15 Mei 2019

4 Makanan yang Menimbulkan Perselisihan Antarnegara

Makanan ini saling diperebutkan oleh dua negara
4 Makanan yang Menimbulkan Perselisihan Antarnegara

Makanan dianggap sebagai bagian dari budaya suatu negara.

Tak heran, jika ada negara lain yang dinilai ikut “mengklaim” makanan tertentu, kita tentu tidak akan diam.

Kalau perlu, jalur hukum internasional terpaksa ditempuh.

Empat makanan berikut hanyalah sebagian dari makanan yang diperebutkan oleh dua negara:

1. Chicken Tikka Masala – India vs Inggris

1-chickentikkamasala.jpg
Foto: 1-chickentikkamasala.jpg

Foto: Shutterstock

Orang yang pernah mencicipi chicken tikka masala kemungkinan besar akan mengatakan kalau hidangan ayam panggang berbumbu dengan saus kari ini berasal dari India.

Namun, beberapa teori mengatakan kalau sajian ini diciptakan di Inggris dan sekitarnya.

Konon, hidangan tersebut ditemukan di sebuah restoran India di Glasgow, Skotlandia.

Seorang supir bus yang membeli kari ayam memprotes pesanannya yang terlalu kering.

Sang chef yang sedang menikmati sup tomat beride meracik sup tersebut dengan kari serta tambahan rempah, yoghurt, dan krim.

Ternyata si supir doyan dan ia sering kembali ke restoran tersebut.

Akhirnya, chicken tikka masala menjadi menu tetap.

Baca Juga : Berani Coba 6 Makanan Aneh dari Berbagai Negara Ini?

Menteri Luar Negeri Inggris, Robin Cook, pada 2001 menyatakan bahwa chicken tikka masala adalah makanan nasional Inggris, hasil serapan dan adaptasi dari budaya luar.

“Chicken tikka adalah hidangan India. Saus masala ditambahkan untuk memuaskan selera orang Inggris yang menginginkan daging disajikan dalam kuah kental,” kata Cook.

Namun, kritikus makanan koran India The Hindu, Rahul Verma, mengatakan bahwa ia pernah mencicipi chicken tikka masala pada tahun 1971.

Menurut dia, hidangan tersebut berasal dari Punjab, India, sekitar 50 tahun lalu dan merupakan temuan tak sengaja yang beberapa kali mengalami improvisasi. Entah mana yang benar.

Namun yang pasti, chicken tikka masala bersaing dengan tumisan ala Tiongkok sebagai hidangan asing paling populer di Inggris.

2. Hummus – Lebanon vs Israel

2-hummus.jpg
Foto: 2-hummus.jpg

Foto: inspiredtaste.net

Hummus adalah saus cocol yang terbuat dari kacang Arab lumat yang dicampur tahini (pasta wijen), minyak zaitun, air lemon, dan bawang putih.

Orang Lebanon memprotes hummus yang masuk kategori “makanan Israel” di toko-toko Barat.

Pada 2008, Lebanon menuntut Israel atas pelanggaran hak cipta makanan serta membuat petisi ke Uni Eropa untuk mencantumkan hummus sebagai hidangan asal Lebanon.

Kedua negara inipun bersaing menyatakan diri sebagai tempat asal hummus.

Padahal, terciptanya hummus dapat ditelusuri hingga abad ke-12 pada kesultanan Saladin, jauh sebelum negara Israel dan Lebanon didirikan.

3. Kimchi – Korea vs Jepang

3-kimchi.jpg
Foto: 3-kimchi.jpg

Foto: thespruceeats.com

Saat mendengar kimchi, kita tentu akan mengasosiasikannya dengan Korea.

Namun, pada Olimpiade 1996 di Atlanta, Jepang mengajukan kimchi versi Negeri Sakura, kimuchi, sebagai hidangan resminya.

Tak ayal lagi, Korea Selatan panas dibuatnya.

Kimuchi dibuat menyesuaikan dengan selera orang Jepang, yakni tidak difermentasi melainkan digarami saja, tidak terlalu pedas, dan ditambahi perasa buatan.

Kimuchi mulai populer di Jepang, bahkan jumlah ekspornya melebihi kimchi Korea karena harganya lebih murah.

Jepang berpendapat bahwa Korea Selatan tidak berhak memonopoli makanan ini.

Presiden Korea Selatan saat itu, Lee Myung-bak, meluncurkan kampanye yang diberi istilah gastrodiplomacy.

Petisi dikirimkan kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan Codex Alimentarius Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang menentukan standar pengolahan makanan untuk perdagangan internasional.

Negara ini meminta dibuatkan standar internasional untuk kimchi.vStandar tersebut pun terbit pada 2001.

Kimchi digambarkan sebagai makanan hasil fermentasi yang menggunakan sawi putih sebagai bahan utamanya, dicampur dengan bumbu dan melewati proses produksi asam laktat pada suhu rendah.

Namun, tidak tercantum jumlah minimum fermentasi maupun larangan penggunaan bahan tambahan di dalamnya.

Baca Juga : 6 Restoran Korea yang Bisa Moms Sambangi

4. Pavlova – Australia vs Selandia Baru

4-pavlova.jpg
Foto: 4-pavlova.jpg

Foto: theneffkitchen.com.au

Pernah makan pavlova, hidangan manis berbasis meringue (putih telur kocok) dengan whipped cream dan buah?

Dessert yang namanya diambil dari ballerina Rusia, Anna Pavlova, ini menjadi perebutan antara negara tetangga Australia dan Selandia Baru.

Menurut penulis biografi Anna Pavlova, Keith Money, chef di sebuah hotel di Wellington, Selandia Baru, menciptakan dessert tersebut saat sang ballerina berada di sana untuk tur dunia pada 1926.

Ringan dan anggunnya gerakan Anna menginspirasi penamaan serupa untuk kue yang meleleh di mulut ini.

Namun, website Australian Flavour menyebutkan bahwa resep “Meringue with Fruit Filling” yang persis pavlova sudah ada pada tahun 1926, ditulis oleh Emily Futter dari Australia, dalam buku ”Home Cookery for New Zealand”.

Beberapa sumber lainpun saling mengklaim Australia atau Selandia Baru sebagai tempat pertama ditemukannya pavlova.

Bahkan, ada juga yang menyebut bahwa pavlova awalnya berupa German torte dari Jerman yang berubah bentuk seperti sekarang setelah dibawa ke Amerika.

Namun, penelitian menunjukkan bahwa pavlova tidak memiliki satu tempat asal.

Ada proses “temuan sosial” dan “konstruksi sosial” yang terlibat di dalamnya sehingga dessert yang sama bisa memiliki nama lain di negara yang berbeda.

(EMA/CAR)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb