16 November 2019

3 Mitos Penggunaan Antidepresan pada Ibu Hamil

Banyak ibu hamil yang harus bertahan dari rasa takut bahkan cenderung depresi.
3 Mitos Penggunaan Antidepresan pada Ibu Hamil

Mitos penggunaan antidepresan pada ibu hamil perlu dilawan, Moms.

Sebab, banyak ibu hamil sangat bahagia saat mengandung, beberapa sisanya banyak pula yang harus bertahan dari rasa takut bahkan cenderung depresi.

Oleh sebab itu, sebagian wanita tersebut mendapatkan resep untuk menyeimbangkan perasaan mereka agar bisa "normal".

Catherine Birndorf, MD, seorang psikiater dan direktur pendiri Program Wanita Payne Whitney di New York Presbyterian Hospital- Pusat Medis Weill Cornell di Kota New York mengatakan obat untuk depresi sangat berbeda dengan sakit fisik.

Ditambah lagi, stigma atau mitos penggunaan antidepresan pada ibu hamil berperan juga dalam masalah ini, seperti halnya laporan yang menyesatkan yang mengaitkan antidepresan dalam kehamilan dengan masalah kesehatan pada bayi.

Baca Juga: Cegah Depresi, Ini Dia 5 Makanan untuk Meredakan Baby Blues

1. Antidepresan Tidak Menyebabkan Autisme

Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 1.jpg
Foto: Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 1.jpg (Orami Photo Stocks)

Foto: npr.org

Banyak mitos tentang penggunaan antidepresan pada ibu hamil bisa menyebabkan autisme pada anak.

Akhir tahun lalu, berita tentang studi di JAMA Pediatrics membuat beberapa ibu hamil panik.

Kesalahan membaca dalam penelitian ini memproyeksikan bahwa penggunaan antidepresan pada trimester kedua dan ketiga kehamilan dapat meningkatkan risiko anak terkena autisme hingga lebih dari 80 persen.

“Pada kenyataannya, risiko memiliki anak dengan autisme terus dievaluasi, dan meningkat 0,5 persen meski ibu tersebut tidak mengonsumsi antidepresan, ”kata Alison Stuebe, MD, profesor kedokteran maternal di Universitas Fakultas Kedokteran North Carolina di Chapel Hill.

2. Antidepresan Tidak Menyebabkan Masalah pada Jantung Bayi

Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 2.jpg
Foto: Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 2.jpg

Foto: pampers.com

Satu dekade yang lalu, sebuah penelitian terkemuka menghubungkan selective serotonin reuptake inhibitor (SSRIs), jenis antidepresan yang umum diresepkan, dengan kondisi jantung dan paru yang langka yang disebut hipertensi paru persisten pada bayi baru lahir (PPHN).

Selain itu, penelitian lain menghubungkan obat-obatan dengan kelainan jantung bawaan.

Pada tahun 2006 temuan ini mendorong FDA untuk memperingatkan dokter terhadap mitos penggunaan antidepresan pada ibu hamil ini.

Namun, FDA mundur pada pendiriannya pada tahun 2011, ketika penelitian yang lebih luas menganggap risiko jantung dapat diabaikan dan penelitian dari awal 2000-an sangat cacat.

Sedangkan untuk risiko PPHN, secara keseluruhan, penelitian masih belum mendukungnya.

Baca Juga: Ketahui Bahaya Depresi Berkepanjangan yang Tidak Ditangani, Bisa Fatal!

3. Antidepresan Tidak Diperlukan bagi Ibu Hamil adalah Mitos

Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 3.jpg
Foto: Mitos Antidepresan pada Ibu Hamil 3.jpg

Foto: researchgate.net

Mitos penggunaan antidepresan pada ibu hamil sangat berbahaya. Calon ibu yang tertekan lebih cenderung melewatkan pemeriksaan kehamilan dan membuat keputusan yang tidak sehat tentang diet, merokok, dan alkohol.

Akibatnya, peluang mereka untuk melahirkan prematur dan memiliki bayi dengan berat badan rendah sangat meningkat.

Bayi yang baru lahir juga tampaknya merasakan negativitas ibu mereka, sehingga bayi seringkali lebih rewel, kurang aktif, dan kurang responsif dibandingkan bayi yang lahir dari ibu yang tidak berurusan dengan depresi.

Tetapi itu tidak berarti bahwa setiap ibu hamil dengan depresi memerlukan obat-obatan. Penelitian menunjukkan bahwa beberapa bentuk terapi dan perubahan gaya hidup bisa efektif juga.

Jika ibu hamil menggunakan antidepresan ketika sang ibu kemungkinan memiliki depresi yang parah, sementara untuk depresi ringan atau sedang, sangat mungkin untuk mengurangi dosis hingga menghentikan pengobatan.

“Intinya adalah bahwa wanita yang sakit tidak boleh takut minum obat yang membuat mereka merasa lebih baik. Kesehatan ibu akan sangat berpengaruh kepada sang anak pula,” kata Dr. Birndorf.

Jadi, sekarang Moms mengerti tentang mitos penggunaan antidepresan pada ibu hamil, bukan?

Baca Juga: Mengenali 5 Tanda Tak Terduga Sebelum Depresi Menyerang

(TPW/DIN)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb