08 Agustus 2023

Cara Mengukur dan Mengatasi Polusi Udara di Jakarta, Simak!

Mulailah dari menjaga kualitas udara di rumah
Cara Mengukur dan Mengatasi Polusi Udara di Jakarta, Simak!

Foto: Orami Photo Stocks

Polusi udara di Jakarta, bukan hanya menjadi bahan perbincangan, tapi juga ancaman nyata bagi kesehatan masyarakat, Moms.

Sebagai ibu kota Indonesia, Jakarta mengalami peningkatan pencemaran yang mencemaskan.

Data terbaru dari IQAir menunjukkan bahwa indeks kualitas udara di kota ini telah mencapai angka 164, yang berarti "Tidak Sehat" bagi penduduknya.

Selain itu, konsentrasi partikel mikro (PM2.5) di Jakarta telah mencapai 7.3 kali nilai panduan kualitas udara tahunan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Ini menandakan bahwa udara yang dihirup oleh warga Jakarta setiap harinya mengandung partikel berbahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan jangka panjang.

Yang lebih mengkhawatirkan lagi, diperkirakan polusi udara di Jakarta telah menyebabkan sekitar 7.600 kematian pada tahun 2023 ini.

Jadi, yuk pahami bagaimana cara mengukur polusi udara di Jakarta dan cara mengatasinya!

Baca Juga: Kurang Darah Bisa Bikin Lemas dan Pusing, Cari Tahu Penyebab, Gejala, serta Cara Mengatasinya!

Penyebab Polusi Udara di Jakarta

Polusi Udara di Jakarta (Orami Photo Stock)
Foto: Polusi Udara di Jakarta (Orami Photo Stock)

Ada banyak penyebab polusi udara di Jakarta. Menurut studi yang berjudul Main Sources of Air Pollution in Jakarta, berikut beberapa penyebabnya:

  • Asap Kendaraan: Merupakan penyumbang utama polusi udara di Jakarta, terutama dari kendaraan bensin dan diesel. Di pusat kota, terutama di area Gelora Bung Karno (GBK), polusi dari asap kendaraan sangat tinggi.
  • Pembakaran Batu Bara: Di bagian timur Jakarta, ada kontribusi signifikan dari polusi udara akibat pembakaran batu bara.
  • Kegiatan Konstruksi: Konstruksi, terutama di bagian barat Jakarta, menghasilkan debu dan partikel lainnya yang mempengaruhi kualitas udara.
  • Pembakaran Terbuka: Di pinggiran kota dan di bagian barat serta timur Jakarta, pembakaran biomassa atau bahan bakar lain menjadi sumber polusi. Ini bisa berupa pembakaran sampah, kayu, atau material lainnya.
  • Debu dari Jalan: Debu yang dikeluarkan dari permukaan jalan, terutama di pusat kota (GBK) dan timur kota Jakarta, juga berkontribusi pada polusi udara.
  • Garam Laut dan Partikel Tanah: Selama musim kering, partikel tanah dan garam laut berkontribusi pada polusi udara, terutama di bagian timur kota Jakarta yang mungkin lebih kering dibandingkan area lain.
  • Aerosol Sekunder: Ini adalah partikel yang terbentuk di atmosfer dari gas seperti sulfur dioksida atau nitrogen oksida. Kontribusinya bervariasi antara 1% hingga 16% tergantung pada lokasi dan musim.

Polusi udara di Jakarta ini bervariasi tergantung pada area dan musimnya, Moms.

Selama musim hujan, asap kendaraan mendominasi polusi udara di pusat kota, sementara pembakaran batu bara lebih banyak di timur kota.

Di musim panas, debu dari tanah yang tersuspensi kembali menjadi masalah, terutama di bagian timur kota.

Cara Mengukur Polusi Udara di Jakarta

Polusi Udara di Jakarta (Orami Photo Stock)
Foto: Polusi Udara di Jakarta (Orami Photo Stock)

Polusi udara di Jakarta telah menjadi perhatian utama bagi warganya.

Untuk memahami seberapa buruk kondisinya, penting bagi kita untuk tahu bagaimana cara mengukur polusi udara di kota ini.

1. IQAir AirVisual

Aplikasi ini mampu memetakan polusi udara di daerah domisili pengguna secara spesifik serta memantau peta polusi udara di Jakarta dan kota-kota besar di seluruh dunia.

Tertera angka AQI (Air Quality Index), yaitu indeks untuk melaporkan kualitas udara yang kita hirup.

Misalnya tercantum AQI di daerah Pejaten Barat, sebesar 107, dan diberi keterangan “Unhealthy for Sensitive Groups.” Artinya, angka tesebut harus diwasdapi sejumlah orang yang punya isu kesehatan tertentu.

AQI ini diukur dari angka 0-500. Agar mudah membacanya, semakin tinggi angka AQI, maka semakin besar polusi udara yang sedang terjadi. Dan sebaliknya.

Baca Juga: 11+ Kota Tertua di Dunia dan Indonesia, Menakjubkan serta Bernilai Sejarah!

2. BreezoMeter

Dengan tampilan sederhananya.

BreezoMeter memaparkan kepada penggunannya zat apa saja yang paling banyak mereka hirup, mulai dari ozon hingga partikulat.

Namun, aplikasi ini tidak memberikan informasi kualitas udara dengan keterangan angka, melainkan dengan kata: Excellent, Good, Moderate, Low, dan Poor.

3. Plume Labs: Air Quality Apps

Cara kerja Plume Air Report, milik Greenpeace Indonesia ini, hampir sama dengan AirVisual.

Hanya saja, dilengkapi dengan keterangan, rata-rata pertahun AQI di daerah tertentu. Bahkan angka yang paling buruk dan bagusnya.

Di bagian paling bawah, tertera empat simbol, yang menggambarkan aman tidaknya mommies melakukan kegiatan tersebut, d kualitas udara yang sedang berlangsung.

Misalnya simbol orang yang sedang lari, dia akan berwarna hijau, ketika AQI berada di angka untuk seseorang melakukan olahraga di luar ruangan. Hal yang sama juga berlaku untuk tiga simbol lainnya.

Baca Juga: 14 Manfaat Daun Kumis Kucing untuk Kesehatan, Salah Satunya Bisa Menurunkan Berat Badan

Jika tidak dihindari, polusi udara di Jakarta akan menyelinap melewati pertahanan tubuh kita,...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb