09 Oktober 2019

5 Alasan untuk Jangan Dulu Menikah Bila Masih Dililit Utang

Hindari masalah sebelum terjerumus ke dalamnya
5 Alasan untuk Jangan Dulu Menikah Bila Masih Dililit Utang

Cinta terkadang membuat orang menjadi buta dan tergesa-gesa. Tak jarang orang-orang akhirnya memutuskan hal-hal yang berani, seperti menikah.

Bagi banyak orang, tak ada yang lebih baik daripada memiliki pasangan hidup yang bisa jadi sahabat dan tempat berbagi setiap harinya. Bisa dibayangkan, betapa indahnya hidup berdampingan dengan orang yang kita cintai.

Namun sayang, tak jarang mereka yang buta dan tergesa-gesa untuk menikah, kebanyakan gagal, tidak bisa mempertahankan hubungan yang digadang-gadang indah itu tadi.

Ada beragam masalah yang bisa jadi pemicu, dan tentunya itu merupakan hal yang kompleks.

Salah satu yang bisa jadi penyebab pertikaian dan perpisahan dalam rumah tangga adalah tingkat stres yang tinggi karena uang.

Baca Juga: Tetap Mandiri Tanpa Suami, Ketahui 5 Tips Atur Keuangan Pasca Perceraian

Itulah mengapa ada baiknya untuk menunda menikah, jika urusan keuangan pribadi masing-masing belum dibereskan.

Masing-masing harus terbuka soal keuangan, terutama utang, sebelum memutuskan untuk melanjutkan hubungan ke jenjang pernikahan.

Jika salah satu dari pasangan dibebani utang, ini alasan sebaiknya kalian menunda menikah:

1. Mulailah Pernikahan dalam Keadaan 'Fresh'

menunda menikah
Foto: menunda menikah

Foto: pexels.com/Rossie Ann

Sebelum memutuskan untuk menikah, bicarakan dengan pasangan tentang utang yang dimiliki masing-masing. Tentukan apakah utang tersebut termasuk utang 'baik' atau 'buruk'.

Ada beberapa utang yang terpaksa harus diambil karena alasan yang mendesak, dan ada utang yang sebenarnya bukan digunakan untuk hal yang penting.

Ada juga utang yang mudah dibayarkan, dan ada juga yang bahkan bisa jadi beban hingga tua.

Obrolan tentang utang sebelum pernikahan inilah yang akan menghasilkan keputusan apakah pernikahan harus ditunda sampai tanggungan selesai, atau jika jumlahnya sudah lebih ringan setidaknya terbayar setengahnya.

Pernikahan harus dimulai dalam keadaan yang 'fresh', kalau bisa tanpa ada beban-beban utang yang berpotensi jadi pemicu pertikaian.

Oleh sebab itu, lebih baik menunda menikah agar tidak menghabiskan energi dalam rumah tangga habis hanya untuk memikirkan cara membayar utang.

2. Pentingnya Dana Darurat

menunda menikah
Foto: menunda menikah

Foto: rawpixel.com

Musibah bisa datang kapan dan di mana saja, baik itu dalam bentuk kecil maupun besar.

Contoh paling sederhana, pernahkah kalian ada dalam kondisi seperti jika suatu ketika mobil rusak dan butuh biaya banyak untuk perbaikannya?

Tentunya banyak musibah lain yang bisa saja datang sewaktu-waktu, dan itu membutuhkan banyak uang untuk mengatasinya.

Coba bayangkan jika kalian masih punya tanggungan utang, yang artinya tak ada dana darurat dalam rekening, sementara harus pula membayar reparasi mobil atau membiayai musibah lainnya.

Stres dan ketegangan pasti bakal mampir dan menjadi pemicu pertikaian dalam rumah tangga. Itulah mengapa lebih baik menunda menikah jika masing-masing masih punya tanggungan utang.

Baca Juga: 5 Trik Mengatur Keuangan Rumah Tangga dengan Satu Gaji

3. Pertanda Masalah yang Lebih Serius

menunda menikah
Foto: menunda menikah

Foto: pexels.com/Bruce Mars

Sama seperti alkohol, berbelanja ataupun kesenangan lainnya juga bisa menjadi candu, dan itu merupakan 'masalah'.

Pengeluaran berlebih yang digunakan untuk memuaskan kebutuhan emosional, bisa saja menjadi pemicu kenekatan untuk mengambil pinjaman uang.

Seperti kecanduan pada umumnya, mereka yang 'bermasalah' harus mengakui 'masalah' tersebut memang melekat pada dirinya.

Kegagalan untuk mengakui 'masalah' ketika masih belum memutuskan untuk menikah, itulah yang mengakibatkan kehancuran finansial dalam hubungan nantinya.

Berani utang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak penting, bisa menjadi pemicu masalah lain yang lebih serius.

Memutuskan untuk menunda pernikahan memang lebih aman dalam kasus ini. Sadari dan perbaiki dulu 'masalah' dalam diri masing-masing.

4. Utang Berlebih dari Satu Pihak

menunda menikah
Foto: menunda menikah

Foto: rawpixel.com

Nilai utang yang berlebihan dari satu pihak, bisa jadi pertanda bahwa pasangan itu tidak saling berbagi dengan value yang sama.

Jangan karena terlalu cinta dan tak ingin kehilangan, akhirnya salah satu dari pasangan mungkin mengabaikan hal penting: nilai yang sama dalam pengeluaran, terutama kaitannya dengan uang.

Sebelum memutuskan untuk menikah, terus teranglah tentang bagaimana pengeluaran masing-masing.

Diskusikan juga bagaimana nantinya kalian sebagai pasangan akan mengatur pengeluaran. Kalau bisa, masing-masing menyampaikan financial goals dalam hubungan pernikahan ini nantinya.

“Meski sudah berkomitmen untuk mengurus keuangan masing-masing, tapi sangat sulit menjalin hubungan pernikahan tanpa membicarakan masalah uang. Bila Anda memiliki kebiasaan berbohong dan menutupi keuangan, berarti Anda tidak memikirkan visi bersama sebagai pasangan,” jelas psikolog klinis, Andrea Bonior Ph.D., dilansir darii Psychology Today.

Intinya, lebih baik menunda menikah bila belum ada keterbukaan tentang pengeluaran masing-masing. Jangan sampai ada pengorbanan berlebih, sehingga memicu utang berlebih dari satu pihak.

Baca Juga: 4 Pertanyaan Paling Sering Muncul Mengenai Keuangan Rumah Tangga

5. Penghalang Berkembangnya Kehidupan Rumah Tangga

menunda menikah
Foto: menunda menikah

Foto: pixabay.com

Pasangan yang menikah tentunya ingin membangun kehidupan bersama yang lebih baik. Sayangnya, utang dalam jumlah besar bisa menjadi penghalang berkembangnya rumah tangga.

Ketika ingin membeli rumah, ganti mobil ataupun motor, dan juga pembelian bersama yang memerlukan biaya besar, semua itu akan susah terwujud karena masih ada tanggungan utang yang harus dibayarkan atau dicicil setiap bulannya.

Bayangkan betapa terkejut dan kecewanya ketika salah satu mengetahui bahwa pasangan kalian tidak dapat memenuhi syarat untuk angsuran rumah karena rasio utang yang lebih tinggi ketimbang pendapatan.

Itulah pentingnya komunikasi soal utang di awal hubungan yang akan dibawa ke jenjang yang lebih serius. Karena kebohongan yang ditutupi akan terungkap juga pada saatnya.

“Semakin Anda berpura-pura kalau keuangan baik-baik saja, semakin tidak ada diskusi jujur dan terbuka. Padahal komunikasi adalah solusi utama memecahkan masalah keuangan tersebut,” ujar Dr. Andrea.

Nah, sekarang mulai pikirkan lagi, jika pasangan kalian ternyata sedang memiliki tanggungan utang, sebaiknya memang menunda menikah dulu saja.

(DEW)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb