17 Maret 2018

3 Cara Mengajak Balita Bercanda

Cara mudah bisa buat si kecil tertawa
3 Cara Mengajak Balita Bercanda

Demi membuat si kecil tertawa, tak jarang orangtua akan mengajak bercanda dan bahkan rela membadut, kan, Moms? Nyatanya menurut penelitian tahun 2011 yang didanai oleh Economic and Social Research Council (ESRC), bercanda ternyata bisa membantu mengembangkan kemampuan sosial anak sejak dini.

Tidak hanya itu, menurut Kori Skidmore, PhD, psikolog klinis anak dari Children’s Memorial Hospital di Chicago, selera humor juga terkait dengan perkembangan kognitif anak.

Dengan humor yang disalurkan lewat bercanda, ingatan batita akan menjadi lebih kuat dan dia lebih bisa memahami bahwa segala sesuatu di dunia memiliki cara dan aturan tertentu.

Jadi ketika dia mencoba memakai topi Papanya yang kebesaran, dia akan menyadari bahwa topi ini bukan untuknya dan menganggapnya lucu. Penasaran bagaimana bisa membuatnya terpingkal-pingkal?

1. Bercanda konyol

Di usia batita, kemampuan si kecil sudah lebih berkembang dan dia tahu apa yang diharapkan dari lingkungan sekitarnya. Saat Anda melakukan sesuatu yang tidak seperti biasanya –tapi bukan yang membuatnya takut– dia akan merasa hal itu lucu.

Hal sederhana yang menurut Anda mungkin biasa saja, malah mungkin bisa membuatnya terkikik-kikik.

Jangan heran jika ketika Anda bercanda dengan memakai celana si kecil di kepala Anda saat mengganti popoknya, si kecil akan terbahak-bahak. Dia merasa hal ini luar biasa lucu karena sudah tahu bahwa celana seharusnya dipakai di bawah dan bukan di kepala.

2. Kejutan!

Anak-anak batita menghabiskan waktu berbulan-bulan untuk menguasai konsep bahwa orang-orang (termasuk Moms) tetap ada, walaupun mereka tidak bisa melihatnya.

Nah, permainan cilukba cocok untuknya! Saat diajak bermain, dia akan tahu bahwa Anda tetap ada di balik rak buku, namun di sisi lain dia juga merasa penasaran.

Ketika Anda meloncat dari balik rak sambil mengagetkannya, rasa penasarannya terjawab dan dia akan mengekspresikannya dengan tertawa. Percayalah, tawanya akan susah berhenti.

3. Tunjukkan hal aneh

Si kecil sudah tahu dan bisa membedakan jika ada sesuatu yang tidak seperti biasanya. Di usia 1½-2 tahun, dia akan mengenali keanehan secara visual. Misalnya, jika Anda menunjukkan gambar kucing memakai sepatu, dia akan tertawa karena sudah mengetahui ini tidak lazim.

Pada tahap selanjutnya, dia juga akan bias mengenali keanehan bahasa. Misalnya saat Anda memanggil Papa dengan sebutan Moms dengan sengaja. Dia akan tahu ini aneh dan tertawa terbahak-bahak.

Apakah Moms pernah mencoba ketiga cara di atas?

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb