05 Desember 2019

Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah?

Orang yang konsumsi yogurt secara rutin menurunkan risiko kanker paru-paru, termasuk perokok.
Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah?

Sebuah analisis baru-baru ini menyelidiki keterkaitan makanan berserat dan yogurt pada kanker paru-paru. Hasil, ternyata benar bahwa yogurt dapat mengurangi risiko kanker paru-paru, termasuk pada perokok aktif.

Serat adalah sumber utama prebiotik, makanan tidak tercerna yang mendorong pertumbuhan probiotik.

Sedangkan yogurt adalah makanan probiotik. Para ilmuwan menduga bahwa microbiome yang sehat dapat menjelaskan kaitannya.

Baca Juga: 5 Jenis Kanker Ini Sering Menimpa Balita, Waspadai Gejalanya

Konsumsi Yogurt Kurangi Risiko Terkena Kanker Paru-Paru

Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah 01.jpg
Foto: Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah 01.jpg

Foto: freepik.com

Penelitian di JAMA Oncology lantas mengumpulkan data 10 studi mengenai keterkaitan diet dan kanker paru-paru yang menyerang lebih dari 1,4 juta orang dewasa. Selama delapan tahun, mereka menemukan 18.882 kasus kanker paru-paru.

Orang yang rutin mengonsumsi serat memiliki risiko 17 persen lebih rendah terkena kanker paru-paru. Sedangkan orang yang mengonsumsi yogurt justru memiliki kemungkinan 19 persen lebih rendah menderita kanker paru-paru.

Hal ini menyatakan bahwa yogurt mengurangi risiko kanker paru-paru. Wah, apa hubungannya ya, Moms?

Orang-orang yang mendapat asupan serat dan yogurt tertinggi memiliki risiko 33 persen lebih rendah dibandingkan dengan yang mengonsumsi paling sedikit. Meskipun perokok memiliki risiko tinggi kanker paru-paru, konsumsi serat dan yogurt tetap membantu mengurangi risikonya.

“Peradangan berperan utama dalam pertumbuhan kanker paru-paru dan microbiome usus memainkan peran utama dalam mengurangi peradangan. Orang yang makan banyak serat dan yogurt akan memiliki microbiome lebih sehat,” kata dr. Xiao-Ou Shu dari Vanderbilt University.

Hal ini berhubungan dengan betapa yogurt mengurangi risiko kanker paru-paru. Meskipun cukup mengejutkan bahwa bakteri usus berkaitan dengan kanker paru-paru. Tetapi, keterkaitan antara dua hal ini semakin meningkat.

Baca Juga: Komika Gebi Ramadhan Meninggal Akibat Kanker Hati, Apa Saja Gejala Penyakit Ini?

Kekuatan dan Keterbatasan

Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah 02.jpg
Foto: Yogurt Mengurangi Risiko Kanker Paru-Paru, Benarkah 02.jpg

Foto: pixabay.com

Kekuatan terbesar studi ini adalah banyaknya data dan fakta bahwa para peneliti memperhitungkan berbagai faktor dalam analisis mereka.

Namun, ada beberapa batasan. Misalnya, mereka tidak memiliki informasi terperinci tentang sumber serat makanan yang dikonsumsi para partisipan, seperti biji-bijian, buah-buahan, atau sayuran.

Demikian pula, mereka tidak memiliki informasi tentang jenis yogurt, jenis bakteri yang dikandungnya, atau kandungan gulanya.

Seperti halnya semua penelitian observasional, ada kemungkinan bahwa hubungan tersebut disebabkan oleh faktor-faktor yang tidak diperhitungkan oleh para peneliti dalam analisis mereka.

Peneliti juga mencatat bahwa manfaat serat makanan dan yogurt tidak signifikan pada populasi kulit hitam dan Asia. Mereka percaya hasil ini mungkin juga karena ukuran sampel yang lebih kecil. Sehingga mereka masih membutuhkan penyelidikan lebih lanjut.

Jadi, penyataan bahwa yogurt mengurangi risiko kanker paru-paru ini, masih berlaku di sampel yang diujikan saja.

Menggali peran nutrisi dalam penyakit kronis sulit karena berbagai alasan. Meskipun hubungan antara kesehatan usus dan kesehatan paru-paru menjadi lebih jelas, tetapi lebih banyak pekerjaan diperlukan untuk mengisi rinciannya.

Nah, itulah penjelasan tentang pernyataan bahwa yogurt mengurangi kanker paru-paru. Terlepas dari itu semua, yogurt merupakan makanan yang sehat untuk pencernaan dan tidak ada salahnya dikonsumsi dalam jumlah memadai, Moms.

Baca Juga: Jangan Anggap Enteng, Pelan-pelan 8 Hal Ini Bisa Jadi Pemicu Kanker Payudara

(SA/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb