26 Januari 2024

9 Cara Menghadapi Anak Suka Memukul, Yuk Disiplinkan Si Kecil

Segera atasi perilaku ini agar tidak jadi kebiasaan buruk
9 Cara Menghadapi Anak Suka Memukul, Yuk Disiplinkan Si Kecil

Pasti bikin cemas dan khawatir deh, bila mulai sering melihat anak suka memukul untuk melampiaskan perasaan tidak senangnya.

Apalagi bila teman bermain dan orang asing ikut jadi korban, betul tidak Moms?

Menurut psikolog anak, alasan utama anak suka memukul saat merasa kesal atau marah adalah karena belum belum tahu cara yang benar untuk mengekspresikan emosinya.

Si Kecil juga memukul tanpa sadar akan konsekuensi yang ditimbulkan dari perilakunya.

Jangan biarkan anak memiliki sifat memukul.

Hal ini bisa membuat anak dikucilkan saat berada di luar lingkungan rumah atau berada di sekitar teman-temannya.

Agar tidak sampai jadi kebiasaan buruk yang terus terbawa hingga tumbuh besar nanti, hadapi anak suka memukul dengan cara ini.

Baca Juga: 4 Jenis Gangguan Penglihatan pada Anak yang Perlu Diwaspadai

Cara Mengatasi Anak Suka Memukul

Umumnya, anak suka memukul adalah caranya mengekspresikan emosi.

Namun, selain itu ia juga meniru orang tua atau orang disekitarnya.

Ia akan mempelajari reaksi figur lekatnya ketika ia merangkak, menyebutkan kata-kata tertentu, termasuk juga ketika ia mencubit, menjambak, memukul, dan bahkan menggigit.

Maka dari itu, penting untuk memberikan contoh yang baik untuk Si Kecil ya, Moms.

1. Cari Tahu Pemicunya

Anak Marah
Foto: Anak Marah (parentingforbrain.com)

Seperti yang sebelumnya dijelaskan, selalu ada pemicu yang membuat anak suka memukul.

Selain karena belum bisa mengekspresikan emosi secara sehat, balita bisa menjadi lebih agresif karena perubahan dinamika keluarga.

Ini bisa berupa pindah rumah atau perceraian, berkenalan dengan teman baru yang suka memukul, atau alasan lainnya.

Sebenarnya, mayoritas balita memukul karena alasan yang mirip-mirip.

Jika tahu apa penyebabnya, Moms dapat menjauhkannya dari penyebab perilaku agresif.

Bantu ia untuk menyalurkan perasaannya dengan cara yang lebih positif dan damai.

Moms bisa mulai menulis jurnal untuk mencatat situasi yang mungkin memicu perilaku suka memukulnya.

Lalu, cari pola umum yang bisa diambil.

Baca Juga: 10+ Tanggung Jawab Kakak di Keluarga yang Penting Dipahami

2. Ajari Cara Berkomunikasi Dengan Benar

Anak sedang Ngambek (Orami Photo Stocks)
Foto: Anak sedang Ngambek (Orami Photo Stocks)

Pada sebagian kasus, anak suka memukul bukan karena rasa marah atau frustasi, lho.

Tapi bisa jadi karena tidak tahu cara lain untuk mendapatkan perhatian.

Kunci mengatasinya adalah mengajarkan Si Kecil untuk berkomunikasi menggunakan tangannya, tapi dengan lebih lembut.

Saat anak sedang menjengkelkan dan mulai ingin memukul Moms, segera alihkan dengan interaksi yang lebih menyenangkan.

Moms bisa mengajaknya seperti bernyanyi atau memberikan mainan favoritnya.

Bila cara ini tak berhasil dan Si Kecil masih memukul, katakan “daripada memukul, lebih baik peluk Moms”.

Atau, ajari cara untuk menepuk pundak dengan lembut saat ia sedang butuh perhatian.

"Ajari anak-anak untuk memberi tahu Anda bagaimana perasaan mereka. Validasi perasaan mereka," kata Catricia Tilford, MD, dokter anak bersertifikat dari Amerika Serikat.

3. Tumbuhkan Empati

Anak Menangis
Foto: Anak Menangis (rd.com)

Sudah waktunya Moms menumbuhkan empati dan menyadarkan Si Kecil kalau perilaku suka memukul akan menyakiti orang lain.

Anak berusia 2 tahun sudah cukup pintar untuk mengerti apa yang Moms maksud.

Maka, Moms bisa mulai memberikan masukan yang menumbuhkan empatinya, sehingga anak suka memukul bisa diatasi.

Bila hal tersebut terjadi lagi, Moms bisa katakan, “Temanmu akan merasa sakit dan sedih bila dipukul.

Kalau ingin bermain, adik bisa pilih untuk tunggu sampai giliran temanmu selesai atau berbagi mainan."

Lalu jangan lupa ajari Si Kecil untuk selalu minta maaf setelah melakukan kesalahan.

Melansir Positive Dicipline, Si Kecil mungkin belum bisa membayangkan dirinya ada di posisi anak yang dipukulnya.

Namun, sikap terpuji ini perlahan-lahan akan meresap dalam dirinya dan membuat ia menyadari konsekuensi dari tindakannya.

Baca Juga: 10 Fakta Anak Tengah, Kompetitif dan Negosiator Andal

4. Berikan Contoh Baik

Berdiskusi dengan Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Berdiskusi dengan Anak (Orami Photo Stocks)

Sulit mengajarkan anak suka memukul untuk merubah perilakunya, bila Moms sendiri suka membentak, menyentil atau memukul setiap kali Si Kecil berbuat salah.

Fokus Moms seharusnya membantu anak mempelajari cara positif untuk mengelola emosi mereka.

Menghukum anak atau mengatakan kepadanya bahwa dia 'jahat' atau 'nakal' hanya memperburuk perasaannya dan membuat anak semakin agresif.

Jangan pernah memukul atau marah dengan melampiaskan pada fisik anak.

Sebab, anak bisa meniru dan sikap agresifnya akan semakin terlihat.

Selain akan membuat Si Kecil semakin agresif, dengan bersikap kasar pada anak, anak tidak akan mengerti apa yang Moms maksud.

Coba pendekatan yang lebih lembut untuk mengatasi situasi sulit, tanpa menggunakan pukulan atau kekerasan.

Seperti memberikan alasan jelas untuk hal yang dilarang atau menawarkan pengganti untuk sesuatu yang direlakan Si Kecil.

Dalam situasi kritis di mana anak bisa menyakiti dirinya sendiri atau merusak barang berharga, Moms bisa mengubah nada suara menjadi lebih serius disertai bahasa tubuh yang tegas agar anak berhenti.

5. Terapkan Disiplin Ganda

Kompak dengan Anak (Orami Photo Stocks)
Foto: Kompak dengan Anak (Orami Photo Stocks)

Saat anak suka memukul sembari menunjukkan rasa tidak hormat serta meremehkan, segera dudukkan anak.

Tatap dan katakan dengan tegas bahwa ia tidak boleh memukul dalam kondisi apa pun.

Peringatkan bahwa perilaku seperti itu tidak bisa diterima dan akan ditindak dengan tegas.

Berikan anak waktu time-out di kamarnya, lalu setelah amarahnya mereda, bicarakan hal ini bersama Moms dan Dads.

Selanjutnya, Moms bisa menegaskan bahwa memukul adalah hal yang tidak bisa diterima dan akan ada konsekuensinya.

Bila Dads dan Moms kompak, Si Kecil akan berpikir dua kali untuk mengulanginya.

Moms perlu memberikan banyak waktu untuk memeluk, membelai, atau memijat Si Kecil agar ia belajar...

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb