09 September 2020

3+ Prinsip Dasar Mengasuh Anak dalam Islam, Yuk Amalkan!

Seperti banyaknya teori pengasuhan, mengasuh anak dalam islam juga ada caranya
3+ Prinsip Dasar Mengasuh Anak dalam Islam, Yuk Amalkan!

Sebenarnya, hadiah terbaik yang diberikan orang tua kepada anaknya bukanlah yang bersifat materi, melainkan melakukan pengasuhannya yang benar. Meski begitu, masih banyak Moms dan Dads yang merasa takut dan khawatir karena jika tidak sesuai dengan teori praktik pengasuhan yang berbeda di luaran sana.

Sebagai muslim, anak-anak adalah amanah. Orang tua memiliki tanggung jawab untuk memastikan anak-anak memiliki karakter yang pekerja keras, produktif, dan yang paling penting, individu-individu yang takut akan Tuhan yang akan menjadi aset bagi umat.

Nabi Muhammad SAW bersabda: "Ketika seorang pria meninggal, tindakannya dihentikan darinya kecuali tiga hal, yaitu, sedekah abadi (amal), atau pengetahuan yang dengannya manfaat diperoleh, atau seorang anak saleh yang berdoa untuknya,". (Sunan Abi Dawud)

Baca Juga: 5 Cara Memberi Nama Anak Menurut Islam, Wajib Tahu!

Prinsip Dasar Mengasuh Anak dalam Islam

Jadi, niat dan tujuan orang tua ketika membesarkan anak-anak haruslah membuatnya menjadi pribadi yang bermanfaat untuk diri sendiri, keluarga, dan akhirat. Untuk mencapai tujuan ini, berikut ada beberapa prinsi mengasuh anak dalam islam seperti dikutip dari Hidayatullah.com, yakni:

1. Orang Tua Adalah Panutan

4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -1
Foto: 4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -1

Foto: Orami Photo Stock

Prinsip dasar mengasuh anak dalam Islam yang pertama adalah orang tua adalah panutan. Anak-anak masih dalam proses belajar tentang hal yang benar dan yang salah. Adalah tanggung jawab orang tua untuk mengajar anak bagaimana melakukan sesuatu, memilih lingkungannya dan memutuskan tipe orang seperti apa yang bisa menjadi teman anak.

Jika anak sebelumnya diajarkan apa yang benar dan perilaku yang baik, maka dia akan memiliki pedoman untuk bertindak dalam batas-batas dan tidak terus bertanya-tanya dan bingung. Cara paling efektif menularkan adab kepada anak adalah melalui pendidikan keteladanan.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Ibnu Abbas Radhiyallahu anhuma, dia berkata: “Aku menginap di rumah bibiku Maimunah. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam biasa bangun kemudian berwudhu dengan wudhu yang ringan dari kendi yang digantung. Setelah itu, dia shalat. Akupun berwudhu sama seperti wudhu Nabi,”.

2. Beri Tanggung Jawab

4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -2
Foto: 4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -2

Foto: Orami Photo Stock

Prinsip dasar mengasuh anak dalam Islam yang selanjutnya adalah beri tanggung jawab. Tanggung jawab bisa dikenalkan kepada anak sejak dini. Ini akan mengajarkannya juga untuk lebih mandiri, dapat diandalkan dan juga produktif. Itu juga akan membuatnya merasa memiliki peran dalam keluarga dan peran dalam masyarakat, sehingga menambah kepercayaan dirinya.

Allah berfirman: “Tidak, dan oleh bulan, Dan pada malam ketika itu menarik, Dan oleh fajar ketika itu cerah, Sesungguhnya, itu hanyalah salah satu bencana terbesar. Peringatan bagi umat manusia, Kepada siapa pun di antara kamu yang memilih untuk maju (dengan melakukan perbuatan benar), atau untuk tetap tertinggal (dengan melakukan dosa), Setiap orang diperlihatkan (bertanggung jawab) atas perbuatannya sendiri," (Q. S Al Mudatsir: 32-38)

Moms bisa memberinya tanggung jawab sederhana, seperti meminta membawa piring kotornya ke dapur atau membereskan mainannya. Minta anak remaja untuk membantu memasakan atau membersihkan rumah. Ini akan meningkatkan rasa memilki terhadap kondisi rumah yang rapi.

Baca Juga: Jangan Berteriak kepada Anak, Ini Hukumnya Menurut Islam!

3. Mencari Waktu Tepat untuk Memberi Pengarahan

4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -3
Foto: 4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -3

Foto: Orami Photo Stock

Prinsip dasar mengasuh anak dalam Islam yang selanjutnya adalah cari waktu tepat untuk memberi pengarahan. Rasulullah SAW sangat memperhatikan waktu dan tempat untuk membangun pola pikir anak dan menumbuhkan akhlak yang baik. Pertama, dalam perjalanan. Secara psikologis, seorang anak dalam perjalanan biasanya siap menerima nasihat dan pengarahan karena dalam kondisi gembira didukung oleh suasana alam terbuka yang nyaman.

Diceritakan oleh Ibnu Abbas yang diriwayatkan oleh At-tirmidzi: Aku di belakang Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wassallam pada suatu hari lalu Nabi bersabda: “Hai anak kecil”. Aku menjawab: “Labbaik Ya Rasulallah”. Nabi bersabda: “Jagalah agama Allah niscaya Dia menjagamu”.

Kedua, waktu makan karena terkadang anak berlaku tidak sopan. Di sana lah pentingnya orang tua untuk mendampingi dan mengarahkan anak untuk berbuat santun.

Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Umar bin Abu Salamah Ra ia berkata: “Aku masih anak-anak ketika berada dalam pengawasan Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam. Tanganku bergerak kesana kemari di atas nampan makanan. Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassallam bersabda: “Hai anak kecil….sejak itu begitulah cara makanku”.

Ketiga, waktu anak sakit. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dari Anas ibn Malik Ra berkata: Seorang anak Yahudi pernah dijenguk oleh Rasulullah. Nabi duduk di dekat kepalanya dan bersabda kepadanya: “Masuk Islamlah kamu,”. Anak itu melihat ke arah bapaknya yang saat itu juga berada di sana. Si bapak berkata: “Turutilah Abul Qasim,”. Maka, dia pun masuk Islam.

4. Memberikan Hak Anak

4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -4
Foto: 4 Prinsip Dasar Pengasuhan dalam Islam -4

Foto: Orami Photo Stock

Prinsip dasar mengasuh anak dalam Islam yang selanjutnya adalah memberikan hak anak. Diriwayatkan oleh al-Bukhari dan Muslim dari Sahl bin Sa’ad Ra, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam diberi minuman. Nabi pun minum dan diapit oleh seorang anak kecil di samping kanan sedang di samping kiri Nabi tampak berjejer beberapa orang dewasa.

Nabi menoleh kepada anak itu dan berkata, “Apakah engkau mengizinkanku untuk memberi minum kepada mereka terlebih dahulu?”. Anak kecil itu menjawab: “Tidak, aku tidak akan memberikan bagianku darimu kepada seorang pun,”. Maka, Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam meletakkan cawan itu di tangannya.

Kisah ini mengajarkan penghormatan hak kepada anak kecil, dan bukan justru mengorbankannya untuk kepentingan orang dewasa. Sebab, menunaikan hak anak akan mengajarkannya untuk menerima kebenaran dan menumbuhkan karakter positif tentang memberi dan menerima.

Baca Juga: 7 Kewajiban Orang Tua pada Anak dalam Islam, Sudahkah Dipenuhi?

Tentu saja, saat mengasuh anak dalam Islam juga selalu melibatkan peran sentral orang tua. Namun, jangan sampai mengabaikan prinsip dasarnya ya Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb