kehamilan.

Baca Juga: Mengenal Hiperemesis Gravidarum, Muntah Berlebihan pada Ibu Hamil

Komplikasi terhadap Kesuburan Wanita

Plasenta Akreta
Foto: Plasenta Akreta

Foto: verywellfamily.com

Plasenta akreta dianggap sebagai komplikasi kehamilan yang berpotensi mengancam jiwa.

Terkadang kondisi kesehatan ini ditemukan selama persalinan.

Namun, dalam banyak kasus, wanita didiagnosis saat kehamilan.

Berikut sejumlah kondisi terhadap kesehatan akibat gangguan plasenta ini:

1. Sulit untuk Hamil Kembali

Saat Moms didiagnosis mengalami plasenta akreta, sangat kecil peluang untuk bisa hamil kembali.

Namun ada beberapa jalan keluar yang bisa dilakukan jika ingin menambah keturunan, meski Moms mengidap plasenta akreta.

2. Gangguan Kesuburan

Kondisi plasenta akreta dapat menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan dikarenakan beberapa alasan.

Salah satunya adalah perlunya tindakan pengangkatan rahim pada penderita plasenta akreta ketika persalinan.

Prosedur ini disebut cesarean hysterectomy (C-Hyst).

Tanpa adanya rahim, wanita tentu tidak dapat hamil kembali.

3. Terbentuknya Jaringan Parut

Namun jika ingin menambah keturunan, dokter dapat menyarankan pengambilan telur atau prosedur surrogate mother. Ini karena ovarium tidak ikut diangkat.

Jika pun rahim dapat diselamatkan (tidak perlu diangkat), jaringan parut yang parah bisa terjadi pada rahim.

Sehingga, sulit untuk hamil kembali.

4. Perdarahan Hebat

Selain masalah infertilitas, kondisi kesehatan ini juga dapat membahayakan bagi wanita.

“Di samping perlunya melakukan caesar histerektomi, wanita dengan penyakit ini berisiko untuk kehilangan banyak darah selama persalinan.

Kondisi ini disebut postpartum hermorrhage.

Ini dapat menjadi diagnosis yang mengerikan,” ungkap Nathaniel G. DeNicola.

Baca Juga: Sakit Pinggang Saat Hamil Umum Terjadi, Ketahui Penyebab dan Penanganannya

Cara Mengatasi Plasenta Akreta

Konsultasi dengan dokter
Foto: Konsultasi dengan dokter (Orami Photo Stock)

Foto: Orami Photo Stock

Tak perlu khawatir apabila mengidap plasenta akreta.

Berikut beberapa tindakan yang biasa dilakukan, antara lain:

1. Lahir Normal

Salah satu cara menyelamatkan janin di hamil mendatang, yaitu melahirkan normal.

Jalani operasi caesar hanya jika ada masalah kesehatan dengan Moms atau bayi yang mengharuskannya secara medis.

Bagi sebagian ibu dan bayi, masalah kesehatan membuat operasi caesar lebih aman daripada melahirkan melalui vagina.

Jika kehamilan sehat, cara terbaik adalah tetap hamil sampai persalinan dimulai dengan sendirinya.

2. Jangan Paksakan Operasi Caesar

Jangan menjadwalkan operasi caesar untuk alasan non-medis.

Misalnya, seperti ingin melahirkan pada hari tertentu atau karena tidak nyaman atau ingin melahirkan lebih awal dari tanggal jatuh tempo.

Terlepas itu, setiap kasus plasenta akreta akan berbeda.

Jika dokter telah mendiagnosis masalah kondisi kesehatan ini, mereka akan membuat rencana untuk memastikan bayi dilahirkan seaman mungkin.

3. Pembedahan atau Histerektomi

Kasus parah plasenta akreta diobati dengan pembedahan.

Pertama, dokter akan melakukan operasi caesar untuk melahirkan bayi.

Selanjutnya, mereka mungkin melakukan histerektomi, atau mengangkat rahim.

Hal ini untuk mencegah kehilangan darah serius yang dapat terjadi jika sebagian atau seluruh plasenta tertinggal di rahim setelah bayi lahir.

Baca Juga: Ingin Segera Hamil? 7 Makanan Ini Bisa Mempercepat Kehamilan

4. Jaga Kesehatan Reproduksi

Jika Moms ingin bisa hamil lagi, penting untuk menjaga kesehatan sistem reproduksi.

Hindari kegiatan yang bisa menyebabkan plasenta previa terjadi.

Lakukan kebiasaan berolahraga dengan rutin dan mengonsumsi pola makan sehat.

Itulah informasi penting mengenai gangguan plasenta selama kehamilan.

Diskusikan semua pilihan perawatan Moms dengan dokter.

Mereka akan membantu memilih pengobatan berdasarkan plasenta previa yang dialami.

  • https://www.ajog.org/article/S0002-9378(10)01159-2/fulltext
  • https://www.researchgate.net/publication/339934100_A_Literature_Review_of_Placenta_Accreta_Spectrum_Disorder_The_Place_of_Expectant_Management_in_Ethiopian_Setup
  • https://www.healthline.com/health/pregnancy/preterm-labor-delivery-placenta-accreta#treatment
  • https://my.clevelandclinic.org/health/diseases/17846-placenta-accreta
  • https://www.marchofdimes.org/complications/placental-accreta-increta-and-percreta.aspx

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb