08 Mei 2019

Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi Terkena Infeksi

Selain masalah kebersihan, infeksi tali pusat bayi juga rentan dialami oleh bayi prematur.
Tanda-Tanda Tali Pusat Bayi Terkena Infeksi

Selain belajar cara menyusui serta memandikan bayi baru lahir dengan baik, perawat dan Dokter di rumah sakit tentu akan mengingatkan Moms tentang pentingnya merawat tali pusat bayi tetap bersih, hingga puput atau lepas.

Perawatan tali pusat bayi memang perlu menjadi perhatian, karena rentan menyebabkan infeksi bagi bayi baru lahir.

Namun, apa saja tanda-tanda yang terlihat jika tali pusat bayi mengalami infeksi? Cek infonya berikut ini.

Pentingnya Menjaga Kebersihan Tali Pusat Bayi

Pentingnya Menjaga Kebersihan Tali Pusat Bayi .jpg
Foto: Pentingnya Menjaga Kebersihan Tali Pusat Bayi .jpg

Foto: parents.com

Tali pusat bayi menghubungkan janin yang sedang berkembang dengan Moms melalui plasenta, dari minggu ke-enam masa kehamilan hingga kelahiran.

Tali pusat bayi akan memasok janin dengan oksigen, nutrisi, dan sarana pembuangan limbah saat berada di dalam rahim.

Hingga akhirnya saat kelahiran, tali pusat bayi akan dijepit dan dipotong.

Di masa inilah sangat penting untuk memberi perawatan tepat pada bagian tali pusat bayi yang tersisa hingga sembuh dan terpisah dari pusar.

“Biasanya memakan waktu dua minggu setelah kelahiran. Sisa lukanya akan berubah warna dari hijau kekuningan hingga menjadi hitam saat mulai kering dan mungkin akan sedikit berbau,” Dr. David Perlstein, MD, MBA, FAAP, seperti dikutip dari emedicinehealth.com.

Saat tali pusat bayi tidak dijaga kebersihan serta perawatannya, maka tali pusat bayi rentan mengalami infeksi atau juga disebut dengan omphalitis.

Baca Juga : 3 Cara Merawat Tali Pusat Bayi Yang Perlu Diketahui

Penyebab Omphalitis

Penyebab Omphalitis.jpg
Foto: Penyebab Omphalitis.jpg

Foto: fvhospital.com

Penyebab utama terjadinya infeksi tali pusat bayi (omphalitis) adalah paparan bakteri.

Selain kurangnya menjaga kebersihan pada tali pusat bayi, bayi baru lahir dengan kondisi tertentu juga lebih rentan mengalami omphalitis.

“Faktor risiko untuk omphalitis termasuk persalinan di rumah yang tidak terencana, chorioamnionitis (infeksi pada cairan ketuban), pecah ketuban yang berkepanjangan, bayi dengan berat lahir rendah, dan kateterisasi pembuluh darah umbilikal,” ungkap Profesor di Departemen Kedokteran Anak bagian Patologi dan Genetik, di Rumah Sakit Anak Yale – New Haven, Patrick G Gallagher, MD, seperti dikutip dari emedicine.medscape.com.

Baca Juga : Tali Pusat Bayi Tidak Dipotong Setelah Lahir, Bisa Picu Infeksi?

Tanda Tali Pusat Bayi Infeksi

Tanda Tali Pusat Bayi Infeksi.jpg
Foto: Tanda Tali Pusat Bayi Infeksi.jpg

Foto: pnmag.com

Sangat penting untuk selalu mengecek perkembangan tali pusat bayi baru lahir selama beberapa minggu kehidupan bayi.

Periksalah apakah ada peradangan atau perubahan warna di sekitar tali pusat bayi, seperti rona kemerahan yang perlahan dapat menjadi gelap saat infeksi semakin berlanjut.

Gejala lain infeksi tali pusat bayi atau omphalitis juga meliputi pembengkakan perut, keluarnya cairan berbau busuk dari daerah yang terinfeksi, demam, dan pendarahan di sekitar tali pusat bayi.

Pada kondisi ini, bayi juga akan lebih mudah rewel, lesu, dan aktivitas bayi semakin menurun.

Karena salah satu dari gejala ini dapat terjadi di awal atau akhir infeksi, maka sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter jika Moms mencurigai adanya masalah pada tali pusat bayi.

(GS/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb