10 June 2020

Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi, Mengapa?

Temukan alasan medis terkait penggunaan sanitizer tidak direkomendasikan untuk bayi
Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi, Mengapa?

Saat pandemi COVID-19 seperti saat ini, keberadaan sanitizer lazim di temukan di dalam rumah. Sanitizer diharapkan dapat membantu menghilangkan virus dan kuman terutama untuk tangan, selain dari penggunaan sabun tangan.

Namun ternyata, sanitizer tidak direkomendasikan penggunaannya untuk bayi dan anak-anak lho Moms.

Hal ini karena adanya temuan bahwa bahan berbahaya dari sanitizer bisa berubah menjadi racun jika tidak sengaja tertelan oleh bayi.

"Seorang dokter menelepon kami sekitar satu setengah minggu yang lalu tentang dua kasus yang dia lihat pada hari yang sama di UGD pada dua pasien berumur 5 dan 6 tahun," kata Gaylord Lopez, PharmD, direktur dari Georgia Poison Center.

Keduanya mengalami kejadian yang hampir sama, yakni menyemprotkan sanitizer ke dalam mulut dan menjilat sanitizer di tangannya. Tingkat alkohol dalam darah pasien berkisar antara 1,79 dan 2.0, hampir dua kali lipat dari batas legal pada orang dewasa.

Baca Juga: Seberapa Sering Kita Boleh Menggunakan Hand Sanitizer?

Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi

Mengapa Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi -1.jpg
Foto: Mengapa Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi -1.jpg

Foto: Coolmompicks.com

Sanitizer biasanya memiliki botol berwarna cerah. Kadang juga ada yang ditambahkan dengan wewangian segar, bahkan glitter yang mengkilat. Tentu saja itu akan mencuri perhatian Si Kecil.

Masalahnya, menurut American Academy of Pediatrics (AAP), beberapa sanitizer mengandung alkohol dengan konsentrasi mulai dari 45-95 persen.

Ini adalah alkohol yang sama yang ditemukan dalam bir, anggur, dan minuman keras lainnya. Minum hanya dua atau tiga semprotan dapat menyebabkan keracunan alkohol, yang menyebabkan kebingungan, muntah, pernapasan lambat, suhu tubuh rendah atau warna kulit kebiruan. Siapa pun yang keracunan alkohol perlu segera mendapatkan bantuan medis.

Sanitizer benar-benar tidak direkomendasikan untuk digunakan oleh bayi karena jika tertelan sedikit saja, bisa membuat Si Kecil mabuk. Ini seperti minum satu atau dua gelas minuman keras. Karena ukurannya yang kecil, anak-anak lebih rentan terhadap keracunan alkohol daripada orang dewasa.

Penggunaan sanitzer harus mendapat pendampingan orang tua. Namun, banyak orang tua yang tidak menyadari bahwa sanitizer mengandung begitu banyak alkohol yang bisa menyebabkan keracunan.

“Aku ingin menyampaikan berita itu. Orang tua harus waspada,” jelas Gaylord.

Meski memiliki peran untuk mengurangi kuman, tetap saja sanitizer tidak direkomendasikan untuk bayi. Akan lebih baik jika Moms menggunakan tisu basah non-alkohol.

Dan akan lebih baik lagi mengajak Si Kecil untuk mencuci tangan dengan sabun dan menggunakan air mengalir.

Baca Juga: Bahaya Meracik Hand Sanitizer Sendiri, Bisa Menimbulkan Iritasi Kulit

Cara Aman Gunakan Sanitizer

Mengapa Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi -2.jpg
Foto: Mengapa Sanitizer Tidak Direkomendasikan untuk Bayi -2.jpg

Foto: Istockphoto.com

Ada beberapa tips penggunaan sanitizer yang bisa Moms lakukan:

  • Beri pengertian tentang sanitizer dan bahayanya, dan selalu awasi jika bayi mulai memainkan sanitizer.
  • Gunakan jumlah yang tertera di petunjuk, biasanya hanya diperlukan sedikit.
  • Jaga agar sanitizer jauh dari jangkauan bayi.
  • Jika Moms berpikir bayi telah menelan sanitizer dalam jumlah berapa pun, segera hubungi pusat kesehatan.
  • Meskipunn dapat menjadi pilihan terbaik saat bepergian, perhatikan penggunaan sanitizer pada bayi dan tempat Moms menyimpannya.
  • Pertimbangkan untuk menggunakan produk berbasis non-alkohol atau tisu pembersih untuk menggantikan sanitizer sebagai pembersih kuman dan kotoran.

Baca Juga: Cuci Tangan dengan Hand Sanitizer atau Air dan Sabun? Ini Plus Minusnya!

Melihat alasan sanitizer tidak direkomendasikan untuk bayi, alangkah lebih baiknya Moms mengajarkan bayi mencuci tangan sejak dini.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb