13 April 2018

Vaginismus, Kejang Otot Pada Vagina Padahal Belum Berhubungan Intim

Beberapa wanita menggambarkan rasa sakit ini seperti robekan atau perasaan tertabrak sesuatu.
Vaginismus, Kejang Otot Pada Vagina Padahal Belum Berhubungan Intim

Tanya : 

Dok saya wanita umur 24 tahun, saya sudah menikah tapi setiap mau berhubungan intim dengan suami, setelah lama foreplay ketika suami saya mau hubungan lebih lanjut lagi saya selalu menolak karena saya selalu merasa takut akan sakitnya, sobek vagina saya dll sebagainya. Tolong solusinya dok. Terima kasih.

Jawab : 

Kemungkinan kondisi yang Anda alami disebabkan oleh keadaan yang disebut sebagai vaginismus.

Vaginismus sendiri merupakan kondisi dimana timbulnya kejang pada otot - otot vagina pada saat vagina akan dimasuki oleh sesuatu, misalnya penis ataupun tampon. Rasa sakit pada saat penetrasi atau awal masuknya penis merupakan salah satu gejala penyerta dari vaginismus.

Beberapa wanita menggambarkan rasa sakit ini seperti robekan atau perasaan tertabrak sesuatu.

Penyebab dari kondisi vaginismus sendiri diantaranya yang telah diketahui adalah hubungan seksual yang tidak diinginkan, faktor emosional, trauma seksual di masa lalu, dll.

Selain dari vagnismus, rasa sakit saat berhubungan seksual yang dalam bahasa medis disebut dispareunia juga dapat disebabkan oleh kurangnya cairan lubrikasi, vagina yang mengalami infeksi, terkait dengan cedera ataupun iritasi pada vagina, sedang dalam penyembuhan luka episiotomi.

Cobalah atasi permasalahan ini dengan cara komunikasikan hal ini dengan pasangan. Utarakan hal - hal apa yang membuat Anda merasa nyaman sehingga berhubungan seksual menjadi sesuatu yang menyenangkan.

Selain itu Anda juga dapat mengganti posisi menjadi di atas agar Anda dapat mengatur penetrasi dan gerakan.

Janganlah terburu - buru dalam melakukan hubungan seksual, lakukan foreplay lebih lama agar cairan lubrikasi cukup untuk melancarkan penis memasuki vagina, dll.

Jika cara - cara di atas sudah Anda coba lakukan akan tetapi tetap saja tidak berhasil, maka segeralah kunjungi Dokter Spesialis Kebidanan dan Kandungan agar dilakukan penanganan lebih lanjut.

Dijawab oleh : Yulliza Kurniawaty L.

Sumber : meetdoctor.com

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb