26 April 2019

Seorang Ibu Melahirkan di KRL, Sang Bayi Meninggal Karena Kelahiran Prematur

Seorang ibu melahirkan di Stasiun UI, ini kronologisnya
Seorang Ibu Melahirkan di KRL, Sang Bayi Meninggal Karena Kelahiran Prematur

Foto: Orami Photo Stock

Seorang ibu melahirkan di KRL dengan jalur Bogor-Jakarta Kota, mengutip dari Detik.com, kejadian ini terjadi pada Kamis (25/4) sekitar pukul 12.20 WIB. Perempuan tersebut diketahui bernama Putri Nabila (21). 

Awalnya, petugas KRL menerima laporan adanya wanita yang hendak melahirkan di dalam kereta.

Petugas kemudian membantu persalinan wanita tersebut di dalam kereta KRL KA 1172 (Bogor-Jakarta Kota).

Melahirkan prematur dalam kondisi kandungan yang masih 6 bulan, petugas kemudian membawa sang ibu dan bayi untuk menjalani perawatan di Rumah Sakit Universitas Indonesia.

"Setelah berkoordinasi dengan petugas Pos Kesehatan Stasiun UI, penumpang tersebut dibawa ke RS UI menggunakan ambulans," ujar VP Corcom KCI Anne Sylviane dikutip dari Okezone.

Baca Juga: Waspadai 5 Faktor Penghambat Perkembangan Janin Ini

krl1
Foto: krl1

Foto: bumntrack.com

Namun, sayangnya, bayi prematur yang telah lahir ini tidak bertahan hidup dengan lama. Bayi tersebut meninggal lantaran kondisinya yang prematur.

"Saat dibawa ke RSUI, kondisi bayi memang sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan. Karena itu tadi beratnya di bawah 500 gram, jadi kemungkinan bayi tidak bisa hidup," kata staf Humas RSUI Kinan dikutip Detik.com pada Kamis (25/4/2019).

Dokter yang menangani kondisi Putri Nabila, dr. Vita Silvana, SpOG, mengatakan sang ibu mengalami keguguran. Usia bayi itu juga masih 18 minggu.

"Karena usia kehamilannya baru 18 minggu, jadi ini jatuhnya bukan melahirkan, tapi abortus alias keguguran," jelasnya.

Sementara itu, kondisi sang ibu saat ini cukup stabil. Nabila saat ini masih dalam perawatan di RSUI.

Baca Juga: 9 Fakta Penyebab dan Risiko yang Terjadi Pada Bayi Prematur

Penyebab Kelahiran Prematur

krl2
Foto: krl2

Foto: news.okezone.com

Ada beberapa hal yang menyebabkan seorang ibu mengalami kelahiran prematur, dijelaskan oleh dr. Esther H Situmeang, SpA, menyatakan penyebab kelahiran prematur secara umum digolongkan menjadi 4: faktor ibu, janin, psikososial, dan demografi.

Namun, ada beberapa penyebab khusus kelahiran prematur, dikutip dari Orami:

  • Gaya hidup tidak sehat seperti merokok, menggunakan narkoba, dan konsumsi minuman keras selama kehamilan
  • Kelebihan berat badan atau kurang berat badan sebelum hamil
  • Gangguan makan yang tidak terkendali sebelum dan selama hamil
  • Tidak melakukan perawatan prenatal dengan baik
  • Memiliki kondisi kesehatan, seperti tekanan darah tinggi, preeklamsia, diabetes, gangguan pembekuan darah, atau infeksi
  • Hamil dengan bayi yang memiliki cacat lahir tertentu
  • Hamil dengan bayi tabung (IVF)
  • Riwayat keluarga atau riwayat persalinan prematur
  • Hamil terlalu cepat setelah melahirkan bayi sebelumnya
  • Masalah dengan plasenta, seperti plasenta previa, plasenta akreta, atau abrupsio plasenta
  • Rahim yang terlalu besar, yang sering terjadi saat mengandung anak kembar dua atau lebih dan memiliki terlalu banyak cairan ketuban
  • Kelainan struktur rahim atau serviks.
  • Pernah menjalani operasi perut selama kehamilan (usus buntu, kantong empedu, atau kista ovarium yang besar atau mencurigakan, misalnya)

Jadi, penting untuk selalu menjaga janin dalam kandungan tetap sehat, melalui gaya hidup dan rutin kontrol dengan dokter kandungan. Sehingga, jika terjadi masalah yang mengkhawatirkan bisa segera Moms atasi.

(AP/INT)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb