28 Maret 2024

Batuk Kering pada Anak: Penyebab Hingga Pengobatan

Batuk kering bisa sangat mengganggu aktivitas Si Kecil
Batuk Kering pada Anak: Penyebab Hingga Pengobatan

Batuk kering pada anak merupakan bagian dari sistem pertahanan tubuh.

Ini adalah cara untuk membantu menghilangkan mikroba dan iritasi yang berpotensi membahayakan tubuh.

Menurut dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi, Sp.A Dokter Spesialis Anak, RS Pondok Indah Bintaro Jaya, batuk kering pada anak biasanya disebabkan karena proses iritasi di saluran napas atas atau dari hidung sampai kerongkongan.

Penyebabnya yang paling sering saat ini adalah karena infeksi virus, seperti COVID-19, infeksi bakteri atau whooping cough atau pertusis.

"Selain itu, penyebab lainnya adalah bakteri bordetella pertusis, alergi, refluks asam lambung, atau ada benda asing yang sengaja atau tidak sengaja masuk ke saluran napas anak." jelas dr. A.A.A. Putu Indah Pratiwi.

Banyak hal yang dapat menyebabkan batuk kering pada anak-anak, mulai dari flu biasa hingga benda yang terhirup.

Untuk tahu lebih lanjut mengenai batuk kering pada anak, simak penjelasan berikut ini yuk, Moms.

Baca Juga: Sakit Perut pada Anak: Penyebab dan Cara Mengatasinya

Penyebab Batuk Kering pada Anak

Anak Batuk Kering (Orami Photo Stock)
Foto: Anak Batuk Kering (Orami Photo Stock)

Penting bagi orang tua atau pengasuh untuk memperhatikan gejala lain yang mengikuti batuk kering pada anak.

Jika Si Kecil terdengar seperti kesulitan bernapas, sebaiknya segera membawa anak ke dokter.

Batuk adalah gejala dari kondisi yang mendasarinya.

Tentu saja, hal ini perlu dilakukan pengobatan sedini mungkin untuk mencegah risiko.

Moms bisa membantu mengurangi gejala batuk kering pada anak dengan mengambil tindakan pencegahan.

Hal ini termasuk dengan memberikan vaksinasi yang sesuai untuk anak atau mencegah mereka terpapar alergen atau iritan.

Berikut ini beberapa penyebab batuk kering pada anak, disimak ya Moms.

1. Flu atau Infeksi Virus

Menurut American Academy of Allergy, Asma and Immunology, anak-anak prasekolah yang dititipkan ke tempat penitipan anak dapat berisiko terinfeksi virus pernapasan dalam setahun.

Biasanya, setiap infeksi akan berlangsung selama 8-10 hari.

Jika batuk anak terjadi menjelang akhir infeksi saluran pernapasan atas, seperti pilek, dan hilang dalam 1-2 minggu, orang tua tidak perlu melakukan tindakan khusus untuk mengatasinya.

Menurut Food and Drug Administration (FDA), batuk saat pilek dapat membantu tubuh mengeluarkan lendir dari saluran udara. Selain itu juga bisa membantu melindungi paru-paru.

Namun, jika batuknya kering atau tidak produktif, Moms harus memastikan bahwa anak minum banyak cairan dan minuman hangat untuk membantu melegakan tenggorokannya.

Metode lain yang dapat dicoba oleh Moms untuk membantu anak, meliputi:

  • Menggunakan pelembap udara di kamar anak.
  • Menggunakan pancuran air panas dengan pintu dan jendela atau ventilasi tertutup dan minta anak duduk di kamar mandi untuk uap.
  • Membuka jendela atau lemari es untuk memberikan udara dingin bagi anak untuk dihirup jika croup menyebabkan batuk.

Baca Juga: Mengenal Bisolvon, Obat Batuk Berdahak yang Bisa Diminum Anak dan Dewasa

Moms juga dapat mencoba memberikan madu kepada anak, tetapi hanya jika anak Moms sudah berusia 12 bulan atau lebih, ya.

Menurut jurnal Honey for Acute Cough in Children, ditemukan bahwa madu dapat mengurangi gejala batuk secara alami pada anak tanpa pengobatan.

Penting untuk diperhatikan bahwa Moms sebaiknya tidak memberikan madu kepada bayi di bawah usia 12 bulan.

Ini karena bayi pada usia ini belum memiliki kekebalan terhadap bakteri yang mungkin ada di dalam madu.

2. Pertusis

Penyebab batuk kering pada anak selanjutnya adalah pertusis.

Pertusis atau batuk rejan, adalah infeksi bakteri yang dapat mematikan pada anak-anak di bawah usia 12 bulan yang tidak divaksinasi atau tidak divaksinasi lengkap.

Menurut Centers for Disease Control and Prevention (CDC), pada bayi berusia di atas 12 bulan, dokter dapat mengobati pertusis dengan antibiotik dan terapi pendukung.

Jika terjadi asma juga, perlu dikhawatirkan, karena bisa mengancam nyawa.

Moms dan Dads harus segera mencari pertolongan medis jika gejala batuk pada anak tampak memburuk.

Moms juga harus mencari bantuan medis darurat jika hal berikut terjadi:

  • Retraksi, atau pernapasan cepat dengan kulit yang seperti terhisap di sekitar pelat dada atau tulang rusuk saat anak bernapas.
  • Warna biru di wajah, kuku, dan bibir.
  • Flaring, yaitu saat lubang hidung bergerak cepat.
  • Dada mengembang yang tidak mengempis saat menghembuskan napas.
  • Bayi tidak mengenali atau menanggapi Moms, seperti tidak fokus.
  • Tulang rusuk atau perut bergerak masuk dan keluar dengan cepat.

Anak-anak dengan asma harus mendapatkan vaksinasi flu tahunan.

Untuk mengobati asma pada anak-anak, dokter atau ahli alergi mungkin meresepkan obat untuk menghilangkan gejala dengan cepat dan meredakan jangka panjang.

Obat biasanya datang dalam bentuk inhaler.

Seseorang juga dapat menggunakan nebulizer. Dokter atau suster dapat mengajari Moms dan anak cara menggunakan perangkat ini.

Baca Juga: Serba-serbi Batuk pada Anak: Jenis, Penyebab, Cara Mengatasi

3. Alergi

Alergi bisa menyebabkan batuk kering pada anak.

Jika anak terserang batuk karena penyebab satu ini, Moms dapat membantu anak mengatasinya dengan:

  • Antihistamin tanpa resep dokter
  • Semprotan hidung
  • Dekongestan

Namun, jika alerginya terlihat parah, seorang anak mungkin memerlukan suntikan alergi.

Moms diharuskan segera mencari bantuan medis darurat jika Si Kecil memperlihatkan gejala-gejala berikut ini:

  • Gatal-gatal
  • Mual
  • Muntah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Sulit bernapas
  • Sesak di tenggorokan
  • Pingsan
  • Detak jantung cepat

4. GERD

Gastroesophageal reflux disease (GERD) adalah refluks asam kronis menyebabkan regurgitasi yang terjadi ketika isi lambung naik kembali ke kerongkongan.

Para penderita GERD, pasien umumnya merasakan sensasi terbakar atau perut yang sakit.

Namun, dalam beberapa kasus, beberapa anak dengan GERD juga bisa mengalami batuk terus-menerus, suara serak, atau mengi.

Beberapa penyebab GERD pada anak-anak mungkin termasuk paparan perokok pasif, obesitas, dan kondisi lain yang mempengaruhi paru-paru atau sistem saraf.

5. Menghirup atau Menelan Benda Asing

Penyebab batu kering pada anak selanjutnya adalah ketika Si Kecil menghirup atau menelan benda asing secara tidak sengaja.

Bukan hal yang aneh bagi anak kecil untuk memasukkan benda ke dalam mulut atau hidung mereka, termasuk kancing, manik-manik, dan benda kecil lainnya.

Ketika benda kecil tersebut masuk ke dalam tubuh dan mereka menarik napas terlalu dalam, benda tersebut dapat tersangkut di jalan napas mereka.

Selain itu, masalah ini juga bisa terjadi ketika mereka menelan benda asing, menyebabkannya tersangkut di kerongkongan.

Bronkoskopi mungkin diperlukan untuk menemukan dan mengeluarkan objek.

6. Asma

Asma adalah penyakit kronis yang menyebabkan peradangan dan penyempitan saluran udara, sehingga sulit untuk bernapas.

Gejala asma dapat dipicu oleh alergi atau penyakit pernapasan lainnya, bahkan olahraga.

Pada anak-anak, tanda-tanda asma bisa berupa sering batuk, kering atau berdahak, terutama lebih sering terjadi pada malam hari atau saat bermain.

Moms juga mungkin mendengar suara mengi ketika anak Anda bernapas.

Gejala lain dari asma meliputi kesulitan bernapas, napas yang cepat, energi rendah, dan nyeri atau ketegangan di dada.

Jika anak didiagnosis dengan asma, dokter akan membuat rencana tindakan asma yang mencakup pemicu asma anak dan cara serta kapan anak harus minum obatnya.

Obat asma membantu mengurangi peradangan di saluran udara anak, dengan biasanya ada dua jenis obat, yaitu satu untuk pengendalian asma jangka panjang dan satu untuk meredakan gejala asma secara cepat.

Baca Juga: 11 Obat Batuk Alami Bayi yang Ada di Rumah, Dijamin Aman!

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), The American Academy of Pediatric (AAP), dan World Health...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb