31 Juli 2022

Intermittent Fasting: Metode, Manfaat, dan Rekomendasi Menunya

Ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan, lho Moms!
Intermittent Fasting: Metode, Manfaat, dan Rekomendasi Menunya

Intermittent fasting saat ini menjadi salah satu tren kesehatan dan kebugaran terpopuler di dunia.

Orang-orang menggunakannya untuk menurunkan berat badan, meningkatkan kesehatan, dan menyederhanakan gaya hidup mereka.

Lantas, seperti apa cara menerapkan program diet ini?

Yuk, ketahui seluk beluk intermittent fasting mulai dari pengertian, menu diet, dan manfaatnya untuk kesehatan.

Baca Juga: 7+ Hadis dan Ayat Alquran tentang Puasa, Wajib Tahu!

Pengertian Intermittent Fasting

Makan Sehat (Orami Foto Stock)
Foto: Makan Sehat (Orami Foto Stock)

Intermittent fasting adalah cara diet yang dilakukan dengan berpuasa selama beberapa waktu tertentu.

Berbeda dengan program diet yang lainnya. Umumnya, diet meminta Moms berhenti mengonsumsi makanan tertentu.

Tak hanya itu, intermittent fasting hanya membagi pola makan ke dalam 2 waktu, yaitu waktu makan dan waktu berpuasa.

Melansir Science Direct, intermittent fasting memiliki efek kuat pada tubuh dan otak, serta dipercaya membantu hidup lebih lama.

Awalnya, diet puasa ini dipopulerkan oleh jurnalis BBC, Dr. Michael Mosley pada tahun 2012 lalu.

Lalu, program diet ini semakin terkenal karena dijelaskan lebih mendalam oleh Dr. Jason Fung pada bukunya berjudul The Obesity Code pada tahun 2016 lalu.

Baca Juga: 5 Resep Sayuran Rebus untuk Diet yang Sederhana, Dicoba Yuk!

Metode Intermittent Fasting

Intermittent Fasting
Foto: Intermittent Fasting (thebridge.in)

Diet dengan cara berpuasa ini terbilang aman untuk dilakukan, selama Moms tidak sedang hamil dan menyusui.

Terlepas dari itu, sebenarnya intermittent fasting juga dibagi menjadi beb

erapa metode. Melansir Cleveland Clinic Journal of Medicine, berikut metode diet puasa satu ini:

Metode 5:2

Metode ini artinya 2 hari seminggu membatasi 500 kalori sehari, dan sisanya mempertahankan pola makan yang normal.

Metode 16:8 atau 14:10

Ketika Moms mengatur waktu puasa dan makan. Misalnya, Moms berpuasa selama 16 jam sehari dan 8 jam untuk makan. Metode ini paling populer di antara semuanya.

Puasa 24 jam

Artinya Moms harus puasa selama 24 jam penuh, yang dilakukan sekali atau 2 kali dalam seminggu.

Biasanya, orang berpuasa dari jam sarapan ke sarapan di hari berikutnya atau jam makan siang ke makan siang.

Secara garis besar, ini metode diet puasa yang bisa Moms coba.

Tentunya metode ini tidak bisa disamakan karena kondisi setiap orang berbeda-beda, ya.

“Jika ingin mencoba diet puasa, temukan metode yang terbaik. Tidak ada salahnya untuk melakukan percobaan dan mengalami kegagalan terlebih dulu," ujar Anna Taylor, ahli diet dari London.

Umumnya, metode 16:8 atau 14:10 yang paling banyak digunakan karena aman dilakukan untuk pertama kalinya,”

Menurut Anna juga, efektif atau tidaknya diet puasa ditentukan oleh kondisi dari setiap orang.

Hal ini meliputi jam kerja, rutinitas melakukan olahraga, waktu tidur, dan faktor lingkungan juga mempengaruhi.

Baca Juga: 15+ Cara Diet Sehat Tanpa Olahraga, Tertarik Mencoba?

Menu Diet Intermittent Fasting

Konsumsi Sayuran Hijau (Orami Foto Stock)
Foto: Konsumsi Sayuran Hijau (Orami Foto Stock)

Memilih rangkaian menu diet memang tak mudah. Belum lagi jika harus menimbang berapa asupan kalori yang tepat untuk dikonsumsi.

Salah-salah, malah bisa mempengaruhi hasil yang ingin dicapai.

Nah, bagi Moms yang ingin mencoba intermittent fasting, tak perlu bingung memikirkan asupan.

Menariknya, program diet puasa yang satu ini tak perlu memperhitungkan jumlah kalori untuk sekali makannya, lho!

Berikut pilihan menu diet intermittent fasting bagi Moms yang sedang menjalankannya:

1. Menu Intermittent Fasting Permula

Jus Sayuran
Foto: Jus Sayuran (Freepik.com)

Jika Moms masih pemula, mulailah dengan menu diet makan antara jam 8 pagi dan 6 sore.

Metode ini memungkinkan Moms untuk setiap kali makan mencampurkan beberapa makanan ringan.

Tentunya, ini dilakukan dengan tetap berpuasa 14 jam dalam periode 24 jam, ya.

Sarapan: Smoothie Hijau pada jam 8 pagi

Konsumsi smoothie hijau termasuk dalam menu diet berpuasa karena usus akan lebih mudah mencerna.

Moms sebaiknya memilih smoothie hijau daripada smoothie buah yang tinggi gula. Hal ini untuk menghindari risiko meningkatkan gula darah.

Makan siang: Burger vegetarian pada jam 12 siang

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb