02 Maret 2023

Suntik Botox: Cara Kerja, Tahapan Prosedur, dan Efek Samping

Perawatan suntik botox bisa dilakukan oleh orang dewasa muda maupun tua
Suntik Botox: Cara Kerja, Tahapan Prosedur, dan Efek Samping

Banyak wanita akhirnya memilih suntik botox pada wajah agar terlihat lebih muda dan glowing.

Terlihat memiliki cara kerja yang efisien, benarkah suntik botox dapat dilakukan semua orang termasuk wanita hamil?

Sebelum mencoba suntik botoks, ada baiknya Moms mencari tahu kelebihan dan kekurangan perawatan wajah tersebut.

Pertimbangkan juga efek samping yang bisa terjadi dari melakukan botoks lewat ulasan di bawah ini!

Baca Juga: Penyebab dan Tips Mengatasi Whitehead, Instan Glowing!

Mengenal Prosedur Botox

Perbedaan Botox dan Filler
Foto: Perbedaan Botox dan Filler (Shutterstock.com)

Suntik botox menggunakan obat yang terbuat dari racun bakteri Clostridium botulinum.

Racun jenis ini sama dengan senyawa yang menyebabkan keracunan makanan dan mengancam jiwa. Biasanya disebut botulisme.

Botoks salah satu metode perawatan wajah untuk memudarkan kerutan dan memperbaiki penampilan.

Selain pada wajah, Medlineplus mengatakan bahwa botoks juga berfungsi mengatasi masalah pada ketiak, dystonia serviks, strabismus, dan migrain kronis.

Suntikan botox bekerja dengan cara melemahkan otot-otot tertentu maupun menghalangi saraf tertentu.

Perbedaan botoks dan filler adalah pada kandungan suntikan yang dimasukkan ke dalam kulit.

Perawatan botoks bertujuan membekukan otot untuk menyamarkan kerutan, yang disebabkan oleh ekspresi wajah.

Kerutan jenis ini biasanya ditemukan di wajah bagian atas, seperti dahi dan sekitar mata.

Sementara itu, filler dilakukan menggunakan asam hialuronat dan zat serupa untuk "mengisi" area kulit yang telah kehilangan volume maupun kehalusan.

Baca Juga: Sulam Alis Microblading, Treatment Kecantikan untuk Membuat Alis Tampak Indah dan Natural

Kapan Waktu yang Tepat untuk Suntik Botox?

Banyak wanita dan pria mungkin kebingungan memilih waktu yang tepat untuk suntik botox.

Menurut American Society of Plastic Surgeons, lebih dari 7 juta prosedur botox tahun 2016, sebanyak 126.500 adalah orang dewasa di bawah usia 29 tahun.

Jadi, usia bukan syarat penting mengenai boleh atau tidaknya seseorang melakukan suntik botoks.

Moms boleh saja melakukan suntik botox apabila sudah mengalami tanda-tanda berikut ini:

1. Memiliki Kerutan dan Penipisan Kulit yang Dalam

Kerutan di Mata
Foto: Kerutan di Mata (Shutterstock.com)

Kebanyakan orang yang berusia akhir 30-an atau awal 40-an sudah mulai memiliki garis-garis halus di permukaan wajah yang tak diinginkan.

Garis-garis halus ini bisa muncul sebagai tanda-tanda penuaan.

Menurut Tsippora Shainhouse, MD, dokter kulit yang berbasis di Beverly Hills, mengatakan suntik botox bisa membantu menyegarkan wajah dan menyamarkan garis-garis halus.

Tapi prosedur ini lebih baik dilakukan saat mulai muncul garis-garis halus.

"Hal ini karena kerutan yang dalam otomatis akan membuat kulit semakin tipis, sehingga neurotoksin saja tidak cukup," jelasnya.

Baca Juga: Benarkah Botox Bikin Bahagia? Begini Kata Ahli

2. Kerutan Terlihat saat Sedang Berekspresi

Kondisi ini disebut rhytids dinamis, artinya kerutan ini akan hilang ketika ekspresi wajah kembali normal.

Jika Moms memiliki rhytids statis atau kerutan yang tersisa di wajah setelah berekspresi, maka akan lebih sulit untuk merawat garis-garis halus.

"Dalam kasus ini, suntik botoks mungkin tidak cukup untuk menghapus kerutan sepenuhnya," kata Dr. Shainhouse.

Meski begitu, suntik botox masih bisa mengurangi kedalaman kerutan dan mencegah kerutan lebih dalam.

Caranya, meminimalkan kontraksi otot di area yang sudah muncul garis halus.

