14 April 2019

Serangan Jantung, Ini Bedanya dengan Masuk Angin

Tanda awal serangan jantung mirip dengan masuk angin, sehingga cenderung diabaikan
Serangan Jantung, Ini Bedanya dengan Masuk Angin

Meski dalam dunia media tak dikenal istilah masuk angin, tapi banyak orang terlanjur mengenalnya sebagai suatu kondisi yang ditandai dengan pusing, mual, muntah, berkeringat dingin, dan disertai sendawa.

Nah, tanda-tanda tersebut sangat mirip dengan tanda awal serangan jantung. Itu sebabnya, banyak kasus di mana serangan jantung tak terdeteksi dan menjadi fatal, karena orang lebih memilih kerokan untuk mengatasi nyeri dada dan mual yang dialaminya.

Jadi, bagaimana sebenarnya cara membedakan antara masuk angin biasa dengan serangan jantung? Ini jawabannya seperti dirangkum dari mayoclinic.org dan cardiosmart.org.

Masuk Angin

Foto: Medical News Today

Banyak orang mengenalnya sebagai rasa 'tidak enak badan' akibat kehujanan, terlalu lama berada di suhu dingin, atau pulang larut malam. Tanda yang umum muncul adalah pusing, mual, muntah, dan badan terasa pegal-pegal.

Banyak pakar kesehatan berpendapat bahwa masuk angin merupakan kumpulan gejala dari kombinasi dua jenis gangguan kesehatan, yaitu maag dan flu. Tapi, banyak orang terlanjur menganggap masuk angin sebagai kondisi medis yang ringan, sehingga tidak diberikan pengobatan khusus, atau cukup dengan cara-cara alami seperti kerokan, minum teh hangat, dan tidur. Sah-sah saja, selama memang gejala yang dirasakan hilang setelah melakukan pengobatan alami tersebut.

Jika memang benar gejala yang dirasakan sekadar masuk angin dan tak ada indikasi serius yang mengarah pada serangan jantung, istirahat yang cukup bisa bantu meredakan gejala tak enak badan yang dirasakan. Tapi kalau gejala tak kunjung reda, bahkan terasa semakin memburuk, waspadalah bahwa itu bukan sekadar masuk angin.

Baca Juga: Ini 4 Jenis Olahraga yang Tidak Disarankan untuk Penderita Penyakit Jantung

Serangan Jantung

Foto: Freepik

Gejala awal serangan jantung sangat mirip dengan gejala masuk angin yang disebut di atas, yaitu pusing, mual, muntah, dan badan pegal. Tapi, kondisi ini juga disertai dengan sesak napas, nyeri dada, hingga jantung berdebar-debar. Inilah yang jadi pembeda antara masuk angin biasa dan serangan jantung.

Gejala lain yang juga jadi penyerta adalah nyeri dada, yang ditandai dengan rasa tidak nyaman di dada, rasa terbakar di dada, rasa terikat kuat di dada, rasa seperti tertekan, atau terasa berat. Lokasi nyeri terletak di bagian tengah atau kiri, bisa menuju ke rahang, lengan, bahu, dan ulu hati.

Saking hebatnya nyeri dada pada kasus serangan jantung, seseorang sampai tidak bisa menjalankan aktivitas apa pun. Nyeri dada bisa berlangsung selama beberapa menit, bahkan beberapa kasus yang spesifik, nyeri dada terjadi lebih dari 10 menit.

Baca Juga: 7 Makanan Sehat Untuk Jantung

Jadi, ketika tanda-tanda yang jadi pembeda tersebut muncul, wajib segera ke rumah sakit untuk mendapat pertolongan yang tepat. Terlebih jika sebelumnya memiliki riwayat diabetes, kolesterol tinggi, kebiasaan merokok, jarang berolahraga, serta ada riwayat keluarga mengalami serangan jantung.

(VAN/IRN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb