19 Desember 2020

4+ Penyebab Nonmedis Rambut Rontok, Bisa Sembuh Sendiri Lho!

Rambut bisa tumbuh lagi jika penyebabnya dihentikan
4+ Penyebab Nonmedis Rambut Rontok, Bisa Sembuh Sendiri Lho!

Rambut rontok pada balita bisa karena beberapa alasan. Selain karena penyebab medis seperti jamur, ada juga beberapa penyebab nonmedis rambut rontok seperti karena tarikan atau gesekan. Umumnya, rambut bisa tumbuh lagi jika penyebabnya dihentikan.

Penyebab Nonmedis Rambut Rontok

Moms, ini beberapa penyebab nonmedis rambut rontok yang biasa terjadi pada balita:

1. Alopesia Traksi

penyebab nonmedis rambut rontok
Foto: penyebab nonmedis rambut rontok

Foto: i.ytimg.com

Alopesia traksi terjadi ketika gaya rambut tertentu menyebabkan rambut ditarik terlalu kuat, sehingga terjadi rambut rontok di garis rambut. Di area yang iritasi bisa terlihat folikel-folikel yang meradang.

Beberapa gaya rambut yang berisiko tinggi menyebabkan alopesia traksi adalah sanggul yang kencang, kuncir kuda, kepang, cornrow, gimbal, dan aplikasi hair extensions.

Untuk menanganinya, aplikasikan gaya rambut yang tidak menarik rambut terlalu kencang, serta antibiotik untuk mengatasi folikulitis (infeksi dan peradangan folikel rambut) jika ada.

Dengan diagnosis dan perawatan sejak awal, rambut bisa tumbuh kembali dalam hitungan bulan. Bagaimanapun juga, menurut artikel ulasan di Frontiers in Medicine, Dermatology 24 Juli 2017, alopesia traksi kronis bisa bersifat permanen meski rambut tidak ditata terlalu kencang lagi.

Baca Juga: Rambut Bayi Rontok, Normalkah?

2. Trikotilomania

Trikotilomania adalah penyebab nonmedis rambut rontok karena balita menarik, mencabut, memelintir, atau menggosok rambutnya. Gangguan kontrol impuls ini memiliki ciri menarik rambut di kepala, alis, dan bagian tubuh lain secara repetitif, kompulsif, dan berdasarkan keinginan sendiri.

Trikotilomania bisa terjadi pada anak di bawah usia enam tahun. Namun, insiden puncaknya terjadi pada usia 9-13 tahun dan didominasi oleh perempuan.

Ciri trikotilomania adalah rambut rontok sepetak dan patah dengan panjang yang berbeda-beda. Petak rambut rontok biasanya terlihat di sisi tangan yang dominan.

Berbeda dengan pemicu trikotilomania pada remaja yakni stres, penyebab rambut rontok akibat trikotilomania pada balita dianggap sebagai gangguan kebiasaan mirip menempeng jari. Biasanya kebiasaan ini akan hilang saat anak masuk usia sekolah. Moms cukup mengingatkan saja jika Si Kecil mulai menarik-narik rambut.

Baca Juga: Rambut Bayi Rontok? Ketahui Batas Wajarnya

3. Rambut Rontok pada Bayi Baru Lahir

penyebab nonmedis rambut rontok
Foto: penyebab nonmedis rambut rontok

Foto: rd.com

Menurut situs WebMD, rambut bayi baru lahir seringkali rontok di beberapa bulan awal kelahirannya dan digantikan dengan rambut permanen.

Baca Juga: 5 Cara Alami Mengatasi Rambut Rontok pada Anak

4. Gesekan dengan Tempat Tidur

Banyak bayi berusia 3-6 bulan memiliki area botak di kepala akibat gesekan berulang kali dengan kasur atau car seat. Namun, tak perlu khawatir, Moms. Setelah Si Kecil bisa duduk, rambut yang rontok bisa kembali lagi, kok.

Setelah mereka berhenti menggesek, rambut anak akan tumbuh kembali.

5. Effluvium Telogen

penyebab nonmedis rambut rontok
Foto: penyebab nonmedis rambut rontok

Foto: parentscanada.com

Telogen adalah bagian dari siklus pertumbuhan rambut normal saat rambut berhenti tumbuh dan beristirahat. Kemudian, rambut tua rontok untuk memungkinkan rambut baru tumbuh. Biasanya, hanya 10 hingga 15 persen folikel rambut yang berada dalam fase ini pada satu waktu.

Pada anak-anak dengan effluvium telogen, lebih banyak folikel rambut yang memasuki fase telogen daripada biasanya. Jadi, daripada kehilangan 100 rambut sehari seperti biasanya, anak-anak kehilangan 300 rambut sehari. Rambut rontok mungkin tidak terlihat atau mungkin ada botak di kulit kepala.

Telogen effluvium biasanya terjadi setelah kejadian ekstrim, seperti:

Setelah selesai, rambut anak akan tumbuh kembali. Pertumbuhan kembali sepenuhnya bisa memakan waktu enam bulan hingga satu tahun.

6. Bahan Kimia

Produk yang digunakan untuk memutihkan, mewarnai, mengeritingkan, atau meluruskan rambut dapat mengandung bahan kimia keras yang merusak batang rambut. Cobalah untuk menghindari penggunaan produk ini untuk anak kecil atau tanyakan kepada penata rambut untuk rekomendasi tentang versi tidak beracun yang dibuat untuk anak-anak.

7. Mengeringkan dengan Hairdryer

penyebab rambut rontok
Foto: penyebab rambut rontok

Foto: myliceadvice.com

Panas berlebih dari pengering rambut atau pelurusan juga dapat merusak rambut dan menyebabkannya rontok. Saat mengeringkan rambut anak Moms, gunakan pengaturan panas rendah. Jangan keringkan setiap hari untuk meminimalkan paparan panas.

Baca Juga: Cara Membuat Rambut Indah Tanpa Takut Ancaman Hairdryer

8. Trauma Batang Rambut

Stres fisik pada rambut, yang dikenal dengan trauma batang rambut, umumnya menyebabkan rambut rontok pada anak. Trauma batang rambut dapat disebabkan oleh pencabutan rambut yang konsisten (misalnya, kuncir kuda atau kepang yang kencang), gesekan yang berlebihan (seperti menggesek bantal atau kursi roda), atau luka bakar kimiawi pada batang rambut.

Jika dokter anak mencurigai adanya trauma batang rambut, ia akan menentukan tindakan apa yang menyebabkannya. Setelah penyebab trauma batang rambut diidentifikasi dan dihentikan, biasanya rambut akan tumbuh kembali. Namun dalam beberapa kasus, trauma batang rambut bisa berlangsung cukup lama hingga menyebabkan jaringan parut, dan rambut mungkin tidak tumbuh kembali.

Pada umumnya, penyebab nonmedis rambut rontok pada bayi di bawah enam bulan tidak perlu dikhawatirkan. Saat anak sudah agak besar, kondisi tersebut biasanya akan sembuh sendiri ya, Moms.

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb