5 Tanda Moms Berada dalam Pernikahan Tanpa Cinta

Selalu mengkritik satu sama lain jadi salah satu tandanya
5 Tanda Moms Berada dalam Pernikahan Tanpa Cinta

Pernikahan merupakan komitmen dua orang yang saling berhubungan yang diresmikan melalui institusi negara dan agama. Idealnya, pernikahan dikuatkan oleh cinta.

Namun tak selamanya pernikahan membawa kebahagiaan seperti dalam cerita dongeng, sebagian yang kurang beruntung merasa kehidupan pernikahan mereka seperti neraka.

Ketiadaan rasa cinta menjadi salah satu faktor yang menyebabkan pernikahan tidak bahagia. Sayangnya, seringkali ketiadaan rasa cinta itu justru tidak disadari.

Berikut tanda-tanda pernikahan tanpa cinta yang harus Moms waspadai. Yuk disimak!

Baca Juga: Diskusikan 4 Hal Ini Setiap Hari dengan Suami Agar Pernikahan Bahagia

1. Gejala Fisik

shutterstock_84259348.jpg
Foto: shutterstock_84259348.jpg

Foto: Nypost.com

“Pernikahan yang tidak bahagia seperti flu yang melekat, membuat tenaga Anda terkuras dan rentan,” jelas terapis klinis Paul Hokemyer, J.D.,Ph.D kepada Oprahmag.com.

Gejala dapat berupa sakit kepala parah, diare, sembelit, mual, leher, dan sakit punggung. Hokemyer menuturkan banyak pasien yang ia tangani menderita depresi. Mereka mengatakan bahwa mereka selalu lelah, sebagian lagi mengalami gangguan kecemasan dan insomnia.

“Saya bahkan pernah merawat seorang wanita paruh baya yang memiliki kebencian yang begitu dalam terhadap suaminya hingga membuat tubuhnya bergetar seperti dijalari semut,” ungkapnya.

2. Saling Mengritik Satu Sama Lain

54ebb7c2594e7_-_10-couple-fighting-xl.jpg
Foto: 54ebb7c2594e7_-_10-couple-fighting-xl.jpg

Foto: Womansday.com

Kita semua pasti pernah menjadi seseorang yang menyebalkan ataupun merasakan kekesalan pada pasangan. Tapi Moms harus menentukan, apakah rasa frustasi itu timbul karena kurangnya penghargaan dari pasangan atau murni karena hari yang melelahkan.

Jika Moms selalu menggunakan kata “tidak pernah” atau “selalu”, seperti ”Kamu tidak pernah membantuku membersihkan rumah”, Moms tidak hanya mengkritik pasangan tapi juga membunuh karakternya.

Jika mencintainya, Moms akan menggunakan cara yang lebih baik untuk mengritiknya. Alih-alih menyerang personalnya, Moms harusnya mengatakan bahwa Moms membutuhkan bantuannya di rumah.

3. Pernikahan Moms Penuh dengan Hinaan

unhappy.jpg
Foto: unhappy.jpg

Foto: Shutterstock.com

Alih-alih saling menyayangi dan mengagumi, Moms dan pasangan malah saling hina. Pernah merasa demikian? Tentu semua orang tahu bahwa tidak etis berperilaku dengan cara menyakitkan dan kejam terhadap pasangan dan Moms juga seharusnya tidak diperlakukan seperti itu.

Jika Moms mau mengatasi akar dari rasa menjijikkan ini, ada harapan untuk hubungan Moms.

“Tetapi ingat, Anda tidak dapat menyembuhkan penghinaan tanpa menemukan apa yang memulainya.” ujar Robin Milhausen, Phd, Kepala Asosiasi Departemen Hubungan Keluarga dan Gizi terapan Di Universitas Guelph seperti dilansir Oprahmag.com.

Baca Juga: Terapkan 5 Tips Ini Agar Pernikahan Tetap Langgeng

4. Tidak Berhubungan Seks

couple-try-to-sleep-in-bed.jpg
Foto: couple-try-to-sleep-in-bed.jpg

Foto: Healthylnb.com

Seperti dilansir Themindsjournal.com, ahli hubungan dan konsultan perceraian Karen Finn mengatakan, pernikahan yang tidak bahagia juga ditandai dengan jarang atau bahkan tidak pernah lagi melakukan hubungan seksual karena sudah berkurangnya ketertarikan fisik.

Ingatlah, bahwa keintiman fisik dan emosional adalah hal yang membedakan hubungan dengan cinta romantis dari semua hubungan lainnya.

5. Moms Tidak Merasa Didengar, Dihargai, dan Bernilai

unhappy-couple-couch_ijm2bl.jpeg
Foto: unhappy-couple-couch_ijm2bl.jpeg

Foto: Sheknows.com

Mendengarkan adalah kemampuan terbaik untuk membangun sebuah hubungan yang kuat. Dengan saling mendengarkan, pasangan bisa saling memahami.

Tapi jika Moms merasa tidak dihargai, dipahami, atau bernilai bagi pasangan, mungkin Moms perlu mewaspadai pernikahan. Karena sekali tidak ada penghargaan dalam sebuah hubungan, maka Moms kehilangan fondasi untuk membangun hubungan.

Ketika tanda-tanda tersebut muncul dalam pernikahan, Moms sebetulnya bisa memperbaikinya namun tentu saja membuthkan motivasi yang sangat kuat. Moms harus memiliki mental yang baik dan kuat.

Namun jika memang semua sudah tidak bisa dipertahankan, Moms mungkin membutuhkan cara masing-masing untuk bisa berbahagia.

“Kita tumbuh dan berubah berdasarkan bagaimana lingkungan yang kita hadapi. Orang yang kita temui pada usia 20 bisa menjadi seseorang yang tidak kita butuhkan pada usia 50 tahun,” ujar Milhausen.

Ia menambahkan, sebuah hubungan bisa memberi sesuatu yang baik untuk kehidupan kita, bahkan walaupun itu hanya untuk periode tertentu.

"Tapi Anda akan mendapatkan kenangan, rasa cinta yang mendalam dan ketika itu berakhir, anda bisa move on dan mendapatkan pasangan lain yang kamu butuhkan atau Anda juga bisa melakukan semuanya dengan diri Anda sendiri.” tutupnya.

Itulah beberapa tanda pernikahan Moms dan pasangan adalah pernikahan tanpa cinta. Segera cari solusi agar tidak terus berlarut ya.

(MM)

Konten di bawah ini disajikan oleh advertiser.
Tim Redaksi Orami tidak terlibat dalam materi konten ini.


FOLLOW US

facebook
twitter
instagram
spotify
tiktok

Orami Articles — Artikel Seputar Parenting, Kesehatan,
Gaya Hidup dan Hiburan

Copyright © 2024 Orami. All rights reserved.

rbb