3. Mengatasi Asimetri Wajah

Asimetri Wajah
Foto: Asimetri Wajah (Shutterstock.com)

Jika satu alis mata berada lebih rendah dari yang lain atau satu sisi mulut terangkat ketika tersenyum atau berbicara, itu artinya wajah Moms tidak simetris.

Moms bisa mengatasi asimetri wajah ini dengan suntik botoks.

"Bila prosedur suntik botox dilakukan dengan benar, maka hasilnya akan bertahan lebih lama untuk menyamarkan kerutan," kata S. Manjula Jegasothy, MD, ahli dermatologi.

Baca Juga: Mengenal Botox, Perawatan untuk Mengurangi Kerutan di Wajah

4. Mengecilkan atau Melunakkan Rahang

Pada beberapa orang, otot rahang yang digunakan untuk mengunyah bisa terlihat lebih penuh atau besar.

Dalam hal ini, suntik botoks rahang dapat membantu mengecilkan garis rahang.

Bahkan, perawatan suntik botox ini sangat efektif untuk melunakkan otot hingga memanjang dagu bila dilakukan dengan benar.

5. Mengecilkan Tonjolan Pipi saat Tersenyum

Lesung Pipi
Foto: Lesung Pipi (Orami Photo Stocks)

Beberapa orang mungkin memiliki tonjolan pipi yang terlihat jelas ketika tersenyum atau tertawa.

Sebenarnya hal ini bukan masalah serius.

Tapi, Moms bisa mempercantik penampilan dengan mengecilkan tonjolan pipi melalui perawatan botox.

Perawatan ini bisa Moms rasakan hasilnya selama berbulan-bulan hingga bertahun-tahun.

Baca Juga: Bolehkah Suntik KB saat Haid? Ini Jawaban Ahli!

Tahapan Persiapan Melakukan Botox

Kulit Wajah Glowing
Foto: Kulit Wajah Glowing (Freepik.com/master1305)

Apakah Moms sudah yakin ingin melakukan suntik botoks? Kenali beberapa tahapan di bawah ini, ya.

Melansir Mayo Clinic, tahapan ini bisa jadi pertimbangan khusus sebelum melakukan prosedur botoks:

1. Sebelum Prosedur

Kebanyakan orang tmerasakan ketidaknyamanan selama prosedur.

Tetapi, apabila Moms mungkin ingin kulit mati rasa terlebih dahulu, dokter bisa memberikan anestesi.

Ini terutama jika telapak tangan atau telapak kaki Moms mengalami keringat berlebih.

Dokter mungkin menggunakan satu atau lebih dari berbagai metode yang tersedia untuk membuat area tersebut mati rasa.

Seperti anestesi topikal, anestesi es dan getaran yang menggunakan pijatan untuk mengurangi rasa tidak nyaman.

2. Selama Prosedur

Suntikan botoks biasanya dilakukan di klinik kecantikan yang tersertifikasi.

Dokter akan menggunakan jarum tipis untuk menyuntikkan toksin botulinum dalam jumlah kecil ke kulit atau otot.

Jumlah suntikan yang dibutuhkan bergantung pada banyak faktor, termasuk luasnya area kulit yang dirawat.

3. Setelah Prosedur

Jangan menggosok atau memijat area yang dirawat selama 24 jam.

Ini dapat membantu mencegah racun menyebar ke area lain. Moms dapat kembali ke aktivitas normal setelah prosedur.

Perhatikan juga beberapa efek samping yang bisa terjadi setelah prosedur.

Jangan ragu untuk berkonsultasi lebih lanjut dengan dokter apabila efek samping tersebut tidak kunjung mereda.

4. Hasil Suntik Botoks

Suntikan botoks biasanya mulai bekerja 1 hingga 3 hari setelah perawatan.

Bergantung pada masalah yang sedang dirawat, efeknya bisa bertahan 3 bulan atau lebih.

Untuk mempertahankan efeknya, Moms memerlukan suntikan lebih lanjut secara teratur.

Baca Juga: Kehamilan Serotinus, Kondisi Kehamilan Lebih dari 42 Minggu

Berapa Kali Suntik Botox Dilakukan?

Suntik Botox
Foto: Suntik Botox (Pexels.com)

Kebutuhan botoks tentu berbeda setiap orangnya. Hal tersebut diukur berdasarkan tujuan penggunaan botox.

Biasanya, efek dari suntik botoks akan bertahan selama 3-6 bulan. Selanjutnya Moms perlu melakukan suntik botoks kembali.

Selain itu, umumnya suntik botoks relatif aman. Sebab, tidak ada efek samping yang berbahaya bagi kesehatan.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa setelah suntik botox, akan muncul rasa sakit, bengkak, atau memar.

Perubahan yang terjadi setelah suntik botoks sebagai perawatan wajah dapat terlihat beberapa minggu kemudian.

Moms bisa mulai dengan mengenali dan mengamati perubahan yang terjadi pada area kulit wajah.

Dengan begitu, Moms juga bisa mengetahui tujuan dari suntik botoks.

Suntik botoks tentunya harus didasari atas kebutuhan kesehatan ya Moms. Jadi, jangan mudah terpengaruh atau hanya ikut-ikutan saja.

Sebab, suntik botox ini harus dilakukan berdasarkan alasan medis dan kesehatan kulit.

Baca Juga: Jangan Asal Suntik Pemutih, Waspadai Efek Sampingnya!

Efek Samping Suntik Botox

Suntik Botox untuk Wajah
Foto: Suntik Botox untuk Wajah (Shutterstock.com)

Adapun efek samping suntik botox yang paling umum adalah rasa sakit, bengkak atau memar di tempat suntikan.

Tapi, ada pula efek samping botox yang paling umum, seperti sakit kepala dalam 24 hingga 48 jam.

Moms juga bisa mengalami gejala seperti flu, sakit kepala dan perut buncit.

Sebagian kecil pasien juga mengalami kelopak mata terkulai (drooping). Kondisi ini biasanya berakhir dalam 3 minggu.

Drooping biasanya terjadi ketika botox bergerak, jadi jangan menggosok daerah yang dirawat selama 12 jam setelah injeksi atau berbaring selama 3 hingga 4 jam.

Karena itu, ibu hamil dan menyusui tidak disarankan melakukan perawatan suntik botox dengan alasan apapun.

Terlebih lagi, belakangan ini suntik botox semakin diminati oleh masyarakat.

Apalagi Moms juga bisa mendapatkan suntik botox dengan mudah. Hal ini tentunya menjadi keuntungan jika Moms ingin mencoba suntik botoks.

Namun, sebelum melakukan suntik botox Moms juga perlu mengetahui kapan waktu yang pas agar tidak salah perhitungan.

Sebab, suntik botox ini harus dilakukan berdasarkan kebutuhan medis dan kecantikan ya, Moms.

Baca Juga: Terapi Plasma Darah (PRP) untuk Kecantikan, Berani Coba?

Manfaat Suntik Botox untuk Kulit

Botox di Wajah
Foto: Botox di Wajah (Shutterstock.com)

Suntik botoks dikenal bermanfaat untuk mengurangi kulit keriput.

Padahal botox juga bisa membantu mengobati mata juling, kejang kelopak mata, keringat berlebih dan beberapa gangguan kandung kemih.

Manfaat suntik botoks sendiri akan bertahan sekitar 3 hingga 12 bulan, tergantung pada masalah ditangani.

Manfaatnya cukup banyak karena botoks berasal dari bakteri Clostridium botulinum.

Bakteri ini sangat mudah ditemukan dalam tanah, danau, hutan dan dalam saluran usus mamalia serta ikan.

Umumnya, bakteri dan spora Clostridium botulinum yang terbentuk secara alami tidak berbahaya.

Masalah hanya muncul ketika spora berubah dan populasi sel meningkat.

Pada titik tertentu, bakteri mulai memproduksi toksin botulinum, neurotoksin mematikan yang bertanggung jawab untuk botulisme.

Beberapa ilmuwan memperkirakan bahwa 1 gram (g) racun kristal dapat membunuh 1 juta orang dan beberapa kilogram dapat membunuh setiap manusia di bumi.

Namun, menurut American Osteopathic College of Dermatology (AOCD), botox aman dan memiliki sedikit efek samping ketika digunakan dalam perawatan.

Moms juga bisa berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter untuk mengetahui lebih lanjut mengenai efek samping suntik botoks.

Jangan lupa untuk berhati-hati dan selektif dalam memilih fasilitas kesehatan yang melayani suntik botoks.

Pastikan tempat suntik botox yang Moms pilih memiliki riwayat yang positif, ya!

Baca Juga: 9 Ramuan Jamu Awet Muda, Bikin Kulit Kencang, Segar, dan Cantik Alami

Itu dia fakta seputar suntik botox, beserta hal-hal lain yang perlu Moms ketahui terkait prosedur tersebut.

Jadi, apakah Moms sudah memutuskan kapan akan melakukan suntik botoks untuk meningkatkan penampilan?

Pastikan untuk memilih klinik yang terpercaya dan terjamin mutunya, ya!

  • https://medlineplus.gov/botox.html
  • https://d2wirczt3b6wjm.cloudfront.net/News/Statistics/2016/plastic-surgery-statistics-full-report-2016.pdf
  • https://www.aocd.org/page/Botox
  • https://www.mayoclinic.org/tests-procedures/botox/about/pac-20384658#:~:text=Overview,also%20help%20prevent%20chronic%20migraines.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb